Kesehatan

Fakta Tentang Kanker

Cancer/kanker merupakan penyakit tidak menular yang banyak merenggut korban jiwa (foto: pixabay)

Jika ada yang bertanya penyakit apakah yang menjadi momok tersendiri bagi saya? Jawabannya adalah penyakit kanker. Kanker telah merenggut nyawa kakak laki-laki satu satunya yang saya miliki. Kanker juga yang telah memisahkan saya dengan sahabat saya sendiri. Dan kini, ayah mertua saya terbaring tak berdaya akibat kanker usus yang menggerogotinya. Kanker menjadi penyakit yang harus saya waspadai kehadirannya. Apapun ceritanya, saya harus berkata “tidak” pada kanker dan saya akan berjuang untuk menurunkan faktor resikonya.

Apa itu kanker?

Setiap tanggal 4 Februari, kita memperingati hari kanker sedunia. Penetapan hari kanker ini berdasarkan Charter of Paris pada tanggal 4 Februari 2000. Hari kanker sedunia merupakan kampanye perang melawan kanker secara global.
Hari kanker sedunia 2020

Tak bisa dipungkiri, kanker menjadi penyebab kematian kedua terbesar di dunia. Lebih dari 18 juta orang di dunia terdiagnosis kanker dan 9,6 juta orang di dunia meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Menurut penuturan Prof.Dr.dr. Soeharti A Gondhowiardjo, Sp.Rad(K)OnkRad pada acara peringatan Hari Kanker Sedunia pada tanggal 4 Februari 2020 kemarin, kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang cukup banyak menyedot pembiayaan kesehatan pemerintah. Kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi kedua setelah jantung.
Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh si penderita. Kanker dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Pria, wanita, muda, tua bahkan anak-anak sekalipun dapat terserang kanker.
Sel kanker bersifat ganas dan dapat merusak sel-sel normal yang berada disekitar bagian yang diserangnya sehingha merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran sel kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel kanker bisa berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ dan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa tumor. 
Menurut Riskesdas 2018, di Indonesia prevalensi penyakit kanker cukup tinggi dan terus meningkat tiap tahunnya. Data WHO (Globocan 2018) menyebutkan di Indonesia sendiri, angka kematian akibat kanker mencapai 207.210 dan terus meningkat. Peningkatan angka kematian akibat kanker ini disebabkan karena terlambatnya penanggulangan kanker, penderita kanker baru terdiagnosa ketika dalam kondisi lanjut. Sehingga penanganannya lebih bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup bukan untuk mengontrol kanker atau mencegah penyebaran penyakit kanker (bersifat kuratif).
Kanker dapat dicegah dengan cara menurunkan faktor resiko kanker. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI untuk menurunkan prevalensi kanker adalah dengan cara mengubah perilaku hidup sehat melalui GERMAS dan CERDIK. 

Dalam kesempatan yang sama, dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak menjelaskan bahwa penyakit kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor resikonya, seperti menghindari paparan asap rokok dan alkohol, mengontrol berat badan dan diet seimbang serta melakukan pencegahan infeksi yang berhubungan dengan kanker.

Jenis Kanker dan Gejalanya

Penyakit kanker banyak sekali jenisnya. Namun ada beberapa jenis kanker yang sering diderita yaitu kanker paru, kanker darah, kanker prostat, kanker hati, kanker usus, kanker payudara, kanker otak, kanker leher rahim dan kanker tulang. Kanker bola mata (retinoblastoma) dan kanker darah merupakan jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker dengan kasus baru terbanyak di Indonesia.

Kanker bisa diketahui sejak dini melalui pemeriksaan awal. Karena kanker tidak memiliki gejala yang khas karena itu perlu tindakan WASPADA. Cukup banyak penderita kanker yang tidak menyadari bahwa dirinya terkena kanker dan menyebabkan kanker sulit untuk diatasi karena sudah berada pada stadium lanjut.

Ada tujuh gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksa lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker.
Gejala tersebut, yaitu:
1. Waktu buang air besar atau kecil, ada perubahan kebiasaan atau gangguan;
2. Alat pencernaan terganggu dan susah menelan;
3. Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh;
4. Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor);
5. Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya menjadi besar dan gatal.
6. Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh;
7. Adanya luka atau borok yang tidak mau sembuh-sembuh.
Jika ditemukan gejala-gejala tersebut, hendaknya langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat supaya lekas memperoleh penanganan yang tepat sehingga kanker bisa diatasi.

Kanker merupakan penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup karena itu penyakit ini dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi perilaku hidup sehat dan menjauhi faktor resiko terserang kanker. 43% kanker dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini dan pemberian vaksin seperti pada kanker leher rahim. Kanker payudara dapat diteksi melalui SADANIS dan SADARI yang bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Segera periksakan diri ke dokter jika menemui gejala yang mencurigakan (foto:pixabay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button