AsuransiEkonomi

4 Alasan Kenapa Harus Punya Asuransi Perlindungan Diri dan Keluarga Saat Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 Membawa Makna dan Pembelajaran

Pandemi COVID-19 membawa makna dan pembelajaran (Dok: Pixabay)
Tahun 2020 ini menjadi tahun penuh makna dan pembelajaran bagi keluarga saya. Tak ada satupun yang menyangka jika tahun ini akan berjalan dengan “istimewa” dan mengubah banyak hal dalam tatanan kehidupan. Pandemi COVID-19 telah membuat 2020 menjadi sangat berbeda. Penuh pembelajaran dan makna.
Pembelajaran pertama terjadi pada awal Januari 2020. Bapak harus menjalani operasi dan dirawat secara intensif selama tiga minggu. Saya yang diamanati menjaga dan merawat Bapak setiap harinya, merasa sakitnya Bapak dikarenakan ketidakdisiplinan saya mengatur dan mengawasi pola makan Bapak. Sudah sejak lama Bapak mengidap penyakit diabetes dan hipertensi. Saya seperti ditampar oleh sakitnya Bapak dan kejadian ini membuat saya bertekad untuk lebih memerhatikan lagi pola makan dan kesehatan Bapak.
Bapak saat dirawat di rumah sakit
Kondisi Bapak tidak juga menunjukkan kemajuan. Sejujurnya, pada saat itu saya sudah ikhlas dengan semua ketentuan-NYA tapi tetap mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhan Bapak. Karena tidak ada kemajuan yang berarti, kami sekeluarga besar sepakat untuk membawa Bapak pulang dengan harapan di rumah kondisinya akan membaik. 
Akhir Januari, kondisi Bapak kian memburuk dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Kali ini, kami membawa Bapak ke rumah sakit yang berbeda. Bapak dirawat secara intensif dan pertolongan-NYA pun datang. Bapak berangsur membaik dan diperbolehkan melanjutkan pengobatan secara rawat jalan. Bapak pulang ke rumah di pertengahan bulan Februari. Sekitar tanggal 20 Februari. Saat itu, sudah mulai ramai terdengar seputar coronavirus yang berasal dari Wuhan dan mulai menyerang beberapa negara di dunia. Indonesia kala itu masih tenang dan belum ada kasus COVID-19. 
Peristiwa sakitnya Bapak selama hampir dua bulan membuat keluarga kami jadi lebih sering bertemu. Bahkan handai taulan dan kerabat besar yang berada dibeberapa kota di luar Jabodetabek, datang menjenguk Bapak. Sekarang, ketika pandemi datang menghampiri dan memaksa untuk “di rumah saja”, baru saya sadari jika momen tersebut merupakan kesempatan yang diberikan Tuhan pada keluarga besar saya untuk berkumpul, bertemu dan saling menebar kasih. Karena setelah pertemuan pada akhir Februari dan awal Maret 2020 tersebut, kami belum bisa lagi berjumpa dikarenakan pandemi global ini.
Keluarga besar saya bisa dibilang termasuk pihak yang terkena dampak langsung pandemi COVID-19 ini. Cukup banyak anggota keluarga kami yang berprofesi sebagai tenaga medis. Bahkan tiga orang kakak bekerja sebagai tenaga medis di salah satu RSUD besar di kota Jakarta ini. Dan saat pandemi global itu datang, rumah sakit tempat mereka bekerja menjadi  salah satu rumah sakit rujukan COVID-19. Bukan hanya kakak dan kakak ipar saja yang harus berjibaku di rumah sakit, suami saya sendiri tak jauh berbeda. 
COVID-19 yang banyak memakan korban termasuk dari pihak tenaga kesehatan, memaksa saya untuk mencemaskan kondisi kesehatan dan keselamatan kakak-kakak dan suami saya sendiri. Bukan, bukan cuma mereka yang saya khawatirkan tapi saya juga mengkhawatirkan kesehatan Bapak, Ibu dan kedua anak saya. Kecemasan saya sangat beralasan karena usia Bapak Ibu yang tergolong lansia dan memiliki penyakit, menjadikan mereka masuk dalam golongan orang yang rawan tertular Coronavirus. Sistem kekebalan tubuh mereka pasti tidak sebagus orang-orang yang sehat dan berusia produktif.
Saya juga mencemaskan kedua anak saya. Kecemasan saya tersebut membuat saya protektif terhadap mereka. Saya melarang kedua orang tua dan anak saya untuk keluar rumah, selalu mengingatkan mereka agar sering-sering mencuci tangan, memberikan nutrisi seimbang dan vitamin untuk meningkatkan imunitas mereka dan berupaya membuat mereka tenang dan tetap bahagia walaupun saya sendiri dag dig dug setiap saat.
Suami yang “tau diri” karena bisa saja menularkan virus pada mertua, anak dan istrinya, disebabkan setiap hari berurusan dengan orang sakit yang tidak ketauan apakah terinfeksi COVID-19 atau tidak, memilih untuk tidak berinteraksi langsung dengan kami selama dua bulan pertama masa pandemi. Setelah memastikan dirinya sehat dan bebas COVID-19, barulah dia berani untuk berinteraksi langsung dengan kami. Saya dan suami menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat di rumah dalam upaya mencegah penyebaran Coronavirus sekaligus untuk melindungi keluarga kami agar tidak tertular virus ini.
Pandemi COVID-19 ini juga membuat saya kepikiran untuk memiliki asuransi yang dapat melindungi diri saya dan keluarga terutama saat pandemi yang datangnya tak terduga seperti ini. Keinginan saya untuk memiliki polis asuransi yang dapat mengcover saat keadaan tidak menentu seperti saat ini, sangatlah beralasan. Suami saya memiliki risiko yang cukup tinggi karena berhadapan langsung dengan pasien dan berada di lingkungan rumah sakit, begitu pula dengan kedua anak saya. Mereka bisa saja tertular penyakit apapun termasuk COVID-19.
Asuransi yang dapat melindungi diri dan keluarga
Sebenarnya saya sudah memiliki asuransi pendidikan untuk kedua buah hati saya tapi saat pandemi seperti ini, mereka sepertinya butuh lebih dari sekedar asuransi pendidikan. Mereka perlu perlindungan terhadap diri mereka terutama pada saat tak menentu. Dengan memiliki asuransi jiwa atau kesehatan, mereka akan lebih terlindungi. Begitu pula suami saya, secara financial, akan lebih aman jika memiliki proteksi yang dapat melindunginya dari situasi yang mungkin tak bisa diatasi sendiri.

