Kesehatan

SoMan, Si Ungu Menyehatkan Untuk Rayhan





Menikah lalu memiliki anak merupakan hal ideal yang diingini setiap orang. Saya pun seperti itu. Setelah menikah disekitar tahun 2002, saya berharap untuk segera memiliki buah hati yang sehat dan cerdas. Memiliki anak sehat dan cerdas merupakan keinginan semua orang tua di muka bumi ini, termasuk saya. Namun terkadang hidup tak selamanya berjalan sesuai dengan yang kita ingini. Tak ada yang sempurna di dunia ini. Kita, manusia hanya dapat berusaha, selebihnya menjadi urusan Tuhan. Takdir telah menggariskan saya untuk dititipi seorang anak laki-laki dengan kondisi kesehatan yang berbeda dengan anak lainnya. Anak saya memiliki ketahanan tubuh (fisiknya lemah) dibawah standart seharusnya. Sejak lahir, dokter yang menanganinya telah memvonis anak saya memiliki sistem imun yang lemah sehingga tubuhnya rentan terhadap jenis penyakit dan jantungnya tidak sekuat bayi-bayi yang lain.

Dapat dibayangkan seperti apa rasa yang berkecamuk dalam dada saya saat pertama kali mendengar penjelasan dokter. Apalagi saat itu saya baru saja melahirkan secara caesar dan mengalami proses kelahiran yang tidak mudah. Saya sempat mengalami pendarahan dan rembes ketuban.  Saya merasa hancur, langit seakan runtuh menimpa saya. Selang beberapa jam anak saya lahir, bilirubin anak saya tinggi dan mengharuskan dia berada dalam ranjang bayi khusus dengan sinar ultraviolet dan alat bantu pernafasan. Saya hanya dapat melihat anak saya dari luar ruangan melalui dinding kaca yang terpasang.

Setelah beberapa hari berada di ruangan khusus, akhirnya anak saya diperbolehkan untuk pindah ke kamar perawatan bayi. Boleh di beri ASI eksklusif dan dapat berdekatan dengan ibunya yaitu saya. Di bulan pertama usianya, anak saya harus rutin chek up ke rumah sakit karena kondisi fisiknya yang lemah. Keadaan ini terus berlangsung sampai usia batita. Hampir tiap bulan dia harus keluar masuk rumah sakit untuk menjalani rawat inap. Sistem imunitas tubuhnya yang lemah membuat anak saya mudah sekali terserang penyakit. Kondisi ini terjadi sampai umur 8 tahun. Menginjak usia 9 tahun, daya tahan tubuhnya mulai membaik.

Keadaan yang membaik ini dikarenakan saya dan suami selalu menjaga asupan gizi dan mengawasi semua aktivitas fisik yang dilakukannya dan memastikan bahwa anak kami tidak kelelahan dan memperoleh gizi yang cukup sebagai salah satu cara meningkatkan sistem imun tubuhnya. Kondisi anak saya tersebut mengharuskannya sering mengkonsumsi obat-obatan kimia dan hal ini sebenarnya membuat saya khawatir dengan kondisi kesehatan ginjalnya. Saya pun menjadi lebih selektif menjaga apapun yang anak saya konsumsi. Oh ya anak saya ini, kami beri nama Rayhan dengan harapan dia akan tumbuh menjadi anak yang selalu membawa keharuman untuk orang-orang sekelilingnya serta penuh rejeki. Rejeki sehat dan tidak kekurangan apa pun. Amiin YRA.

