AsuransiEkonomi

PRUCritical Benefit 88, Proteksi Terjamin Uang Pasti Kembali

Launching PRUCritical Benefit 88

Akhir tahun 2018 dapat dibilang akhir tahun yang menyedihkan untuk mamak. Keluarga kakak tercinta menjadi salah satu korban bencana tsunami Anyer yang menyebabkan berpulangnya kakak ipar dan dua orang keponakan ke pangkuan Tuhan. Peristiwa menyedihkan ini kembali menyadarkan mamak bahwa hidup penuh ketidakpastian. Enggak ada yang dapat menebak apa yang akan kita alami beberapa menit, jam, hari, bulan dan tahun kedepan. 

Berseliweran berbagai pertanyaan dalam benak mamak. Bagaimana jika tiba tiba Tuhan mengambil nyawa mamak atau suami? Jika hal tersebut terjadi, bagaimana nasib kehidupan anak-anak? Bagaimana dengan biaya hidup mereka? Bukan hanya itu saja yang terlintas dalam pikiran mamak, iya kalau mamak atau suami langsung meninggal tanpa menyusahkan, tanpa sakit. Gimana nasib anak-anak jika orang tuanya harus menderita penyakit kritis? Beban hidup pasti berat. Bagaimana bisa membiayai hidup anak-anak dan biaya pengobatan jika mamak atau suami tak lagi bisa bekerja akibat penyakit kritis. Tidak bisa tidak, mamak dan suami harus mempersiapkan tabungan atau investasi yang dapat menjamin dan menanggung biaya hidup anak-anak kedepannya ketika hal buruk terjadi pada kami sebagai orang tuanya. Anak-anak harus dibekali dengan perlindungan untuk masa depannya. 
Seketika itu juga batin mamak bergumam. Berarti langkah yang selama ini mamak ambil sudah benar. Menjadi nasabah sebuah perusahaan asuransi merupakan tindakan yang cukup tepat untuk memberikan proteksi terhadap kehidupan anak-anak di masa yang akan datang. Minimal ada usaha protektif yang mamak dan suami lakukan.
Mamak pun teringat kisah pilu dari teman sekolah mamak. Adi dan Mita namanya, mereka sepasang suami istri dengan tiga orang anak. Awalnya kehidupan keluarga mereka baik-baik saja. Adi bekerja disebuah perusahaan swasta dengan penghasilan lumayan dan Mita menjadi ibu rumah tangga yang membuka warung nasi di depan rumah mereka. Kurang lebih setahun yang lalu, ujian hidup menyapa kehidupan rumah tangga mereka. Ketika sedang bekerja di kantornya, Adi tiba-tiba sesak nafas dan pingsan. Oleh rekan kerjanya, Adi dibawa ke rumah sakit terdekat.

Melalui hasil pemeriksaan dokter, Adi didiagnosa mengalami penyumbatan pada jantungnya dan gagal ginjal. Sejak saat itu, Adi tak dapat lagi beraktivitas seperti biasa. Adi harus bolak balik menjalani pengobatan termasuk harus cuci darah. Kondisinya ini mempengaruhi kinerjanya di perusahaan tempat dia bekerja. Karena merasa terbebani akibat sering tidak masuk kantor sekaligus karena merasa tidak lagi kuat untuk bekerja, Adi pun mengajukan resign dari kantor tempat dia bekerja. 

Untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak, selang sebulan setelah Adi keluar dari pekerjaannya, giliran Mita yang sakit. Ada benjolan besar dikakinya dan berpotensi menjadi ganas. Operasi harus sesegera mungkin dilakukan. Untungnya mereka sudah terdaftar sebagai peserta Kartu Indonesia Sehat. Sehingga Mita dan Adi tetap bisa berobat secara gratis dengan menggunakan KIS. Meskipun begitu bukan berarti masalah hidup mereka selesai, malah muncul masalah baru yang semakin menambah berat beban hidup mereka. Bagaimana mereka membiayai kehidupan anak-anak  dan diri mereka sendiri sedangkan mereka tidak bisa bekerja. Darimana mereka dapat dana untuk biaya hidup sehari-hari? Tak bisa kan selamanya hidup dengan mengandalkan pertolongan orang lain.
Mita dan Adi didekap persoalan yang tak mudah. Pernah suatu hari, Adi dan Mita curhat pada mamak. Bercerita bahwa uang tabungan termasuk uang warisan orang tuanya sudah hampir habis sedangkan mereka berdua tidak punya pemasukan sama sekali. Selain harus merasakan sakit, mereka juga harus berpikir keras mengenai kelangsungan hidup anak-anak. Bagaimana caranya supaya anak-anak mereka tetap memiliki kehidupan yang baik dan tidak kekurangan. Anak-anak perlu biaya hidup yang tak bisa dibilang kecil. 
Mak pernah bertanya kenapa mereka enggak punya asuransi minimal dengan adanya asuransi jiwa atau asuransi kesehatan atau asuransi jenis apapun, ada dana yang bisa diklaim. Adi menjawab tak kepikiran karena hidup mereka saat Adi bekerja, bisa dibilang berkecukupan. Mereka berdua tak menyangka kalau hidup mereka bisa menjadi seperti sekarang ini. Sampai mereka terpaksa menjual rumah yang mereka tempati sejak beberapa tahun lalu dan pindah ke rumah yang lebih kecil. Mereka mengaku menyesal mengapa dulu tidak memiliki proteksi untuk jaminan hidup keluarga mereka. Mereka tak pernah menyangka kalau penyakit kritis akan menghampiri dan memporakporandakan kesejahteraan hidup mereka. 
Sedikit mengulas mengenai penyakit kritis terutama yang disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia, WHO mengungkapkan bahwa PTM diperkirakan menjadi penyebab 73% kematian di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas) 2018 Kemenkes RI menyatakan bahwa prevalensi berbagai PTM seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis dan hipertensi mengalami kenaikan. Hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%, prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%. Penyakit ginjal kronis naik dari 2% menjadi 3,8% dan prevalensi kanker naik dari 1,4% menjadi 1,8%. Naiknya prevalensi berbagai PTM disinyalir karena gaya hidup masyarakat Indonesia dan kurangnya kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan RI, gencar mengedukasi program GERMAS, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Yang tujuannya menurunkan jumlah prevalensi PTM ataupun Penyakit Menular.

PTM juga berpotensi menyebabkan kesulitan keuangan. Hal ini benar banget. Mamak sudah menyaksikan sendiri contoh nyatanya. Karena menderita PTM, kehidupan keluarga temen mamak mengalami masa-masa suram. Penelitian ASEAN Cost in Oncology ( ACTION ) yang dilakukan pada tahun  20mengungkapkan bahwa dari 9.513 pasien pengidap kanker yang diteliti lebih lanjut, hampir 50% mengalami kehidupan perekonomian yang sulit atau mengalami kebangkrutan dan 29% meninggal dunia.

Launching PRUCritical Benefit 88 dari Prudential Indonesia, Proteksi Terjamin Uang Pasti Kembali

Bapak Jens Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia
Pada hari Senin tanggal 14 Januari 2019, Prudential Indonesia mengumumkan komitmen brand baru Prudential Indonesia sekaligus peluncuran produk terbarunya, PRUCritical Benefit 88 . Pada awal tahun 2019 ini, Prudential Indonesia memperkenalkan komitmen terbaru Prudential yaitu listening, understanding, delivering dan fokus pada we do health, wealth, tech and good. Bapak Jens Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa tujuan Prudential mengeluarkan komitmen baru adalah diharapkan melalui komitmen baru ini, dapat mempertegas tujuan Prudential untuk selalu mendampingi nasabah dalam setiap tahap kehidupan. Selain itu, juga sebagai upaya penyesuaian dengan cepatnya perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Selama 23 tahun beroperasi di Indonesia, Prudential Indonesia terus berupaya memberikan layanan terbaik untuk nasabahnya. Prudential melakukan berbagai inovasi dan solusi supaya para nasabahnya memperoleh perlindungan terbaik. Termasuk melindungi nasabah yang menderita penyakit kritis dari dampak keuangan yang diakibatkan karena hal tersebut. Bukan hanya nasabah saja yang dipikirkan perlindungannya oleh Prudential, tapi nasib keluarganya pun ikut dipikirkan pula.

