Parenting

Nak, Jadikan Kami Temanmu

Anak adalah harta paling berharga dan hadiah terindah yang diberikan Tuhan. Memiliki anak sangatlah menyenangkan sekaligus bikin deg deg-an. Kenapa Mamak katakan seperti itu? Karena menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah dan ada tanggung jawab menyertainya. Banyak hal yang harus dilakukan oleh si orang tua untuk memastikan bahwa anaknya berada dalam pengasuhan yang tepat dan bahagia.

Memiliki anak berarti diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih bijak dan bertanggungjawab. Karena semua yang orang tua lakukan untuk dan terhadap anaknya, semuanya akan dipertanggungkan dihadapan Tuhan. Memiliki anak bukan hanya dituntut harus dapat bertanggungjawab secara materi saja namun harus mampu menjadi uswatun hasanah untuk buah hatinya.

Menjadi orang tua jaman now, memiliki tantangan yang sangat berat dalam mendidik dan membesarkan anak-anak. Kid jaman now tidak bisa diatur dan dipaksa sesuka hati orang tuanya. Mereka cenderung memiliki sikap kritis dan tidak suka banyak aturan yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Mamak punya dua orang anak dengan sifat dan karakter berbeda dan harus dihadapi dengan perlakuan yang berbeda sesuai karakter masing-masing. Namun tidak ada yang diistimewakan. Semuanya sama. Mau Si Sulung ataupun Si Bungsu tidak ada yang mendapat perlakuan spesial.

Mamak merasakan gimana susahnya menjadi orang tua jaman now. Karena yang dihadapi bukan hanya si anak saja melainkan harus menghadapi perkembangan teknologi terutama gadget dan internet termasuk sosial media. Untuk mampu menghadapi kid jaman now, orang tua dituntut harus mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman dan teknologi.

Menghadapi anak jaman now tidak bisa dengan kekerasan tapi harus dihadapi dengan pengertian, kasih sayang dan ketulusan. Komunikasi antara anak dan orang tua haruslah terjalin baik. Orang tua harus mampu menjadi teman, sahabat sekaligus kamus berjalan untuk mereka. Anak-anak dapat bertanya apapun pada orangtuanya dan siorangtua dapat menjawab semua pertanyaan si anak secara jelas dan tepat.

Mamak memiliki dua orang anak yang lumayan cukup jauh jarak usianya, Si Sulung berusia 14 tahun sedangkan Si Bungsu berumur 8 tahun. Si Sulung yang memasuki usia remaja, sukses membuat Ayah Bundanya terkadang harus mengerutkan kening menghadapi perilakunya. Apalagi sudah mulai mengenal internet, gadget dan perempuan. Hadeeh kebayangkan pusing tujuh keliling menghadapi anak usia remaja.

Si Sulung mulai beranjak remaja

Mamak dan Si Dia sepakat menerapkan aturan santai namun tetap ada pengawasan. Kami berusaha untuk menanamkan nilai agama sejak dini dan 3 kata ajaib dalam kehidupan sehari-hari. Tiga kata ajaib tersebut yaitu maaf, tolong dan terimakasih. Penerapan tiga kata ajaib tersebut bertujuan supaya anak-anak terbiasa menghargai orang lain dan tidak memiliki sifat pendendam atau senang menyalahkan orang lain. Kami berharap anak-anak mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Kejujuran dan keterbukaan selalu berusaha Mamak dan Si Dia pakai dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam menghadapi anak-anak. Mereka harus menjalani hidup dengan kejujuran. Kami tidak terbiasa melimpahi mereka dengan limpahan materi. Jika mereka menginginkan sesuatu, mereka harus tahu bagaimana cara memperolehnya. Kami selalu menekankan bahwa apapun yang ingin mereka dapatkan, semuanya tidak ada yang gratis, harus berusaha atau bekerja dulu. Mereka harus mengumpulkan uang dulu jika ingin membeli sesuatu. Mamak selalu menekankan ke mereka bahwa hidup ini adalah sesuatu yang harus mereka perjuangkan, usahakan dan tidak selamanya mudah.