4 Alasan Pentingnya Asuransi Untuk Perlindungan Diri dan Keluarga di Tengah wabah COVID-19

Inilah 4 alasan kenapa penting punya asuransi untuk perlindungan diri dan keluarga saat pandemi COVID-19
Menghadapi masa pandemi seperti ini, saya harus tenang dan tidak boleh panik. Harus tetap waspada terutama dalam hal mengatur dan merencanakan keuangan. Semua tindakan yang berhubungan dengan keuangan harus dipikirkan dengan seksama supaya tepat dan sesuai kebutuhan. Suami ditengah kesibukannya selalu mengingatkan tentang hal tersebut. Pentingnya Asuransi, Perlindungan diri di tengah wabah COVID-19 merupakan salah satu concern saya dan suami saat ini. Terutama untuk diri kami sendiri dan anak-anak. Untuk Bapak dan Ibu, karena mereka telah memiliki asuransi jiwa dan kesehatan, kami berencana untuk melindungi mereka dengan asuransi tambahan berupa perlindungan terhadap penyakit kritis termasuk COVID-19.
Kami berdua sepakat jika memiliki perlindungan berupa asuransi merupakan salah satu cara yang dapat kami lakukan untuk memastikan keuangan kami tetap stabil terutama dalam menghadapi pandemi seperti sekarang ini. Memiliki proteksi berupa polis asuransi dapat membantu kami untuk tetap tenang dan dapat beraktivitas tanpa perlu memikirkan kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi pada keluarga kami saat pandemi seperti ini. Misalnya bagaimana kami harus membayar biaya pengobatan yang cukup besar jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap kesehatan dan diri kami. 
Pandemi ini menyadarkan kami tentang satu hal, yaitu kami dapat mengalihkan risiko finansial pada pihak asuransi. Ketika nanti terjadi risiko, biaya-biaya yang terkait dengan risiko tersebut ditanggung oleh penyedia asuransi. Dengan cara membayar premi secara rutin, kami sudah dapat memperoleh perlindungan yang tepat dan kami butuhkan dikemudian hari. Cara ini merupakan langkah terbaik yang bisa saya dan suami lakukan sebagai bentuk proteksi terhadap keluarga kami.
Kami memiliki 4 alasan kenapa harus memiliki perlindungan diri dan keluarga berupa asuransi, terutama saat tak menentu seperti sekarang ini. 
4 alasan tersebut, yaitu:
1. Asuransi membantu kami dalam mengelola keuangan
Memiliki asuransi, membuat saya dan suami merasa lebih tenang karena sudah mempunyai alokasi biaya jika sesuatu hal buruk terjadi pada diri kami atau anggota keluarga kami yang lain. Kami bisa memilih besaran premi sesuai dengan kemampuan finansial kami dan dapat memperoleh manfaat dari polis asuransi tersebut. Kami berpikirnya ya hitung-hitung menabung secara rutin saja;


