TravellingWisata

Elegi Untuk Rana

Rana menatap nanar undangan yang baru saja diterimanya. Tertulis nama sepasang manusia yang akan mengikat janji 6 hari ke depan. Dirgantara dan Seruni. Andai nama calon pengantin pria bukanlah Dirgantara, laki-laki yang selama 5 tahun terakhir menjadi kekasihnya, dan nama pengantin wanita bukanlah Seruni, sahabat karibnya, Rana tidak akan sepedih ini. Rana sama sekali tidak tahu jika kekasih hati dan sahabat karibnya telah mengkhianati dirinya.

Undangan berwarna merah hati itu, didapatnya dari seorang teman yang heran karena bukan namanya yang tertulis di undangan tersebut. Namun justru nama sahabat karibnya. Bagai petir di siang bolong, kenyataan pahit tersebut mengguncang jiwanya. Rana diam membeku memandang nanar undangan yang masih dipegangnya.

“Teganya kalian berbuat semua ini padaku,” geram Rana seorang diri. Tangannya bergetar, sedetik kemudian tubuhnya limbung jatuh ke sofa yang tepat berada di belakangnya. Rana sama sekali tidak menyangka kekasih dan sahabat karibnya tega mengkhianatinya. Dia merasa menjadi manusia paling bodoh yang pernah ada. Selama ini hubungannya dengan Dirgantara sangat manis bahkan mereka telah merencanakan lamaran dan pernikahan begitu skripsi Rana selesai.

Tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang tampak pada diri Dirgantara dan Seruni dalam pandangan Rana. Selama ini Rana mengira bahwa kedekatan antara Dirgantara dan Seruni hanya sebatas sahabat dan teman satu jurusan saja. Yups, Dirgantara dan Seruni satu jurusan sedangkan Rana kuliah beda universitas dengan mereka berdua. Rana merasa tertusuk dua pisau sekaligus. Tepat menghujam hatinya.

Rana tak habis pikir dan susah percaya dengan kenyataan pahit yang harus dihadapi. Apa yang harus dikatakan pada kedua orang tuanya jika Dirgantara akan menikah dengan Seruni, sahabat karibnya sendiri. Padahal hubungan mereka bertiga sangat harmonis. Rana sangat heran kenapa Dirgantara dan Seruni tidak mengatakan apapun pada dirinya tentang rencana pernikahan mereka. Mengapa mereka diam saja dan tega mempermainkan perasaannya. 

Hari berganti, tibalah hari pernikahan Dirgantara dan Seruni. Rana memutuskan untuk datang ke pernikahan kekasih hatinya dan sahabat karibnya itu. Betapa terkejutnya Dirgantara dan Seruni ketika Rana datang menghampiri untuk mengucap selamat pada mereka berdua. Rana mengulurkan tangan pada Dirgantara sambil berkata, “Terimakasih untuk dusta yang teramat indah ini”. Rana pun bergegas meninggalkan pesta pernikahan Dirgantara dan Seruni tanpa menoleh sedikitpun pada Seruni. 

Setelah hari pernikahan yang mengguncangnya, Rana memutuskan untuk pergi ke Sembalun, Lombok. Salah satu tempat indah di negeri tercinta yang sangat ingin dia kunjungi. Sembalun berada di kaki Gunung Rinjani. Kepergiannya ke Sembalun membawa luka hati mendalam dan kemarahan yang masih menggunung dalam dadanya. Setinggi gunung Rinjani yang akan didatanginya.

“Ma besok Rana pergi ke Sembalun, Lombok ya“, tutur Rana pada Ibunya. “Yakin kamu bisa pergi sendiri ke Lombok, Nak? Tanpa seorang teman yang menemani? Kalau nanti kamu tersesat atau nyasar, gimana Rana?”, jawab Ibunya khawatir. Rana tertawa kecil. “Ya nggak lah Ma. Sekarang kan kalau mau kemana-mana sudah gampang Ma. Selama ada internet, nggak akan nyasar. Ada google map”, tutur Rana. “Tiket pesawat, penginapan apa sudah kamu pesan, Rana?”, tanya Ibunya. “Baru mau Rana pesan Ma”, jawab Rana. “Ya sudah kalau begitu, pesan saja ya dan ingat Nak, Kamu tidak sendiri menghadapi semua ini. Mama izinkan Kamu pergi ke Lombok” pukas Ibunya sambil beranjak meninggalkan Rana. “Makasih Ma”, jawab Rana pendek.