Lebih lanjut lagi, Bapak Jens Reisch, mengatakan, “Berjuang melawan penyakit kritis sangat menguras emosi serta fisik pasien dan keluarganya serta dapat mengganggu kestabilitasan keuangan pasien dan keluarganya. Apalagi jika si pasien adalah seorang kepala keluarga. Untuk melindungi perencanaan dan kestabilitasan keuangan pasien penderita penyakit kritis, Prudential meluncurkan PRUCritical Benefit 88. Prudential berharap melalui PRUCritical Benefit 88, dapat memberikan ketenangan pikiran serta perlindungan keuangan pada nasabah dan keluarganya. Nasabah dapat memanfaatkan uang perlindungannya untuk membantu biaya pengobatan dan juga biaya hidup. Produk ini melengkapi portofolio solusi kesehatan dan proteksi Prudential karena kami terus melayani kebutuhan nasabah yang terus berubah. Kami percaya PRUCritical Benefit 88 dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi dan mengelola dampak keuangan yang ditimbulkan oleh penyakit kritis.”

Prudential berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat hidup sehat dan sejahtera. Karena itulah Prudential mengeluarkan komitmen brand baru. Dalam upaya memberikan solusi dan perlindungan terjamin bagi nasabahnya. Termasuk memberikan solusi bagi nasabah yang menderita penyakit kritis.

Dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, FIHA, FICA

Pada kesempatan yang sama, hadir pula Dokter Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, FIHA, FICA yang menjelaskan mengenai PTM di Indonesia. Dr. Vito yang merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah menjelaskan bahwa pola hidup yang tidak sehat dan kesibukan serta gaya hidup saat ini yang serba praktis membuat masyarakat kita malas bergerak. Dan hal ini menjadi salah satu penyebab terus meningkatnya persentase obesitas di Indonesia. Obesitas adalah penyakit. Obesitas dapat pula menyebabkan hadirnya berbagai PTM. Kebiasaan seperti merokok, malas gerak, kebanyakan duduk, malas berolahraga, kebiasaan makan tidak teratur dan tidak makan dengan gizi seimbang termasuk jarang mengonsumsi sayur dan buah merupakan faktor-faktor resiko utama yang menjadi penyebab PTM.

Penderita penyakit kritis bukan hanya mereka yang berusia diatas 50 tahun saja tapi mereka yang berusia muda pun dapat menjadi penderita penyakit kritis. Penderita penyakit kritis tidak akan bisa lagi produktif seperti sebelum menderita sakit sehingga akan berpengaruh terhadap kesehatan finansialnya. Dr.Vito mengingatkan kita semua untuk menerapkan pola hidup sehat supaya terhindar dari penyakit kritis. Sudah seharusnya kita menjaga kesehatan dan melakukan tindakan preventif seperti menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan himbauan pemerintah. Yaitu menerapkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

PRUCritical Benefit 88

Setelah Dr.Vito menjelaskan mengenai bahayanya PTM terutama penyakit jantung, Bapak Himawan Purnama, Product Development Prudential Indonesia menjelaskan mengenai betapa pentingnya memiliki perlindungan keuangan pada saat menghadapi penyakit kritis. Pak Himawan menerangkan mengenai PRUCritical Benefit 88.