Kekhawatiran saya terhadap kesehatan Rayhan sedikit berkurang ketika di pertengahan bulan Maret lalu, saya mengenal SoMan dalam acara BloggerDayxSoMan, sebuah acara yang diselenggarakan oleh Blogger Crony dan Pt. SoMan Indonesia dalam rangka ulang tahun Blogger Crony kedua. Acara tersebut dilaksanakan di Kampung Wisata Rumah Joglo, Bogor, Jawa Barat. Apakah itu SoMan? SoMan atau Sozo Formula Mangata1. SoMan adalah obat herbal atau jamu dalam bentuk cair (tetes) yang diformulasikan untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Tuch, pas banget khan dengan kondisi Rayhan? SoMan merupakan jamu tetes pertama di Indonesia. Keren khan? Saya seperti melihat secercah cahaya dalam kegelapan tsaah eh dalam SoMan wkwkwk. 

SoMan membuat saya penasaran dan ingin mengenal lebih dekat lagi apakah itu SoMan. Ternyata SoMan mengandung 39 bahan alami yang terdiri dari 18 ekstrak buah-buahan (manggis, kiwi, mengkudu, belimbing bintang, pepaya, buah merah, jeruk Bali, tomat, buah maja, apel malang, nanas, alpukat, mangga, buah naga, kiwi, anggur, sirsak, dan air kelapa), 12 ekstrak sayur-sayuran termasuk umbi mangata di dalamnya dan 9 ekstrak rempah pilihan. Kenapa saya katakan ekstrak? Sebab semua bahan tersebut harus melalui proses produksi yang panjang dan bertahap. Waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi tersebut paling sedikit 9 bulan. Wow waktu yang tergolong lama untuk pengolahan sebuah obat herbal. Ini nich yang membuat saya yakin bahwa SoMan adalah jamu yang aman dikonsumsi karena melalui proses yang panjang dan pastinya sangat higienis.

SoMan mengandung senyawa fitonutrien yang baik untuk memelihara daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan. SoMan mengandung multivitamin (A, C, E, K), asam amino essensial dan non essensial, EPA, DHA dan omega (3,6,9). Tatu Ratna Sari, S. Farm, Apt sebagai Konsultan Produk SoMan menjelaskan bahwa SoMan adalah produk kesehatan yang paling banyak bahan bakunya yaitu terdiri dari 39 bahan alami, memiliki tingkat pH tertinggi yaitu 9+ yang mampu menangkal penyakit. Setiap tetes SoMan mengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, analgetik, antiradang dan antivirus. SoMan telah terdaftar resmi dan bersertifikat halal, produsennya jelas dan kredibel, tanpa bahan campuran berbahaya seperti pengawet dan pewarna. SoMan telah terdaftar secara resmi di BPOM, bebas Bahan Kimia Obat, pabrik bertekhnologi modern dan terstandarisasi. SoMan juga telah teruji secara klinis.

Setelah mendengar penjelasan dari Mba Tatu dan diperkuat oleh testimoni pengguna SoMan yang disampaikan oleh Dr. Grace Maria Salindeho, M. Kes dan Mas Ario dari PT. SoMan Indonesia, saya semakin yakin dengan khasiat SoMan. Keyakinan saya semakin mantap ketika Dr. Grace menjelaskan bahwa SoMan dapat menjadi pendamping pengobatan secara medis. SoMan dapat dikombinasikan dengan obat kimia (dokter) dengan tata cara pemakaian yang tepat. Hal ini dapat dilakukan karena SoMan 100% alami sehingga tidak memberatkan kerja ginjal dan hati. SoMan aman dikonsumsi jangka panjang oleh segala usia. Untuk kombinasi obat medis, konsumsi SoMan dua jam sebelum minum obat medis. Wuiiih, benar-benar cocok untuk Rayhan. Semoga SoMan dapat membantu meningkatkan sistem imun Rayhan dan menjaga kondisi fisik anak lelaki saya ini.

