Kesehatan

Morinaga Chil*School Soya 4, Susu Soya Pilihan Terbaik Ibu Untuk Anak Alergi

Saya dan Dede

Hello apa kabar semua. Waktu sepertinya cepat sekali berjalan, tanpa terasa, tahun ini Dede, anak bungsu saya sudah berusia 10 tahun. Rasanya baru kemarin saya rempong bolak balik  ke dokter spesialis anak untuk berkonsultasi seputar gangguan kesehatan yang dialami oleh anak bungsu saya tersebut. Si bungsu mengalami alergi susu sapi dan turunannya. Memang benar yah kata orang jika waktu tak bisa diputar kembali. Karena itu saya berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk kedua buah hati saya termasuk pada si bungsu yang memiliki riwayat alergi susu sapi.

Tanda-tanda alergi susu sapi pada diri si bungsu terlihat pada saat mpasi, saya memberinya bubur susu. Tak lama berselang, si bungsu mengalami muntah dan diare yang kemudian disusul dengan munculnya bintik-bintik merah pada kulitnya. Karena kondisi si bungsu yang makin rewel dan ada bintik-bintik merah pada kulitnya tersebut, saya langsung memutuskan untuk membawa si bungsu ke dokter spesialis anak yang biasa menangani si bungsu. 

Saat pemeriksaan inilah, untuk pertama kalinya, saya memperoleh informasi dari dr. Rifky, dokter si bungsu, jika kemungkinan besar si bungsu mengalami alergi susu sapi. Sejujurnya saya tidak mengira si bungsu mengalami alergi susu sapi, saya pikir si bungsu diare karena faktor kurang bersihnya alat makan yang dipakai atau karena kebiasaan si bungsu yang suka memasukkan tangannya ke dalam mulut. Ternyata dokter mendiagnosis alergi susu sapi dan turunannya.
Si bungsu saat didiagnosa alergi susu sapi

Sejak lahir, si bungsu hanya saya berikan ASI dan tidak pernah minum susu sapi atau formula karena itulah saya tidak berpikir ke arah alergi susu sapi. Saya mengira si bungsu mengalami diare saja. Munculnya merah merah pada kulit si bungsu membuat dokter menyimpulkan jika si bungsu diduga mengalami alergi susu sapi serta produk turunannya.
Si bungsu, anak dengan riwayat alergi susu sapi

Dokter mengatakan bahwa salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh anak adalah alergi, termasuk alergi susu sapi beserta olahannya. dr. Rifky mengatakan bahwa saya tidak perlu khawatir karena seiring bertambahnya usia, kemungkinan besar alerginya akan hilang sendiri walaupun bisa saja alergi susu sapi tersebut tetap ada. dr. Rifky menjelaskan jika alergi susu sapi yang dialami si bungsu dapat diatasi dengan cara memberikan terapi dan nutrisi yang tepat sesuai kebutuhan tubuh si bungsu agar alergi susu sapi tersebut tidak mengganggu tumbuh kembangnya karena Waktu Tak Bisa Kembali.  

Alergi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang sering menghampiri anak-anak, meski demikian masih banyak orangtua terutama ibu yang kurang peka dan tidak tanggap dengan kondisi alergi yang mungkin dialami anaknya. Bahkan terkadang terlambat untuk mengenali tanda-tanda alergi pada anak. Padahal alergi ini harus segera diatasi agar tumbuh kembang anak tetap optimal dan anak tidak mengalami gagal tumbuh.

Alergi Pada Anak

Untuk mengenali dan dapat mengendalikan alergi pada anak agar tidak mengganggu tumbuh kembangnya, sebagai orangtua terutama ibu, sebaiknya mengetahui apakah alergi itu. Alergi adalah reaksi kekebalan tubuh yang tidak normal dalam mengenali bahan yang sebenarnya tidak berbahaya untuk tubuh. Dan alergi susu sapi adalah suatu kondisi akibat respons tidak normal dari sistem kekebalan tubuh setelah mengonsumsi susu sapi atau produk-produk olahannya. 

Data WHO menunjukan penduduk dunia yang mengalami alergi sebanyak 30-40%. Kurang lebih 50 juta orang di dunia ini mengalami alergi makanan dan di Indonesia sendiri, sekitar 7,5% anak mengalami alergi susu sapi. Alergi protein susu sapi merupakan alergi nomer dua terbanyak yang dialami oleh anak-anak di Asia setelah alergi telur yang menempati urutan pertama.

Alergi terjadi karena dicetus oleh pencetusnya yang disebut alergen. Alergen atau bahan yang mencetuskan alergi bisa berupa sesuatu yang terhirup atau berupa makanan, seperti:
– tungau debu rumah atau kutu kasur;
– kecoa;
– serbuk sari tanaman;
– serpihan kulit binatang;
– jamur;
– susu sapi;
– telur;
– makanan laut termasuk ikan.