Bapak Himawan Purnama, Product Development Prudential Indonesia

PRUCritical Benefit 88 merupakan produk asuransi jiwa terbaru dari Prudential yang memberikan perlindungan komprehensif atas risiko kondisi kritis (yang disebabkan penyakit kritis) atau meninggal dunia sampai dengan tertanggung berusia 88 tahun. Produk asuransi ini menawarkan beragam pilihan masa pembayaran premi hingga 15 tahun. Ada beberapa pilihan pembayaran yang dapat dilakukan nasabah. Bisa langsung membayar sekaligus selama 5 tahun, sekaligus selama satu tahun. Atau bisa juga perbulan dan pertiga bulan. Jumlah preminya pun berbeda-beda tergantung kebutuhan nasabah. Masing-masing nasabah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Pak Himawan menambahkan bahwa PRUCritical Benefit 88 melalui slogannya “Proteksi Terjamin, Uang Pasti Kembali”, menawarkan berbagai manfaat sebagai berikut, yaitu:
Proteksi Terjamin meliputi:
1. Perlindungan komprehensif untuk meninggal atau 60 kondisi kritis tahap akhir, tanpa periode masa bertahan hidup (survival period);
2. 10% uang pertanggungan (UP) untuk angioplasty tanpa mengurangi UP PRUCritical Benefit 88 dengan maksimal Rp. 200.000.000,-;
3. 200% tambahan UP akan dibayarkan jika Tertanggung meninggal karena kecelakaan sebelum usia 70 tahun;
4. Perlindungan sampai dengan usia 88 tahun dengan jangka waktu pembayaran premi yang dapat dipilih yaitu selama 5, 10, 15 tahun atau premi tunggal.

Uang Pasti Kembali meliputi :
1. 100% UP akan dibayarkan bila Tertanggung Utama masih hidup dan polis masih aktif sampai usia 88 tahun;
2. Jaminan manfaat 100% pengembalian premi pada tahun polis ke-20, jika nasabah memilih pengembalian premi, maka polis berakhir.

PRUCritical Benefit 88 adalah solusi terbaik yang ditawarkan oleh Prudential Indonesia untuk memberikan proteksi yang terjamin dan solusi perencanaan keuangan yang tepat jika nanti ternyata harus menghadapi penyakit kritis. Mak setuju banget nih dengan kehadiran PRUCritical Benefit 88 ini. Lebih baik mempersiapkan keuangan sebaik mungkin daripada menyusahkan keluarga dan banyak orang ketika masa sakit itu datang. Mak belajar dari peristiwa yang dialami oleh Adi, teman Mak itu.

Mak sih tertarik pake banget dengan PRUCritical Benefit 88 #JalaninBareng ini, gimana dengan kalian? Yakin kalian ngga mau mempersiapkan perencanaan keuangan dengan tepat untuk masa depan yang lebih baik?

PRUCritical Benefit 88 #JalaninBareng

35 Comments

  1. Asuransi itu ibarat ban serep, sewaktu-waktu bisa digunakan saat dibutuhkan dalam kondisi mendesak. Klo mobil tidak punya ban serep, tentu akan kesulitan harus pinjam sana pinjam sini, belum tentu cocok.

  2. Sedia payung sebelum hujan itu harus banget. Sepeti kita memproteksi diri sendiri dengan Asuransi Prudential ini. Wah, hati tenang ya mak, karena 100% jamian uang pasti kembali kalau tertanggung utama masih hidup dan aplisnya aktif sampai berusia 88 tahun. Pilihan waktu pembayaran preminya bisa hingga 15 tahun. Baca2 lagi ah biar lebih paham 😉 Tq infonya mak Dewi.

  3. Ya..Allah aku ko sedih baca cerita dari tmn2nya mamak
    Pun demikian keluarga kakak emak yg kena musibah teluk sunda.(turut berduka cita sedalamnya)

    Asuransi yg sering dianggap sepele nyatanya bawa kebermanfaatan dimasa mendatang ketika banyak hal terjadi tanpa teduga

  4. Asik dibalik musibah ada yang menolong kita dan pastinya tidak rugi memilih asuransi Prudential prucritical benefit 88

  5. Galfok sama dokter Vito mak haha. Btw turut berduka cita ya mak, semoga alm diterima amal ibadahnya dan diampuni dosanya. Wah asuransinya bisa dibalikin duitnya, jadi tetap terproteksi dengan aman pastinya tanpa khawatir duit ilang.

