Kesehatan

Mengatasi Stress di Tempat Kerja

“Unsur kesehatan paripurna adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU.KES.No 36 Tahun 2009)”.

Setiap orang pasti pernah mengalami stress. Siapa pun itu. Dusta banget kalau ada yang mengaku enggak pernah stress. Stress merupakan salah satu bentuk gangguan kesehatan. Jika seseorang merasa stress apalagi depresi, berarti dia belum dapat dikatakan stress. Karena sehat menurut UU Kesehatan tahun 2009 adalah sehat secara jiwa, raga, spiritual dan sosial.

Masalah kesehatan jiwa dan kesehatan fisik saling terkait dan mempengaruhi. Depresi, gangguan jiwa, skizoferenia, gangguan kognitif, pengaruh alkohol/zat psikoaktif, depresi maternal dan psikosis maternal dapat mengakibatkan penyakit fisik seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, AIDS, malaria, tuberculosis, gangguan tumbuh kembang pada anak dan kematian bayi. Namun penyakit fisik tersebut juga dapat menjadi pemicu munculnya penyakit kejiwaan.

Belum banyak yang tahu bahwa pemerintah telah berupaya untuk melakukan usaha promotif dan preventif kesehatan jiwa melalui pelayanan kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan dari tingkat PusKesMas hingga rumah sakit.
Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran seluruh warga dunia akan pentingnya masalah kesehatan jiwa serta memobilisasi segala upaya untuk mendukung kesehatan jiwa.

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini merupakan kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bahu membahu dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat jiwanya di seluruh dunia. Salah satu gangguan jiwa yang paling sering dialami adalah stress. Pemicu stress ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah stress yang disebabkan karena kondisi pekerjaan, suasana di tempat kerja dan tuntutan pekerjaan yang diluar batas kemampuan si pekerja.

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 8 orang mengalami masalah gangguan jiwa ditempat kerja. Wanita yang bekerja penuh waktu hampir dua kali lebih besar menderita masalah kesehatan jiwa dibandingkan laki-laki. Kesehatan kerja perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Ada 10 jenis penyakit yang paling sering di derita oleh pekerja yaitu penyakit gigi dan mulut, ISPA, hipertensi, Myalgia, diabetes melitus, gangguan lambung, low back pain, faringitis, sakit kepala dan demam.

Kesehatan jiwa di tempat kerja penting diperhatikan karena selain mempengaruhi produktivitas kerja, dapat pula menyebabkan biaya pelayanan kesehatan meningkat karena perusahaan harus membiayai berobat karyawannya. Hampir 94% karyawan menderita gejala kognitif depresi seperti misalnya kesulitan dalam berkonsentrasi, membuat keputusan dan mengingat. Jika terjadi depresi maka menyebabkan penurunan fungsi kerja dan produktivitas yang signifikan. Dan fakta menunjukkan rata-rata 36 hari kerja hilang dikarenakan depresi.

Penyebab penyakit akibat kerja yaitu:
#faktor fisika seperti suhu ekstrem, bising, pencahayaan, vibrasi, radiasi pengion dan non pengion serta tekanan udara
#faktor kimia seperti semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, larutan,partikel nano dan lain-lain
#faktor biologi seperti jamur, virus, dan lain-lain
#beban kerja kualitatif dan kuantitatif, organisasi kerja, kerja monoton, hubungan interpersonal, kerja shift, lokasi kerja, kekerasan di tempat kerja, narkotika dan pelecehan.

Pekerja mempunyai resiko terhadap masalah kesehatan yang disebabkan oleh proses kerja, lingkungan kerja serta perilaku kesehatan kerja. Tempat dan lingkungan kerja yang sehat menguntungkan pekerja dan pengusaha. Saat ini penelitian dan pengetahuan fungsi otak, gangguan jiwa dapat didiagnosis dan ditangani secara efektif. Stress dan depresi di tempat kerja dapat diatasi dengan cara mengajak semua pekerja dan pimpinan kerja untuk melakukan gerakan “Yuk Curhat” serta melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja, pemeriksaan berkala, pemeriksaan khusus dan surveilans kesehatan pekerja dan lingkungan kerja.

Pencegahan dan penanggulangan stress serta depresi di tempat kerja juga dapat dilakukan dengan cara GERMAS atau Gerakan Masyarakat Sehat dan para pekerja harus mampu mengendalikan emosinya sendiri dengan cara melakukan “me time” yang mampu membuatnya refresh. GERMAS fokus pada tiga hal yaitu memeriksa kesehatan secara rutin, melakukan aktivitas fisik dan mengonsumsi sayur dan buah. Diharapkan dengan mengikuti program GERMAS tingkat stress dan depresi akibat pekerjaan dan suasana di tempat kerja dapat dikendalikan.

Jika pekerja mampu mengatasi gangguan kesehatan jiwa maka produktivitas kerja pun akan meningkat dan beban perusahaan terhadap biaya pengobatan karyawan akan mengalami penurunan.

Dr.dr. Fidiansjah,

7 Comments

  1. Ngeri banget, jangan sampai kena gangguan jiwa. Karena itu emak butuh piknik biar selalu gembira dan bebas stress dan gangguan jiwa. Hatiku piknik jangan kerja melulu. Eh dirimu udah piknik terus ya wkwkwk

  2. mestinya psikolog dan psikiater tuh jd dokter2 yg paling sibuk krn kenyataannya masalah kejiwaan dialami oleh hampir semua org. sayangnya di Indonesia anggapannya yg pergi ke psikolog dan psikiater tuh "orang gila", stigmanya sgt negatif >,<

  3. Tapi yang lebih banyak di beritakan itu ibu rumah tangga yg stres sampe bunuh diri dan bunuh anak. Ke depannya Kemenkes harus support jg ibu rumah tangga yg depresi itu.

  4. Waktu masih kerja kantoran saya jg rentan stres karena kerjaan numpuk dan tekanan bos tapi says baru tau kalo bisa menyebabkan gangguan jiwa

  5. Kalau aku mengatasi stress di meja kerja yang menjadi rutinitas senin-jumat balas me time sabtu-minggu. Solusi lain aku lakukan hal yang menyenangkan dikantor misalnya dengerin musik, menulis di blog dan bisa ambil cuti. Apalagi aku dibagian programming terkadang suntuk dan membosankan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button