Pernah ngga terlintas dalam pikiran saat melihat tumpukan sampah di tong sampah yang ada di rumah jika sampah-sampah tersebut bisa menjelma menjadi emas? Hah sampah jadi emas? Yups, hal ini bukan cuma khayalan saya saja kog. Pegadaian memiliki program CSR yang mengubah sampah-sampah menjadi tabungan emas. Lah kog gimana caranya? Pegadaian membeli sampah-sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat desa binaannya dan hasil penjualan sampah masyarakat tersebut dikonversi ke dalam bentuk tabungan emas. Salah satu desa binaan Pegadaian adalah Desa Setia Asih, Taruma Jaya, Bekasi. Pegadaian belum lama ini telah meresmikan Bank Sampah dan Taman Desa Setia Asih, Tarumajaya Bekasi.
Peresmian Bank Sampah dan Taman Desa Setia Asih ini merupakan salah satu program CSR dari PT. Pegadaian. Dirut Pegadaian, Direktur Utama Pegadaian, Bapak Sunarso menjelaskan bahwa tujuan pendirian Bank Sampah adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat, mengurangi dampak sampah lingkungan, sekaligus meningkatkan sumber penghidupan. Masyarakat diharapkan tak ada lagi yang membuang sampah sembarangan dan tidak pada tempatnya. Di sekitar desa Setia Asih, Taruma Jaya tidak lagi terlihat sampah yang berceceran dan bikin mata sepet. Sampah dikumpulkan di Bank Sampah untuk kemudian diolah dan dikelola menjadi barang yang berguna. Sampah-sampah yang dikumpulkan dan memiliki nilai jual akan dihitung dan uangnya akan dijadikan dalam bentuk tabungan yang kemudian dikonversi ke nilai emas. Masyarakat Setia Asih yang telah memiliki saldo tabungan minimal 50 rb, saldo tabungannya tersebut akan dikonversi ke emas.
Peresmian Bank Sampah ini merupakan salah satu perwujudan dari program CSR (Corporate Social Responsibility) Pegadaian yang bertajuk Pegadaian Bersih-bersih, yang terdiri dari Program Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih Lingkungan, sebagai bentuk kepedulian sosial Pegadaian kepada masyarakat.
Program Bank Sampah ini bertajuk The Gade Clean & Gold dengan harapan bahwa desa binaan yaitu Desa Setia Asih jadi bersih dan nyaman juga kekinian, dan hal ini sebagai kerja nyata Pegadaian dekat dengan masyarakat. Pegadaian berharap dengan adanya kerja sama antara Pegadaian dan masyarakat Desa Setia Asih, masyarakat akan lebih tertarik dengan produk-produk Pegadaian, serta menjadi nasabah loyal salah satu BUMN tersebut.
Dirut Pegadaian dalam acara peresmian Bank Sampah dan Taman Desa Setia Asih juga mengatakan bahwa Pegadaian akan mengembangkan program sejenis di desa-desa lain di Indonesia. Pegadaian ingin masyarakat lebih “aware” lagi terhadap kebersihan lingkungan sehingga masyarakat memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan dapat memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dan memiliki nilai ekonomis.
Kegiatan bank sampah ini merupakan salah satu perwujudan dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pegadaian. Oleh karena itu pihak Pegadaian akan terus mencanangkan program Pegadaian Bersih-bersih yaitu Program Bersih Lingkungan, Bersih Administrasi dan Bersih Hati sebagai bentuk kepedulian sosial Pegadaian kepada masyarakat.
Program bersih-bersih tersebut sesuai program yang dicanangkan oleh pemerintah. Dan sesuai dengan motto Pegadaian yaitu hadir dari masyarakat, oleh dan untuk masyarakat serta Pegadaian mengatasi masalah tanpa masalah.
Dirut Pegadaian berharap masyarakat dapat lebih tertarik terhadap produk-produk Pegadaian dan menjadi nasabah loyal Pegadaian. Apalagi, Pegadaian telah berhasil mendirikan sedikitnya 12 bank sampah serupa di seluruh Indonesia.
Pihak Pegadaian terus bekerjasama dengan semua pihak untuk mendorong olahan sampah dari rumah tangga yang ditampung Bank Sampah, bukan hanya dijadikan simpanan uang. Tapi bisa ditukarkan menjadi pundi gram emas. Hal ini memiliki nilai lebih bahkan dapat diinvestasikan dalam jangka waktu lama.
 |
Pak Hari |
Koordinator Bank Sampah Desa Setia Asih, Bapak Hari menjelaskan jika respons masyarakat terhadap pembentukan bank sampah cukup antusias. Bahkan, ia menyebut saat ini masyarakat sudah aktif membentuk kelompok yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, baik untuk pembentukan posko bank sampah di setiap RW, hingga kegiatan pemilahan sampah. Setiap harinya masyarakat Setia Asih berhasil mengumpulkan 3 kwintal sampah dari 15 pul pengepul di sejumlah desa di sekitar Tarumajaya, Bekasi.Warga yang datang ke Bank Sampah dapat membukukan sampahnya dan nantinya dapat ditabung ke tabungan emas pegadaian. Dengan konversi, 0,01 gram, seharga Rp5.800. Masyarakat menyambut baik program CSR Pegadaian ini dan berharap perekonomian di desa Setia Asih dapat terus meningkat dan kehidupan masyarakat makin sejahtera.
Keren nih program bank sampah kayak gini. Ada temen pegiat literasi yang punya TBM juga memakai program bank sampah ini di lingkungannya. Semoga makin banyak lagi ya masyarakat yg tertarik dan mengikuti program ini.
Wow mantap banget nih CSR Pegadaian. Sampah2 di Citayam sini jg banyak banget.
wih, baru tau soal bak sampah ini.
program yang keren dan bermanfaat banget buat lingkungan sekitar 🙂
terima kasih sudah sharing, mbak.
Padahal paling sebel sama sampah, apalagi kalo tukang sampah lagi libur otomatis numpuk
Kalo ada bank sampah gini kan enak yaa jadi menambah nilai guna dari si sampah itu
Jadi gak numpuk tanpa makna diluar rumah hehe
Kurang lebih ini sama kah Ama tabungan emas yang udah berjalan di pegadaian itu Mak…? Cuma nabungnya pake sampah gitu ya Mak…
Jadi penasaran dekat rumahku ada bank sampah seperti ini gak ya? Lumayan tuh mengubah sampah menjadi berkah.
Wow idenya bagus banget disediakan bank sampah
Sampah bisa menjadibuang, asalkan kita mau dan berusaha untuk berinovasi dalam mendaur ulangnya. Iya ga mba Dewi, senang ya bisa langsung ke sana.
Sampah bun bisa di tabung menjadi manfaat yaa mba "kereeeen"