Lifestyle

Connecting Happiness Kunci Bahagia Bersama

Bahagia bersama adalah hasil berbagi, memberi dan menyantuni

“Kebahagiaan bukan melakukan hal-hal yang menyenangkan. Kebahagiaan adalah melakukan hal-hal yang bermakna”  (Maxime Lagacé)

Setiap orang mungkin memiliki persepsi yang berbeda saat bicara tentang “bahagia”. Bahagia menurut saya bisa saja berbeda dengan orang lain. Karena menurut saya ukuran bahagia berkaitan erat dengan sejauh mana seseorang tersebut mampu mensyukuri hal-hal yang ada dalam hidupnya, mensyukuri semua yang telah DIA berikan. Menurut para psikolog, bahagia adalah sebuah kondisi emosi dengan karakter rasa senang, penuh syukur dan puas dengan hidup yang dijalani. Kebahagiaan bergantung pada cara pandang masing-masing orang. Artinya adalah setiap orang bertanggung jawab penuh terhadap kebahagiaan dirinya sendiri karena bahagia merupakan sebuah pilihan hidup.

Awalnya saya memaknai “bahagia” sebagai sebuah kesenangan yang hanya saya saja yang merasakannya. Seiring dengan perjalanan dan pengalaman hidup, yang saya rasakan sebagai kebahagiaan adalah saat bahagia bersama.  Saya juga semakin sadar bahwa bahagia tidak perlu syarat dan tanpa alasan. Saya bisa bahagia kapan saja dan dalam kondisi apapun. Rasa bahagia saya kian sempurna ketika saya dapat mengantarkan kebahagiaan untuk orang lain. Connecting happiness.

Untuk dapat bahagia bersama, tidak perlu menunggu kita memiliki sesuatu yang besar untuk dibagi. Connecting happiness merupakan kunci bahagia bersama. Bagaimana kita dapat menghubungkan dan mengantarkan kebahagiaan untuk orang lain melalui hal-hal baik yang kita lakukan. Dimulai dengan satu hal baik dan akan diikuti dengan hal baik lainnya.

Berbagi, Memberi dan Menyantuni Merupakan Langkah Bahagia Bersama

Kita dapat memulai bahagia bersama dengan berbagi, memberi dan menyantuni siapapun yang membutuhkan terutama orang-orang terdekat kita. Berbagi tak melulu soal materi. Kita dapat berbagi kebahagiaan pada orang-orang disekeliling kita melalui perhatian dan ketulusan hati. Dapat juga berbagi ilmu dan pengetahuan yang kita miliki. Berbagi dapat kita lakukan dari sekarang, tak perlu menunggu saat kita berada dalam puncak karir, kaya, dan berlimpah materi. Iya jika masih ada umur, bagaimana jika maut menjemput pada saat kita belum berada dalam kondisi ideal yang kita patok untuk dapat berbagi?? Penyesalan dalam kubur, mungkin itu yang akan kita rasakan. Jangan sampai yah.

Saya percaya dalam hidup ini kita harus berbuat baik dulu agar dapat memetik hasil yang baik. Seperti hukum tabur tuai. Jika tidak dapat menemukan orang baik, ya kita dulu saja yang menjadi orang baik tersebut. Namun sayangnya seringkali kita terutama saya sih, menunda-nunda untuk berbuat baik. “Ah besok sajalah saya membantu si A, ah lusa sajalah saya memberikan sedikit makanan untuk si B”, atau, ” Ah kapan-kapan sajalah saya ikut menyantuni anak yatim”. Padahal belum tentu esok, lusa dan kapan-kapan, saya masih memiliki kesempatan untuk berbuat baik dan mengantarkan kebahagiaan untuk orang lain. Bisa saja terjadi, umur saya selesai satu menit kedepan. Pantas saja ada lagu yang kalimatnya, “berbuat baik janganlah ditunda-tunda”. Yups benar banget, supaya tidak ada penyesalan.

Connecting Happiness adalah tagline JNE (doc. JNE)

Berbagi, memberi dan melayani adalah langkah untuk bahagia bersama. Tiga hal ini pula yang menjadi prinsip yang diterapkan oleh JNE. Sejak awal didirikannya JNE oleh Alm Bapak Soeprapto Suparno, berbagi, memberi dan menyantuni merupakan prinsip dasar yang dijalankan oleh JNE. Tiga hal inilah yang diajarkan serta ditekankan oleh Pak Soeprapto. Menurut Bapak Mohamad Feriadi, Presiden Direktur JNE yang juga merupakan anak dari pendiri JNE, selama ini JNE memegang teguh semua prinsip dan ajaran yang diterapkan oleh Bapak Soeprapto terutama untuk selalu memberikan kebaikan untuk orang lain. Sebagaimana tagline JNE yaitu “Connecting Happiness”, yang memiliki makna bahwa JNE berada diantara pembeli dan penjual sehingga  menjadi penghubung kebahagiaan antara kedua belah pihak tersebut. Selain itu, dalam menjalankan bisnisnya selama 31 tahun ini, JNE selalu mengutamakan keberkahan Tuhan YME.

