FilmReview

Toko Barang Mantan, Film Terbaru Reza Rahadian dan Marsha Timothy

Toko Barang Mantan

“Cewek butuh kepastian bukan sekedar hubungan  apalagi tanpa kejelasan”

Kalimat simple yang terdengar klise tapi memiliki arti penting bagi makhluk Tuhan yang disebut cewek. Cewek atau seorang wanita, siapapun itu pasti menginginkan sebuah kepastian ketika menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang dianggapnya lebih dari sekedar teman. Bukan hanya menghabiskan waktu bersama berdua tapi lebih dari itu. Cewek butuh kepastian, perlu kejelasan dan penegasan.
Seorang cewek membutuhkan kalimat lugas yang berisi komitmen dan ungkapan perasaan dari seorang laki-laki yang diharapkan bisa mengisi ruang hatinya. Apa jadinya jika ketegasan sikap dan pernyataan cinta tak kunjung diterimanya? Yup, betul sekali, besar kemungkinan perempuan tersebut memilih berlari ke “hati” laki laki lain yang dirasanya lebih bisa memberikan kepastian. Kepastian perasaan dan komitmen.
Kondisi inilah yang terjadi pada hubungan Tristan dan Laras, dua tokoh utama film terbaru garapan MNC Movie yang akan tayang pada tanggal 20 February 2020 nanti. Film yang diberi judul Toko Barang Mantan ini  merupakan film pertama Reza Rahadian beradu akting dengan Marsha Timothy dalam satu judul film layar lebar.

Salah satu booth yang ada di Gala Premier film Toko Barang Mantan

Film Toko Barang Mantan menghadirkan cerita yang related dengan kehidupan sehari-hari yang dikemas secara apik oleh Mba Viva Westi. Satu yang istimewa dari film ini adalah penampilan seorang Reza Rahadian yang menjelma menjadi sosok laki laki temperamen dengan rambut gondrongnya. Penampilan sosok seorang lelaki gondrong tersebut murni improvisasi dari Reza sendiri.

Toko Barang Mantan, Tempat Seorang Laki Laki Yang Tak Percaya Cinta Belajar Mencintai Tanpa Syarat

Ngomongin barang mantan, sepertinya cukup banyak yang masih menyimpan barang-barang bersejarah yang diberikan oleh sang mantan ataupun barang-barang yang mengingatkan akan sang mantan. Saya sendiri lebih memilih untuk memberikannya ke orang lain jika barang tersebut masih layak untuk dipakai.

Kalau saja ada Toko Barang Mantan di dunia nyata, bukan dalam sebuah film. Saya yakin akan banyak orang yang menjual barang bersejarah miliknya itu karena “melepaskan” barang mantan adalah simbol bahwa seseorang telah move on dari sang mantan. Meskipun pada kenyataannya “melepaskan” kenangan yang ada pada barang-barang tersebut berpuluh kali lipat sulitnya daripada sekedar menjual barang-barang keramat tersebut.

Menghapus ingatan tentang seseorang yang pernah hadir dalam hidup ini, adalah hal yang nyaris tak mungkin terjadi. Kecuali Tuhan membuat lupa alias amnesia wkwkwk. Meskipun semua barang-barangnya sudah dijual atau dibuang, kenangan atau ingatan akan seseorang yang  pernah menempati singgasana di hati, akan tetap mengikuti. Karena sesungguhnya melupakan cinta itu tak mudah Rudolfo hahahaha

Hal serupa terjadi pada kehidupan Tristan, pemilik Toko Barang Mantan. Laki laki gondrong yang tak percaya cinta namun tidak pernah bisa lepas dari “bayangan” Laras, teman satu kampus yang selalu ada di hatinya. Tristan yang selalu menyuarakan untuk bisa move on pada pengunjung tokonya, justru dia sendiri tak bisa move on dari seseorang di masa lalunya yaitu Laras. Terlebih kehadiran Laras yang tiba tiba dalam kehidupannya lagi setelah menghilang tanpa pesan membuat Tristan melakukan hal-hal yang tak biasa. Yups, itulah kekuatan cinta. Dapat mengubah tai kucing berasa coklat huahahaha. Penasaran dengan akhir kisah cinta Tristan? Tunggu tanggal 20 Februari 2020 di bioskop terdekat ya.

Film yang berdurasi kurang lebih 1,5 jam ini, sukses mengaduk-ngaduk perasaan saya. Dari yang tertawa, nyengir-nyengir sendiri, gemes sampai sedih. Terlihat sekali kekuatan karakter yang dimainkan oleh para cast. Semua tampak “nyata” sampai-sampai merasa pengen teriak pada sosok Laras..”Sebenernya apa sih mau Loe?!” hahahaha. Film ini sukses menghibur namun juga mampu menyelipkan pesan tentang bagaimana cara mencintai tanpa syarat dan pentingnya komunikasi yang sehat diantara dua orang yang saling mencintai. Seringkali karena faktor komunikasi inilah membuat hubungan dua orang yang sebenarnya saling mencintai menjadi ambyar.

Cerita yang mengalir natural diselingi dengan adegan-adegan mengundang tawa dan komentar-komentar spontan menunjukkan bahwa film Toko Barang Mantan ini bukanlah film yang biasa saja. Melainkan film yang menawarkan “sesuatu” yang layak untuk ditonton. Selain menghadirkan Reza dan Marsha, film ini menyuguhkan akting menarik dari Iedil Putra, Syifa Hadju, Fendi Chow, Dea Panendra dan beberapa nama beken lainnya.

Reza dan Marsha bermain dalam satu film untuk pertamakalinya dalam film Toko Barang Mantan

Bicara soal akting, Reza dan Marsha tak usahlah diragukan. Reza sendiri memuji akting Marsha yang menjadi lawan mainnya dalam film Toko Barang Mantan. Pujian tersebut dilontarkan langsung dari mulut Reza Rahadian pada press conference film Toko Barang Mantan pada tanggal 11 Februari 2020 di Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan. Perhatian saya justru tertuju pada penampilan Dea Panendra dan Iedil Putra. Aktingnya yang sesuai porsi dan tanpa kesan dibuat-buat menjadi nilai tambah untuk film ini.

Cast film Toko Barang Mantan

Terlebih lagi, Dea Panendra membawakan soundtrack Toko Barang Mantan yang membuat film ini menjadi lebih melankolis dan “hidup”. Saya suka dengan tata suara dan musik dari film Toko Barang Mantan, semua serba pas dan ngga ada yang over. Meskipun tak banyak menampilkan tempat-tempat indah dan memukau, film ini lebih menonjolkan kekuatan cerita dan karakter tokoh-tokohnya. Saya menilai film ini cukup cerdas membolak balik perasaan penonton hingga larut dalam cerita yang disuguhkan. Sayang banget jika film sebagus ini dilewatkan begitu saja.

“Merelakan kenangan mantan apalagi perasaan yang masih ada terhadap seseorang yang bersinggasana dihati, tak semudah melepaskan barang barang keramat peninggalannya”

Bersama Marsha Timothy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button