LifestyleParentingtekhnologi

Game Online Tidak Selamanya Buruk, Dukung Anak Jadi Atlet eSport

Bermain game online tidak selamanya buruk (gambar freepik)

Bagi sebagian besar orang tua, menganggap game online sebagai hal buruk yang harus dijauhkan dari anak. Game online dipandang sebagai penyebab anak menjadi malas belajar dan lalai mengerjakan tugasnya. Padahal rasa malas dan lalai tersebut, belum tentu disebabkan karena anak gemar bermain game online. Bisa saja karena memang si anak kurang tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan akademik dan lebih tertarik dengan kegiatan non akademik. Kegiatan non akademik seperti bermain game online memang lebih menarik bagi anak. Game online atau eSport saat ini sudah masuk dalam daftar olahraga yang diakui dan alih-alih khawatir, orangtua dapat mendukung anak menjadi atlet eSport.

Dampak baik buruknya game online untuk anak 

Di dunia ini, tidak semua anak memiliki ketertarikan dan kemampuan akademik yang sama. Ada anak yang unggul dalam bidang akademik dan ada juga anak yang unggul dalam bidang non akademik seperti jago olahraga, bermain musik, menari dan lainnya. Saat ini perkembangan eSport di Indonesia cukup pesat dan dapat menjadi peluang yang menjanjikan. Karena itu orangtua tidak perlu khawatir berlebihan jika anaknya senang bermain game online. Mengarahkan untuk menjadi atlet eSport dan memberikan penjelasan yang masuk akal mengenai dampak baik buruknya game online merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan orang tua.

Berdasarkan beberapa penelitian, bermain game online tidak selamanya membawa dampak buruk bagi anak. Jika dilakukan sesuai aturan dan dengan binaan yang tepat, anak dapat menjadi atlet eSport berprestasi. Orang tua harus menerapkan secara tegas batasan waktu bermain game online untuk anaknya agar si anak tidak kecanduan game online dan tetap melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. 

Game online dapat menjadi luang untuk anak (gambar pixabay)

Menurut penelitian dalam jurnal Pediatrics tahun 2013, anak tidak boleh bermain game online lebih dari dua jam sehari karena kelamaan bermain game online dapat berdampak buruk pada kondisi psikologis anak. Terlalu lama bermain game online dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktivitas, gangguan konsentrasi dan atensi serta kesulitan membangun empati dengan orang-orang sekitarnya. 

Orangtua sebaiknya tidak boleh terlalu cemas jika anaknya hobi bermain game online. Harus didukung, dibimbing dan diarahkan agar anak dapat berprestasi dan menjadi atlet eSport. Saya jadi teringat saat bersitegang dengan anak sulung saya beberapa waktu lalu karena diantara waktu luangnya, anak sulung saya tersebut asik main bareng game online bersama teman-temannya. Sebagai orangtua, saya takut game online akan membuat anak saya lupa waktu dan kewajibannya. Anak saya bersikeras bahwa dia tetap melakukan semua tugas-tugasnya meskipun bermain game online. Menurutnya, bermain game online dapat melepas stress dan penat karena harus belajar daring dan di rumah saja di masa pandemi ini.

Setelah mendengar pendapat dan alasan anak saya kenapa bermain game online, saya mencari tau mengenai baik buruknya game online dengan ikut memainkan game online yang disukai anak saya tersebut. Akhirnya, saya memperoleh kesimpulan bahwa jika dilakukan dengan tepat, game online dapat menjadi pembelajaran untuk anak. Bermain game online dapat melatih kemampuan dalam memecahkan masalah, melatih kreativitas, mengendalikan emosi, membentuk sifat optimis dan pantang menyerah, menguatkan bonding antara anak dan orang tua bila orang tua main bareng game online bersama anak serta mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak secara daring.

Selain memberikan batasan waktu bermain game online untuk anak, orang tua dapat menyimpan smartphone yang digunakan anak untuk bermain game online. Tujuannya agar si anak disiplin dan tidak tergoda untuk bermain game online melebihi batasan waktu yang sudah ditetapkan. Hal lain yang dapat dilakukan orang tua agar anaknya tidak kecanduan main game online, diantaranya adalah membiasakan anak untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal selama 30 menit, menyibukkan anak dengan berbagai kegiatan positif yang disukai serta ikut bermain game online pada saat anak sedang bermain sehingga dapat membimbing dan mengarahkannya.

LEAD dukung anak menjadi atlet eSport Profesional

Perkembangan olahraga eSport di Indonesia kian pesat termasuk pada masa pandemi ini. Semakin banyak turnamen eSport yang diadakan walau mengalami perubahan format dari turnamen offline menjadi online. Pertandingan eSport tetap diwujudkan dari rumah dengan memanfaatkan internet, aktivitas tanpa batas. Pandemi tidak menghalangi pemain game online untuk tetap mengukir prestasi dan mengumpulkan pundi-pundi rupiahnya. Dulu bermain game hanya sebatas hobi saja tapi saat ini telah menjadi olahraga yang ditekuni secara profesional dan menjadi karir yang sangat menjanjikan. Meski demikian, tidak semua pemain game dapat menjadi atlet eSport profesional. 

Perlu diketahui, tidak semua pemain game profesional adalah atlet eSport, namun atlet eSport sudah pasti seorang pemain game profesional. Perbedaan mendasar dari seorang pemain game profesional dengan atlet eSport adalah pada aspek mentalitas. Atlet eSport adalah orang-orang pilihan yang siap ditempa sportsmanship-nya. Seperti atlet cabang olahraga lainnya, atlet eSport juga membutuhkan latihan rutin agar semakin berkualitas dan sportif. Untuk meningkatkan skill, menguasai trik dan strategi permainan, kerja sama team, disiplin, serta menjaga pola makan sehat, atlet eSport memerlukan akademi atau tempat yang dapat menempa mereka secara berkesinambungan dan berlatih tanpa batas.

Limitless ESport Academy (LEAD) by IndiHome adalah pusat pengembangan atlet eSport untuk komunitas dan antusias eSport Indonesia. LEAD mendukung anak Indonesia untuk menjadi atlet eSport profesional dan memiliki prestasi internasional. LEAD merupakan akademi eSport dengan konsep athlete enablement, yaitu memberdayakan dan melatih seorang pemain game online (player) yang semula bermain game online sebatas hobi, menjadi professional player (pro-player) yang bermental atlet.

LEAD dapat mewujudkan impian anak Indonesia untuk dapat menjadi atlet eSport berprestasi yang membanggakan tanah airnya. LEAD berkomitmen melahirkan sebanyak-banyaknya atlet eSport yang memiliki semangat juang, berprestasi dan berdaya saing internasional. LEAD merupakan tempat belajar bagi para player untuk menjadi atlet eSport yang unggul. Selain mengusung program LEAD untuk mendukung kaderisasi atlet eSport tanah air, IndiHome juga memiliki paket games yang membantu para pemain game profesional bermain tanpa batas dan mencetak prestasi membanggakan.

 

LEAD by IndiHome

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button