bisnisLifestyle

Membangun Semangat Bangkit Bersama dari Keterpurukan Akibat Pandemi

Membangun semangat bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi (foto dari Google)

Bukanlah hal yang mudah bagi keluarga saya untuk membangun semangat bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi. Pandemi COVID-19 sukses meluluhlantakan jiwa raga saya dan suami. Cukup banyak hal menyedihkan yang mau tidak mau harus kami terima. Badai pandemi mulai kami rasakan pada awal Maret 2021, ketika secara tiba-tiba suami terkena PHK dari tempatnya bekerja. Tanpa ada angin dan hujan, badai besar datang tanpa diminta. Kaget dan limbung kami kala itu.

Terlebih lagi disaat bersamaan, kami baru mulai merenovasi rumah. Renovasi tidak mungkin dibatalkan karena sudah ada perjanjian dengan si pemborong. Kekhawatiran besar muncul, apakah tabungan dan aset yang kami miliki cukup untuk biaya hidup kami sedangkan suami menganggur dan entah kapan dapat kerja kembali, saya hanya seorang freelancer dengan penghasilan tidak menentu sementara Si Sulung sudah mau masuk perguruan tinggi dan adiknya masuk SMP. Stress pun mulai melanda.

Badai itu Bernama Pandemi COVID-19

Kehidupan kami yang tadinya adem ayem, jungkir balik bagai roller coaster. Seminggu setelah menerima surat PHK yang terasa sangat mendadak sekali, padahal kondisi perusahaan tempat suami bekerja relatif stabil, kami harus menerima kenyataan pahit lainnya. Suami terpapar virus korona dan harus menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Yups keluarga kami diterpa badai kencang. Badai itu bernama pandemi COVID-19.

Keputusan kantor yang dianggapnya “tidak wajar dan aneh” membuat suami menjadi trauma untuk bekerja formal kembali. Setiap kali ada tawaran dari perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama dengan perusahaan yang mendepaknya, selalu ditolaknya. Kondisi ini perlahan menggerogoti kesehatan mental dan fisik saya. Berbagai kekhawatiran merasuki pikiran saya. Sekali lagi, bukan hal yang mudah bagi saya dan suami untuk membangun semangat bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi.

Uang tabungan dan investasi sedikit demi sedikit mulai terkikis. Keadaan kian buruk ketika ayah mertua sakit dan mengharuskan suami bolak-balik Jakarta Bandung. Dan tentu saja memerlukan biaya tak sedikit. Cukup lama kami berdua berada dalam “jurang kekecewaan pada hidup” dan terpuruk. Hingga suami tersadar bahwa ada dua orang malaikat kecil yang masih memerlukan biaya dan bimbingan untuk mengepakkan sayapnya. Pelan-pelan kami berdua saling menguatkan dan membangun semangat bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi. Meski tertatih, kami berupaya bangkit dan melangkah lagi menghadapi badai pandemi.

Cara Membangun Semangat Bangkit Bersama dari Keterpurukan Akibat Pandemi

Membangun semangat bangkit dari keterpurukan dapat dilakukan dengan berbagai cara (foto dari google)

Untuk dapat membangun semangat bangkit bersama dari keterpurukan, ada beberapa hal yang kami lakukan. Antaranya yaitu:

– Berhenti meratapi dan menyalahkan keadaan. Semakin kami meratap, masalah malahan bertambah terus. Perlu waktu untuk menerima keadaan lalu pelan-pelan memasukkan kesadaran dalam diri bahwa yang terjadi sekarang adalah yang terbaik menurut Tuhan;

– Menyerahkan semuanya pada Tuhan dan perbanyak doa sembari berusaha menjemput rejeki dengan memaksimalkan potensi yang kami miliki;

– Saling menguatkan diri dan berpegangan untuk mencari solusi dari masalah yang sedang kami hadapi. Menyusun rencana apa yang bisa kami lakukan untuk memperbaiki keadaan;

– Memilih lingkup pertemanan yang lebih sehat untuk mental healthy kami. Membatasi dari pertemanan toxic. Karena keluhan dan makian hanya memperburuk keadaan;

– Beradaptasi dengan keadaan yang saat ini dihadapi dengan menyesuaikan gaya hidup kami berdasarkan kemampuan finansial yang sangat terbatas;

– Terus berusaha memperbaiki keadaan dengan memanfaatkan peluang yang ada.