  6. Maaak, kisah hidup temanmu ngenes tapi banyak yang seperti itu 🙁 Duh aku makin kepikiran. Tapi memiliki asuransi prudential ini menurutku adalah langkah yang tepat

  7. Setuju banget ka dengan ungkapan "lebih baik mempersiapkan keuangan sebaik mungkin daripada menyusahkan keluarga dan banyak orang ketika masa sakit itu datang" persiapan pengelolaan keuangan keluarga memang penting ya salah satunya dengan memiliki asuransi untuk persiapan risiko yang mungkin saja terjadi dimasa depan

  8. Mak, kalau kondisinya udah sakit seperti Adi apa masih boleh mendaftar purcritical? Makasih sharingnya ya mak. Sekarang sejahtera, belum tentu seterusnya begitu. Lebih baik siapkan proteksi untuk Hal Tak terduga

  9. Turut berduka cita ya atas musibah yang dialami oleh keluarga kakak-nya mamak, semoga keluarga diberi ketabahan, pasti sedih banget kehilangan secara mendadak, dan memang asuransi penting banget untuk proteksi

  10. Asuransi merupakan pemindahan resiko yang mungkin terjadi, jadi bermanfaat ketika satu saat dibutuhkan ya mba.
    Waktunya lama ya, sebuah lompatan ide nih, keren buat Prudential

  11. Tulisan ini kuat banget story tellingnya. Asuransi Prudential itu memang terkenal paling baik karena apa yang kita bayarkan bisa kita klaim untuk masa depan ��

  12. Majikan saya di Taiwan pernah bilang, jangan sampai seperti orang tua mereka, saat muda mereka kerja keras. Mengumpulkan uang buat ke rumah sakit saat tua kelak. Nah, kita jangan sampai seperti itu ya.

  13. Turut sedih dengan kisah Adi dan Mita. Trus skrng kondisinya gm,n mak?
    Kita gak pernah tau ya hidup bisa terbalik kyk gtu, hiks sedih. Memang penting proteksi diri dengan asuransi ya…

  14. Proteksi diri emang penting dilakukan ya , soalnya jaman sekarang susah nyari aman. Jadi mesti menjaga diri, kita ngga pernah tahu apa yang bakalan terjadi kedepannya

  15. Asuransi sekarang sudah menjadi kebutuhan ya Maak, dan memang penting bangat bagi siapa pun untuk memilikinya karena hidup memang tak bisa kita tebak apa yang akan terjadi, dan PRUCritical Benefit 88 ini salah satu produk asuransi yang layak dipilih.

  16. Kayanya baru Prudential aja nih yang punya gebrakan premi asuransi bisa balik 100% dan sampai umur 88 tahun. Kebanyakan asuransi lainnya nggak berani kasih layanan seperti ini. Asuransi jiwa itu memang penting untuk proteksi keluarga ya mbak.

  17. Jujur, awalnya memang aku gak terlalu peduli sama yang namanya asuransi kak, soalnya dari segi pengelolaan keuangan juga belum establish. Tapi setelah membaca dan mempelajari banyak hal tentangnya, gak ada salahnya sih di coba. Toh kita bisa milih mana asuransi yang punya kualitas sama yang enggak.

  18. Bener sih mak terakhir belakangan ini begitu banyak penyakit kritis justru berdampak oleh mereka yg diusia muda. Dan pasti akan sangat berpengaruh pada kesehatan finansialnya

  19. Saat normal manusia kadang lupa dengan proteksi dan baru merasa gunanya ketika kena masalah. Daripada ribet di belakang hari lebih baik sedia payung sebelum hujan

  20. Wow… ada lagi inovasi baru dari Prudential? Semoga ini makin memotivasi masyarakat untuk tertarik ikut asuransi, terutama asuransi kesehatan agar kelak dikemudian hari tidak direpoti dengan dengan biaya pengobatan. Sebab, hidup mana kita tahu, bisa jadi takdir sakit pilihan Tuhan ada pada diri kita. Thanks Prudential

  21. Prudential memang dari awal didirika sudah fokes soal asuransi, dan sudah jutaan mungkin yang puas. Jadi dengan produk baru inipun pastinya ngga diraguka n lagi.

  22. Dengan adanya jaminan uang kembali bila gak ada klaim. Bikin masyarakat tak ragu untuk berinvestasi asurani sebagai perlindungan diri. Keren prudent ini.

  23. Zaman sekarang masyarakat sudah lebih sadar siy akan pentingnya asuransi itu. Karna kita nggak akan pernah tau ya Mak apa yg akan terjadi sama diri sendiri dan keluarga kita nanti, jadi salah satu bentuk ikhtiar ya dengan memproteksi keluarga dgn Asuransi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button