Resiko alergi akan semakin tinggi apabila terdapat riwayat alergi pada keluarga.
#Resiko alergi 40-60% jika kedua orangtua memiliki riwayat alergi atau 60-80% jika kedua orangtua memiliki alergi yang sama;
# Resiko alergi menjadi 20-30% jika salah satu orangtua memiliki riwayat alergi;
# Resiko alergi menjadi 25-30% jika saudara kandung memiliki riwayat alergi;
# Resiko menjadi 5-15% jika orangtua tidak memiliki riwayat alergi. (sumber: kartu deteksi dini resiko alergi IDAI)

Selain itu ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko alergi terutama pada anak, yaitu:
1. Riwayat alergi pada anak;
2. Anak yang dilahirkan melalui operasi caesar lebih rentan mengalami alergi. Hal ini sepertinya yang terjadi pada si bungsu, disamping memang adanya faktor genetis dari ayahnya yang juga mengalami alergi debu dan tidak bisa minum susu sapi sampai sekarang. Si bungsu dilahirkan secara caesar;
3. Polusi udara menjadi faktor yang dapat meningkatkan resiko alergi pada anak.

Untuk mengatasi alergi pada anak, harus diketahui dulu penyebab dan jenis alerginya sehingga dapat diatasi melalui caranya masing-masing berdasarkan jenisnya. Termasuk cara mengatasi alergi susu sapi pada anak.


Alergi susu sapi disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh anak, yang menganggap kandungan protein dalam susu sapi sebagai zat yang berbahaya. Peringatan ini kemudian memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi imunoglobulin E untuk menetralkan alergen tersebut. Proses ini menghasilkan pelepasan zat kimia tubuh seperti histamin yang kemudian menyebabkan munculnya gejala-gejala alergi susu sapi. Dua kandungan utama pada protein susu sapi yang  menjadi penyebab alergi susu adalah kasein dan whey ( sumber : Alodokter).

Mengenali Gejala  Alergi Susu Sapi Pada Anak

Reaksi alergi susu sapi pada tiap anak dapat berbeda-beda. Reaksi alergi susu sapi pada anak bisa saja muncul sesaat setelah mengonsumsi susu sapi atau olahannya dan bisa  saja muncul setelah beberapa jam kemudian atau esok harinya. Karena itulah, orangtua terutama ibu harus dapat dan tanggap mengenali gejala atau tanda-tanda alergi susu sapi yang mungkin saja dialami oleh anaknya. Jangan sampai seperti saya, tidak mengenali gejala alergi susu sapi yang terjadi pada si bungsu.

Secara umum, gejala alergi susu sapi dapat dilihat dari gangguan kesehatan yang terjadi pada tubuh anak terutama di kulit, saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Seperti muntah, hidung berair, bersin-bersin, batuk kronis non infeksi, adanya ruam kulit, urtikaria atau biduran, angioedema (bengkak di kelopak mata atau bibir), kesulitan menelan, sering meludah, kolik atau nyeri perut hebat, diare, sesak nafas, konstipasi, dan nafas yang disertai bunyi melengking.

Selain reaksi alergi yang disebutkan di atas, alergi susu sapi dapat pula menyebabkan reaksi yang lebih serius yang disebut dengan anafilaksis. Anafilaksis merupakan suatu reaksi alergi parah yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini harus diwaspadai supaya jangan sampai terjadi. 

Susu sapi adalah jenis makanan setelah kacang-kacangan yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi anafilaksis. Anafilaksis menyebabkan saluran pernapasan menyempit dan menghambat pernapasan. Jika terjadi gejala anafilaksis seperti wajah anak memerah dan gatal-gatal pada sekujur tubuhnya dan mengalami sesak napas, segera bawa si anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh pertolongan. Anafilaksis dapat membuat tekanan darah pada anak turun drastis dan anak dapat mengalami shock yang dapat membahayakan jiwa anak karena itulah anak yang mengalami gejala anafilaksis harus sesegera mungkin memperoleh pertolongan medis.

Asupan nutrisi menentukan kecerdasan dan kualitas kesehatan anak



Morinaga Chil*School Soya 4, Susu Soya Pilihan Terbaik Untuk Anak yang Mengalami Alergi Susu Sapi
Morinaga Chil*School Soya 4, susu soya pilihan terbaik ibu untuk anak alergi


Setelah memperoleh penjelasan dari dokter mengenai kondisi alergi susu sapi yang dialami oleh si bungsu, saya mulai memilah-milah bahan makanan dan minuman apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi si bungsu. Agar reaksi alergi susu sapinya tidak mengganggu tumbuh kembang si bungsu, saya berupaya memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk dapat menunjang tumbuh kembang si bungsu supaya ltetap optimal. Salah satunya dengan mengganti protein susu sapi dengan protein kedelai. Dan saya memercayakan Morinaga Soya, salah satu produk dari Morinaga untuk mendukung tumbuh kembang si bungsu agar optimal.