2. Asuransi membantu mengantisipasi dan mengurangi risiko finansial yang mungkin terjadi pada kami
Hidup yang serba tidak pasti ini, mengharuskan kami untuk menghadapi berbagai risiko yang bisa saja membuat saya dan suami mengalami kerugian finansial. Oleh karena itu, kami perlu memiliki asuransi yang dapat melindungi kami dari kerugian finansial yang setiap saat bisa terjadi. Dan saat  kami mengalaminya, kondisi keuangan pribadi tidak ikut terpengaruh karena sudah ada asuransi yang menanggungnya. Seperti kata pepatah, “Sedia Payung Sebelum Hujan”, inilah yang kami lakukan;


3. Memiliki asuransi, sebagai bukti tanda sayang dan cinta kami pada keluarga
Asuransi dapat melindungi keuangan dan tujuan finansial keluarga kami. Asuransi akan memastikan bahwa keuangan keluarga dapat terlindungi dan tidak akan terpengaruh meski tulang punggung keluarga mengalami sesuatu yang buruk. Hal ini yang menjadi alasan utama bagi suami saya kenapa harus punya asuransi. Dia tidak ingin jika sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya, anak istrinya akan mengalami hal yang buruk juga. Karena itulah, sejak memutuskan menikah, hal pertama yang dia lakukan adalah menjadi nasabah asuransi jiwa. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada tulang punggung keluarga maka uang pertanggungan, dapat digunakan untuk biaya hidup sehari-hari;


4. Asuransi memberikan ketenangan dan mengurangi beban pikiran kami
Berbagai manfaat yang diberikan oleh asuransi, mendatangkan rasa tenang pada diri kami untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kami tak lagi pusing memikirkan biaya pengobatan atau biaya pendidikan anak-anak kami. Saat kami butuh biaya untuk membayar biaya sekolah, asuransi sudah mengcovernya.
Oh ya ada satu hal yang harus dilakukan saat memutuskan untuk menjadi nasabah asuransi adalah jangan bertindak gegabah. Harus tau dulu produk asuransi apa yang kita butuhkan dan sesuai dengan kemampuan. Saya dan suami termasuk orang yang sangat berhati-hati dalam memutuskan jenis produk asuransi yang ingin kami miliki. Tujuannya adalah agar tujuan keuangan keluarga kami tetap dapat tercapai dan tidak ada penyesalan nantinya.
Kami meyakini dengan memiliki asuransi, kami dapat memberikan arti lebih di setiap perjalanan hidup agar bisa terus menikmati hidup tanpa mengkhawatirkan hal buruk yang mungkin terjadi. Bagi kami, asuransi dapat dijadikan sebagai salah satu sumber kekuatan untuk menjalani hidup bersama keluarga secara suka cita.

FWD Life (Doc. Instagram FWD Life)
Setelah ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVID-19 secara resmi tidak ditanggung oleh banyak produk asuransi. Hal ini karena semua polis asuransi menyebutkan bahwa penyakit yang masuk kategori pandemi tidak masuk dalam pertanggungan asuransi. Keadaan ini membuat kami berdua memutuskan untuk mencari asuransi yang dapat melindungi diri kami dan keluarga dari pandemi COVID-19 ini. Salah satu asuransi yang memiliki perlindungan terhadap pandemi COVID-19 adalah FWD Life. 
Sebagai salah satu pilihan, FWD Life memiliki Asuransi Bebas Handal sebagai salah satu asuransi yang tetap melindungi nasabah saat adanya pandemi COVID-19 yang dapat dibeli secara online. Produk Asuransi Bebas Handal menawarkan manfaat rawat inap termasuk biaya kamar, biaya dokter, obat-obatan, perawatan setelah rawat inap dan biaya tindakan bedah, dengan pilihan kontribusi mulai dari Rp75 ribu dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta. 
Asuransi Bebas Handal FWD Life (Doc: Instagram FWD Life)
Selain itu, FWD Life juga menawarkan Asuransi Bebas Rencana untuk memastikan masa depan keluarga. Asuransi Bebas Rencana memberikan manfaat meninggal dunia sampai dengan Rp1 miliar. FWD Life adalah pilihan yang tepat bagi siapapun yang ingin memiliki perlindungan menyeluruh terhadap diri dan keluarga terutama saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
FWD Life melindungi diri dan keluarga (Doc: FWD Life)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button