Rasanya tak sabar ingin lekas pulang dan memberikan tetesan SoMan untuk Rayhan. Berdasarkan dosis dan aturan pakai, SoMan dapat dikonsumsi 5 tetes 3x sehari untuk menjaga daya tahan tubuh atau pencegahan penyakit. Untuk membantu pemulihan penyakit, SoMan dapat diberikan sebanyak 7-10 tetes 3x sehari. Cara pakainya sangat mudah yaitu larutkan SoMan kedalam 50-100ml air putih matang, bukan air panas yak. Saya dapat memberikan 7 tetes SoMan pada Rayhan dua jam sebelum dia mengkonsumsi obat medis. SoMan dapat dikonsumsi ketika bangun tidur, sebelum makan siang dan sebelum tidur atau dalam keadaan perut kosong. Setelah kemasan SoMan dibuka, simpan pada tempat sejuk dan kering. Konsumsi SoMan dalam 30hari setelah botol dibuka. Jangan lupa, kocok dulu yak sebelum dikonsumsi.

Hari pertama mengkonsumsi SoMan, Rayhan merasa sedikit pusing dan merasa mengantuk terus. Tidurnya pun terlihat lebih pulas dari biasanya dan lebih lama. Namun saya berusaha tetap yakin bahwa hal tersebut merupakan efek awal adaptasi tubuhnya terhadap SoMan. Saya mencampur 7 tetes SoMan ke dalam segelas kecil air putih, kurang lebih 100ml, dua jam sebelum Rayhan minum obat rutin yang diberikan oleh dokter.

Hari kedua mengkonsumsi SoMan, Rayhan tidak merasakan keluhan apapun. Saya memberikan SoMan sebanyak 3X sehari. Sepuluh hari mengkonsumsi SoMan, terlihat Rayhan semakin segar wajahnya namun karena saya kurang mengawasi jenis makanan yang dia makan hingga Rayhan nekad makan mie instan dan membuat tubuhnya langsung drop. Kejadian ini cukup fatal untuk kondisi fisik Rayhan hingga dia harus dilarikan ke rumah sakit.

Oh ya sebelum saya mengkombinasikan SoMan dan obat medis, saya terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter yang sudah lama merawat Rayhan. Dokter memperbolehkan setelah sebelumnya membaca referensi tentang SoMan. Bahkan dokter mengatakan bahwa kandungan yang terdapat pada SoMan dapat membantu pengobatan pada penderita diabetes.
Kembali lagi pada kondisi Rayhan yang drop setelah makan mie instan, dokter memberinya obat dan mengharuskan Rayhan diobservasi selama beberapa saat di rumah sakit. Selama di rumah sakit, saya tetap memberikan SoMan untuk Rayhan. Alhamdulillah, kondisinya cepat membaik dan dokter mengatakan bahwa kondisi Rayhan lebih cepat stabil dibandingkan yang dulu-dulu. Biasanya Rayhan memerlukan waktu lebih dari 3 hari untuk stabil tapi kali ini lebih cepat. Memang sich belum terbukti secara akurat bahwa cepat stabilnya kondisi Rayhan dikarenakan SoMan tapi saya yakin SoMan memberikan efek positif untuk tubuh Rayhan dan menjaga fisiknya supaya lekas sehat.

Kini kondisi Rayhan semakin membaik dan saya tetap memberikan SoMan untuk Rayhan. Kalau kalian penasaran juga dengan Soman, silahkan klik SoMan untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi. Kalian dapat pula membuka facebook PT Soman Indonesia dan twitter @somanindonesia. Silahkan buktikan sendiri manfaat dan khasiat SoMan.

Dr. Grace

Mas Ario

18 Comments

  1. wah kayaknya aku perlu jg nih nyetok SoMan di rumah! biar bocah2 gak gampang sakit–krn klo anak sakit kan yg paling rempong bin galau ya emaknya yeee.. sekalian bisa buat meringankan gejala diabetes papanya anak2.

  2. The best choice for mom nih. Aku harus segera menyrdiakan di rumah karena ke-2 anakku aktifitasnya tinggi. Lebih baik mencegah penyakit dengan Soman daripada sudah sakit kita pusing…. sendiri. Informasi yang bermanfaat,thanks ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button