Morinaga Research Center Japan mengembangkan Morinaga Total Solution yang dapat membantu pemberian nutrisi yang tepat bagi anak-anak yang berbakat dan memiliki alergi seperti kondisi yang dialami si bungsu. Morinaga Soya mendukung kecerdasan multitalenta anak dengan mendukung pertumbuhan otak, pertahanan tubuh ganda yang membantu perkembangan sistem imunitas tubuh, kesehatan saluran cerna serta tumbuh kembang optimal. Morinaga Soya adalah susu soya yang dilengkapi dengan kandungan AA dan DHA serta mengandung nutrisi sinbiotik (sinergi dari probiotik dan prebiotik) dengan tiga jenis Bifidobacteria.

Morinaga Soya adalah susu formula pertumbuhan dengan protein soya/kedelai yang diakui oleh BPOM. Morinaga Soya mengandung MoriCare+Zigma Triple Bifidus yang mendukung kecerdasan multitalenta, pertahanan tubuh ganda dan tumbuh kembang optimal. Karena berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Morinaga Soya inilah yang menjadi alasan kenapa saya memilih Morinaga Soya sebagai salah satu nutrisi yang melengkapi tumbuh kembang si bungsu agar tetap optimal. Saya ingin anak saya tetap tumbuh optimal, sehat, cerdas dan aktif meski mengalami alergi. Saya tidak ingin menjadi orangtua yang memiliki penyesalan karena tidak mampu berbuat maksimal untuk perkembangan buah hatinya. Karena saya menyadari jika waktu tidak bisa kembali dan diputar kembali. Waktu sangatlah berharga.
Dede dan Morinaga Chil*School Soya 4
Morinaga Chil*School Soya 4 mengandung Moricare+ Prodiges

Saat ini di usianya yang 10 tahun, si bungsu tumbuh sehat bahkan memiliki tinggi dan berat diatas rata-rata anak usianya dengan tinggi 152 cm dan berat 50kg. Si bungsu tetap aktif beraktivitas fisik dan tumbuh cerdas meskipun memiliki riwayat alergi. Sampai sekarang, si bungsu tetap mengonsumsi susu soya dari Morinaga yang disesuaikan dengan usianya. Si bungsu saat ini minum Morinaga Chil*School Soya. Morinaga Chil*School Soya adalah susu bubuk bergizi dengan isolat protein kedelai tanpa laktosa. Morinaga Chil*School Soya adalah susu pertumbuhan dengan isolat protein kedelai tanpa laktosa yang khusus diformulasikan untuk anak usia 3-12 tahun dengan indikasi:
– Intoleransi terhadap laktosa (gula yang terkandung dalam susu);
– Menderita galaktosemia (gangguan yang terjadi karena adanya gangguan metabolik yang langka terkait dengan cara tubuh memproses galaktosa, gula sederhana yang biasanya terdapat dalam susu);
– Intoleransi terhadap protein susu sapi.
Morinaga Chil*School Soya 4

Sebelum mengonsumsi Morinaga Chil*School Soya 4, si bungsu minum Morinaga Chil*Kid Soya, susu pertumbuhan (formula) yang mengandung protein soya untuk anak usia 1-3 tahun. Morinaga Chil*Kid Soya mengandung MoriCare+ Triple Bifidus yang mengandung nutrisi sinbiotik dengan tiga jenis bifidobacteria yang penting untuk pencernaan anak.

Memberikan nutrisi yang tepat pada anak yang mengalami alergi susu sapi akan membantu tumbuh kembang anak hingga si anak tidak akan mengalami gangguan perkembangan. Seperti yang terjadi pada Dede, si bungsu saya. Meskipun dia memiliki riwayat alergi susu sapi dan produk olahannya, Dede dapat berkembang optimal berkat stimulus yang tepat dan nutrisi terbaik yang membantu tumbuh kembangnya. Karena itu saya sangat bersyukur dengan kehadiran produk Morinaga Soya yang membantu memenuhi nutrisi yang terbaik untuk Dede. Morinaga Soya MoriCare+ Prodiges, susu soya terbaik pilihan ibu untuk anak yang mengalami alergi susu sapi. Untuk memperoleh informasi seputar alergi susu sapi dan produk Morinaga lainnya, kalian bisa kunjungi : cekalergi.com dan akun Instagram @morinagaplatinum. Sehat bahagia selalu anak Indonesia!
Terimakasih Morinaga Soya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button