Peluncuran Buku Bahagia Bersama dan Deklarasi Hari Bahagia Bersama JNE 

Acara Deklarasi Hari Bahagia Bersama dan peluncuran buku Bahagia Bersama

Pada tanggal 7 September 2021, JNE mendeklarasikan Hari Bahagia Bersama yang ditandai dengan acara peluncuran buku “Bahagia Bersama” yang ditulis oleh Kang Maman Suherman. Acara deklarasi “Hari Bahagia Bersama” dan peluncuran buku “Bahagia Bersama” diadakan secara online melalui tayangan langsung di Youtube JNE dan melalui virtual zoom. Acara ini dihadiri secara langsug oleh Bapak Mohamad Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE, Maman Suherman, penulis buku Bahagia Bersama dan penggiat literasi, Muhammad “MICE” Misrad, kartunis yang berkolaborasi dengan penulis buku Bahagia Bersama, Bang Andy F. Noya, Melanie Subono, dan Ivan Gunawan.

Kang Maman Suherman

Dalam acara tersebut, Kang Maman mengatakan bahwa sebuah kehormatan bagi dirinya dapat menjadi penulis Buku Bahagia Bersama dan turut menularkan prinsip serta nilai-nilai berbagi yang membawa perubahan menjadi lebih baik lagi bagi individu mau pun masyarakat luas. Berbagi agar dapat bahagia bersama perlu dilakukan sebanyak mungkin oleh tiap orang, tidak hanya dalam keadaan lapang tapi juga bahkan dalam kondisi sempit. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh JNE selama lebih dari tiga dekade ini. Kang Maman berharap buku ini dapat menjadi inspirasi siapapun yang membacanya agar dapat berbagi, memberi dan menyantuni sebagai langkah bahagia bersama.

Buku Bahagia Bersama

Buku Bahagia Bersama dapat dibeli secara offline di toko buku Gramedia dan juga secara online melalui website gramedia com serta toko resmi JNE di Tokopedia dan Shopee. Berbagai program menarik terkait buku Bahagia Bersama pun dapat diikuti semua orang melalui akun resmi sosial media JNE. Buku Bahagia Bersama ini merupakan kolaborasi yang apik antara Kang Maman selaku penulis dan Mas Mice, sapaan dari Muhammad Misrad, kartunis yang membuat ilustrasi buku Bahagia Bersama. 

Mas Mice

Mas Mice menuturkan, sebuah challenge yang sangat asyik dapat menjadi bagian dari buku Bahagia Bersama. Prinsip berbagi agar semua bisa bahagia bersama harus disampaikan secara berbeda sehingga pesan bisa diterima oleh semua kalangan dan semua umur, bahkan anak-anak. Kisah nyata yang diangkat dalam buku Bahagia Bersama yaitu cerita tentang berbagi yang kemudian membawa perubahan besar terutama bagi siapa pun yang berada di dalam atau terhubung dengan perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik nasional JNE. 

Masih dalam acara yang sama, Pak Feri menjelaskan bahwa tagline JNE yaitu “Connecting Happiness” yang berarti mengantarkan kebahagiaan memiliki makna yang sangat luas. Sehingga jika bicara tentang JNE, maka bukan hanya tentang pengiriman paket, namun dalam berbagai aspek kehidupan. “Bahagia Bersama” adalah hasil yang dituju dari prinsip berbagi, memberi dan menyantuni yang selama ini JNE jalankan lebih dari tiga dekade.

Pak M. Feriadi

Bang Andi F Noya, Melani Subono dan Ivan Gunawan yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa mereka turut senang dengan deklarasi Hari Bahagia dan peluncuran buku Bahagia Bersama karena mereka pun setuju bahwa dengan berbagi, memberi dan menyantuni dapat menghasilkan bahagia bersama. Berbagi terhadap sesama merupakan sebuah kebahagiaan karena hidup pada dasarnya adalah untuk berbagi kebahagiaan (sharing happiness).

Melani Subono dan Ivan Gunawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button