Mamak dan anak-anak telah terbiasa bicara apa pun tentang semua hal termasuk berdebat. Tidak selamanya anak harus mengikuti keinginan orangtuanya karena hidup mereka adalah milik mereka sendiri. Jadi jika ada aturan ataupun hal-hal yang mereka rasa tidak sesuai dan tidak nyaman, anak-anak pasti langsung membicarakannya. Mereka pun bebas mengkritik ayah ibunya selama hal tersebut dilakukan dengan bahasa yang sopan dan memiliki alasan/dasar yang kuat. Seperti misalnya Mamak mengatur jadwal mereka untuk makan mie instan atau jajanan seminggu sekali, hanya boleh 1X dalam seminggu dan jika Mamak atau Si Dia tidak sesuai dengan aturan tersebut, maka anak-anak pun langsung protes. Dalam keluarga kami, aturan mengikat semua anggota keluarga. Bukan hanya berlaku untuk anak-anak saja. Anak-anak pun bebas mengatakan Ayah Bundanya salah jika memang benar salah.

Mamak dan Si Dia juga membiasakan untuk memberikan reward untuk semua hal baik yang mereka lakukan. Reward tersebut tidak mesti berupa materi tapi dengan kata “hebat”, “pintar” dan kata kata pujian lainnya. Kami sepakat bahwa anak-anak harus dibesarkan dengan penuh cinta, kehangatan dan pemakluman agar mereka kuat menghadapi kerasnya kehidupan di luar rumah. Pemakluman maksudnya adalah kami sebagai orang tuanya menerima mereka apa adanya dengan semua kelebihan dan kekurangan mereka dan anak-anak pun dapat menerima kami apa adanya juga. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Saya dan Si Dia memperlakukan anak-anak sebagai seorang teman dan sahabat. Very best friend. Kami sadar kami tidak dapat terus menerus melindungi mereka, oleh karena itu mereka harus tahu seperti apa dunia itu, diluar sana, bukan hanya manis yang akan mereka temui tapi juga pahit dan asam. Mereka harus mampu melindungi diri sendiri. Harus mampu membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Karena itu kami menempatkan diri sebagai sahabat sekaligus penasehat anak-anak. Semua keputusan terhadap kehidupan mereka tetap berada ditangan mereka.

Mamak tak pernah memaksa mereka menjadi seperti yang Mamak dan ayahnya mau. Kami tidak pernah menuntut mereka untuk sempurna dan selalu sweet  dihadapan kami. Kami selalu mengatakan pada mereka, lakukan yang terbaik dan jadilah seperti yang hati kalian mau. Yang terpenting adalah kalian merasa bahagia. Itulah point terpenting yang Kami tekankan pada anak-anak. Satu hal yang selalu Mamak jaga yaitu menghindari untuk menyudutkan mereka atau selalu menyalahkan mereka. Biarkan mereka belajar tentang hidup dengan cara yang nyaman dan menyenangkan.

14 Comments

  1. Setuju banget mak kadang kemauan kita memang berbeda dengan anak.
    Gimana caranya kita menghargai kemauan anak yah mak.
    Nah itu yang kadang sulit aku lakukan karena aku maunya anak mengikuti kemauan aku.
    Makasih sharing nya yah mak.

  2. pas banget dengan kegalauan saya yang masih binggung untuk harus IYA atau TIDAK pada anak, Jelas keinginan orangtua kadang tidak sama dengan anak-anak. Semoga anak-anak mengerti!

  3. Senangnya punya 2 anak yang beranjak remaja. Sayapun sama kadang menghadapi prilaku anak saya yang memberikan kejutan kadang dia berubah jadi ngambekan, kadang kolokan, sebagai mamak jadi perlu terus belajar kita.

  4. iyaaak. emang jadi ortu tuh proses belajar yang nggak ada habisnya ya mba. akupun butuh baca banyak sharing begini nih krn ilmunya masih cethek banget hehe. mamaci mba

  5. Jadi ibu tuh emang ga boleh berenti belajar ya mak… Kudu terus dan terus belajar lagi… Nah urusan pertemanan ama anak ini aku juga lagi pelajari pelan pelan mak buat persiapan menjelang anakku remaja…

    Bismillah pasti bisa ya mak…

  6. Iya bener Mak..mengurus anak memang jangan menyudutkan dan biasanya mereka tak suka utk dibandingkan2
    Sudah sepatutnya menjadi kawan dlm segala kondisi dan situasi

  7. Pujian membangun s sang anak buat maju dan terkadang kata bukan pujian membuat anak tidak puas akan prestasi yg telah di lakukan sehingga maju dan terus belajar

  8. Wah hebat ya, anaknya mau reward tanpa materi. Memang harus dibiasain sama orang tua ya, jangan sedikit-dikit kasih materi, nanti bisa jadi matre. Aku masih agak susah nih, sama anak balita, buat sistim reward sama punishment.

  9. Bener mal, anak adalah harta yg paling berharga, walau kadang kita/saya salah menempatkan mereka. Menurut kita baik belum tentu utk mereka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button