Bergegas Rana membuka aplikasi perjalanan untuk mencari tiket pesawat ke Lombok dan tempat penginapan selama berada di Sembalun, Lombok. Pesatnya perkembangan teknologi digital memudahkan Rana mencari informasi yang ingin dia dapatkan. Sekarang apapun bisa dicarinya dengan mudah selama ada jaringan internet yang stabil dan kencang. Dan inilah salah satu manfaat internet yang Rana sukai. Rana merasa dunia ada dalam genggamannya. Apalagi sejak menggunakan IndiHome, internetnya Indonesia, Rana merasa dapat melakukan aktivitas tanpa batas. 

Gambar diambil dari website resmi IndiHome

IndiHome atau Indonesia Digital Home adalah salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia yang menyediakan internet, telepon rumah dan TV interaktif dengan beragam pilihan paket serta layanan tambahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Rana memilih IndiHome karena provider kebanggaan Indonesia ini memiliki jaringan yang telah tersebar di seluruh pelosok nusantara termasuk Lombok, salah satu destinasi wisata impian Rana. IndiHome juga terus berinovasi tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan internet terbaik bagi masyarakat. Dan Rana merasa IndiHome adalah solusi internet cepat, berkelas dan cerdas untuk menunjang aktivitas digitalnya.

Selesai memesan tiket pesawat dan penginapan, hari semakin temaram seperti hati Rana. Rana merasa sangat lelah tapi tidak ada rasa kantuk sedikitpun. Dia pun membuka aplikasi UseeTV GO untuk menonton tayangan unggulan IndiHome TV dan konten premium. “Untung saja aku pilih paket 3P (Internet+TV+Phone) dengan biaya 385 ribu rupiah perbulan, aku sudah bisa download UseeTV GO bebas akses, bisa nonton TV interaktif dengan 119 channel, Disney+ Hotstar gratis, bisa telepon rumah 50 menit, eh dapat cashback LinkAja 100.000 rupiah, up to 30 Mbps pula. Cukup banyak pilihan paketnya, tergantung kebutuhan dan sesuai kemampuan bayar biaya langganannya. Bayar biaya langganannya juga gampang. Tinggal download aplikasi myIndiHome, sudah bisa menikmati seluruh layanan dengan mudah. Mulai dari aktivasi langganan sampai membayar tagihan, tinggal klik saja. Kalau dipikir-pikir langganan IndiHome ini menguntungkan yah”, oceh Rana dalam hati. 

Hari pun berganti, Rana membawa luka hati dan rasa kecewa yang mendalam kehadapan Gunung Rinjani yang indah berdiri di depannya. Hawa dingin Sembalun memeluk tubuh Rana. “Indah sekali Sembalun ini”. Pusuk Sembalun tidak pernah gagal untuk memikat hati siapapun yang datang ke tempat itu. Meski cukup banyak monyet berkeliaran dan membuat hati Rana sedikit takut.

Sembalun yang indah, tenang dan damai, mampu menghibur kepedihan dan luka hati Rana. Rana juga dapat berpikir lebih tenang dan lapang. Dia berusaha untuk melepaskan beban berat yang menghimpit perasaannya. Berupaya menerima semua hal yang terjadi dalam hidupnya terutama kenyataan pahit dikhianati oleh kekasih hati dan sahabat karibnya. Perlahan Rana menyadari bahwa perasaan manusia mudah sekali berubah, gampang dibolak-balikNYA dan semua hal yang terjadi pada kehidupannya adalah yang terbaik menurut Tuhan. “Tuhan pasti sedang menyiapkan kebahagiaan lain untukku”, Rana berkata lirih pada dirinya sendiri.

Sembalun menjadi obat lara yang dirasakan Rana. Pesona alam Sembalun dan lezatnya kuliner Sembalun ampuh mengobati kekecewaannya pada dunia yang sempat dianggapnya tidak adil. Lezatnya sate bulayak dan sayur bening khas Sembalun berhasil membuatnya sedikit lupa bahwa dia sedang patah hati bahkan nyaris gila karena kenyataan pahit yang tidak diduganya sama sekali. ” Terima kasih Sembalun, luka ini akan aku kubur di sini dan menjadi pelajaran ikhlas paling berharga buatku. Terima kasih telah mengijinkanku berada di sini. Selamat tinggal, sampai jumpa lagi”

Sate Bulayak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button