Travelling

Travelling Impian Si Mamak di 2018

Nusa Tenggara

Yuhuu, 2018 sudah menyapa dan Mamak masih sama seperti hari-hari lalu. Ya iyalah, mosok mau berubah jadi power rangers wkwkwk. Mamak tetap dengan jiwanya yang selalu belia meskipun uban mulai nongol diantara rambut yang sepertinya mulai menjerit, “please usir uban-uban itu dari sini” wkwkwk. Dan salah satu hal yang sepertinya tidak akan hilang dari diri Mamak adalah hobi travelling. Yups, salah satu hal yang paling menyenangkan bagi Mamak adalah travelling alias jalan-jalan. 

Bersama mama mama di Kab. Jayawijaya

Ini entah disebut hobi atau memang sudah menjadi bagian dari soul Mamak cieee. Mamak siy ngga pernah punya jadwal khusus kapan harus travelling. Seringnya malah dadakan, tahu-tahu pergi piknik aja hahaha. Alhamdulillahnya, sejak Mamak menjelma (halaaah) menjadi seorang blogger, Mamak cukup banyak mendapat kesempatan untuk piknik atau travelling. Mungkin karena sudah mendarah daging kali ya hingga semesta pun mendukung Mamak untuk travelling. Tapi Mamak belumlah pantas disebut sebagai traveller uhuuuk. Karena belum banyak tempat-tempat indah di bumi pertiwi ini yang telah Mamak kunjungi. Masih seujung kukulah. 

Alhamdulillah pada tahun 2017 yang baru saja berlalu (bye bye 2017. Terimakasih untuk cerita indahnya dan pelajaran hidup yang sangat berharga*drama), Mamak mendapatkan kesempatan untuk datang ke beberapa kota indah dan eksotis di negeri ini. Dan semua itu Mamak dapatkan sebagai berkah nge-blog. Alhamdulillah. Ini merupakan rezeki Mamak yang doyan travelling. Sepanjang tahun 2017, Mamak melakukan travelling kebeberapa daerah di tanah air seperti ke Semarang sebanyak 2 kali, Jogja, Salatiga, Ambarawa, Boyolali, Sopeng, Jombang, Lombok, Jayapura, Wamena, Makassar, Cianjur, Subang dan Bogor.


Baca: Menikmati Kopi di Rinjani


Mamak senang sekali travelling atau piknik karena dengan melakukan perjalanan mengunjungi tempat-tempat indah negeri ini, Mamak semakin bersyukur dilahirkan sebagai anak Indonesia. Datang dan bertemu dengan wajah-wajah baru memberikan cerita yang tak pernah habis. Memberi kisah sekaligus pembelajaran hidup. Travelling sanggup membuka pikiran dan menambah wawasan Mamak tentang hidup ini. I love it.


Kaki Gunung Rinjani



Travelling impian ala Mamak


Ibarat orang minum air, haus ya minum lagi, jeda sebentar, haus lagi ya minum lagi. Seperti itu kayaknya perumpamaan diri Mamak terhadap travelling. Meskipun sudah pernah travelling ke suatu tempat, misalnya Jogja, ya Mamak pasti ngga akan nolak kalau harus ke Jogja lagi. Pokoknya mah celamitan-lah kalau sudah berhubungan dengan halan halan huahahaha. Tapi Mamak agak milih juga sih kalau travelling. Dalam artian Mamak agak menghindari travelling ke daerah yang mengharuskan jalan kaki dan menanjak dalam jarak jauh. Bukannya karena Mamak sudah mulai ubanan loh tapi karena kondisi kaki dan lutut yang sudah tidak prima lagi. 


Di tahun 2017 kemarin ini nih, Allah berkenan mengabulkan salah satu mimpi Mamak yaitu travelling ke Rinjani dan Desa Sade, Lombok. It’s very amazing. Subhanallah. Mamak menantinya dua puluh tahun lebih dan dapat terwujud dengan cara yang sangat indah. Satu hal yang sangat Mamak syukuri bahwa Mamak bisa travelling tanpa (nyaris) mengeluarkan biaya sedikit pun. Alhamdulillah banget. Suatu hal yang sampai sekarang masih ajaib untuk Mamak. Dan meskipun mimpi “masa muda” Mamak telah terwujud, bukan berarti Mamak berhenti memiliki impian travelling lagi. Ada lagi mimpi yang baru wkwkwk. Di 2018 ini Mamak masih menyimpan harapan dan keinginan untuk dapat travelling lagi keliling Indonesia. Mamak mau melengkapi dari Sabang-Merauke.


Mungkin ada diantara kalian yang geleng-geleng kepala ya? Kog mamak mamak bukannya anteng di rumah ngurus rumah, anak dan suami eh tapi ini malah punya harapan untuk dapat keliling nusantara. Ngga pa pa sih kalau ada yang berpikir seperti itu. Sah sah saja. Sama sahnya dengan Mamak yang nekat berpikir bahwa seorang mamak mamak yang telah beruban pun tetap memiliki hak untuk mencapai mimpinya yaitu keliling nusantara. Kenapa tidak?  Jika Allah dan suami meridhoi, tidak ada yang tidak mungkin kan?


Mamak berusaha untuk melangkah kemimpi Mamak ini dengan mengikhlaskan semuanya pada Allah. Yakin pada kuasa-NYA. Minta saja pada-NYA. Entah gimana caranya Allah pasti punya cara untuk mewujudkan mimpi Mamak. Pasti ada jalan bagi siapapun yang bersungguh-sungguh. Mamak yakin akan hal ini. Jadi jika ditanya sudah melakukan apa saja untuk bisa keliling nusantara, Mamak akan menjawab: sudah minta sama Allah, lalu biarkan semesta mendukung dan kekuatan langit yang bekerja. Mamak mah terus melangkah dan menjalani hari dengan penuh bahagia dan rasa syukur. Itu saja. Doakan ya smoga tahun ini penuh kebarohan untuk kita semua, Amiin.


Goa Kreo, Semarang

Bandara Adi Sutjipto, Jogjakarta
















17 Comments

  1. alhamdulillah masih bisa jalan-jalan ya mba? kalau saya harus memendam hasrat ini untuk beberapa saat sampai si baby ucul2 bisa diajak jalan. hehe

  2. Tosss mak.. Akupun ga prnh bosen jalan2. Buatku yaa itu udh kyk kebutuhan primer, bukan lg tersier :D. Bdn dan kepala lgs cenut2 kalo lbh dr 2 bulan ga jalan -_-

  3. Wah keren mamak-mamak udah sampe rinjani. kalah eike yang naik gunung malah pake kereta. Semoga impiannya keliling Sabang sampa Merauke terwujud semua!

  4. Samaa nih traveling impianku ke Lombok tapi belum terlaksana, doain yaa mbak semoga bisa nyususl kesana. Baca blog mbak jadi tambah mupeng hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button