Alhamdulillah perlahan meski terseok kami mampu bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi. Keadaan jiwa raga kami saat ini cenderung lebih baik walau dari segi finansial belum stabil.

Kobarkan Semangat Bangkit Bersama di HUT JNE ke-32

Tema HUT JNE ke-32 adalah kobarkan semangat bangkit bersama (dokumen JNE)

Kami bukanlah satu-satunya yang mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID-19. Masih banyak orang lain yang mengalami nasib lebih pahit dan jauh lebih terpuruk dari apa yang kami alami. Pandemi COVID-19 mengubah hidup banyak orang menjadi lebih menderita dibandingkan sebelumnya. Dampak dari pandemi korona enggak hanya dirasakan oleh rakyat dengan ekonomi bawah tapi menengah ke atas pun merasakannya. Banyak usaha terhempas, karyawan di-PHK.

Tidaklah mengherankan jika JNE mengusung tema, “Bangkit Bersama” dalam rangka memperingati HUTnya yang ke-32 tahun ini. JNE didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh Alm. H. Soeprapto Soeparno. Perusahaan ekspres dan logistik asli Indonesia ini cukup terkenal dengan tagline “Connecting Happiness”. Connecting Happiness memiliki arti bahwa JNE bukan hanya mengantarkan pesanan pelanggan saja tapi lebih dari itu. JNE sebagai pembawa kebahagiaan yang memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat. Berita seputar JNE dapat disimak di https://jnewsonline.com .

Tema HUT JNE ke-32 ini memiliki makna progress, pertumbuhan dan perjalanan. Ini sesuai dengan apa yang dialami JNE selama 32 tahun sebagai perusahaan logistik ternama negeri ini, terus berkembang hingga memiliki karyawan lebih dari 50.000 orang dari berbagai suku serta bahasa dan didukung lebih dari 8000 jaringan yang terus bertumbuh dan memberikan manfaat terbaik demi terciptanya Indonesia bangkit agar dapat bersama-sama dapat terus bergerak bersama UMKM, pelanggan dan mitra agar siap menghadapi tantangan dan bangkit bersama dalam perjalanan untuk mengantarkan kebahagiaan.

Serangkaian kegiatan dilakukan dalam rangka menyambut puncak HUT JNE ke-32. Serangkaian kegiatan tersebut seperti shopping bareng yatim dan dhuafa yang berasal dari 20 yayasan yatim piatu yang berada di Jabodetabek dan juga di cabang JNE. Kegiatan ini sesuai dengan filosopi JNE yang ditanamkan oleh pendiri JNE, yaitu berbagi, memberi dan menyantuni. Selain acara shopping bareng yatim dan dhuafa juga digelar lomba foto, lomba video, khataman pembacaan Al-Qur’an, acara tasyakuran dan potong tumpeng, ziarah ke makam pendiri JNE serta beragam kuis dan give away untuk seluruh masyarakat yang dapat diikuti di media sosial JNE seperti games Si Joni dan give away produk lokal bersama UMKM unggulan mitra JNE.

Kemeriahan HUT JNE ke-32 ini semakin membahagiakan pelanggan setia dengan adanya program bagi member JNE Loyalty Card (JLC), member JLC pada periode 21-30 November 2022 dapat menukarkan sebanyak 32 poin menjadi e-voucher ongkir Rp. 32.000,- serta ada promo diskon ongkos kirim sebesar 32% pada 26-27 November 2022 untuk kiriman service regular ke seluruh tujuan Indonesia. JNE juga berkolaborasi dengan Tab Space asal Bandung untuk mendesain merchandise khusus HUT JNE ke-32. Tab space merupakan komunitas seniman disabilitas. Kolaborasi ini merupakan bentuk kepedulian JNE dalam memberikan dukungan agar seniman disabilitas memiliki ruang berkarya dan bangkit bersama untuk menunjukkan kemampuan karya-karya terbaiknya sehingga dapat dikenal masyarakat.

Gelaran acara puncak HUT JNE dilaksanakan secara hybrid di Taman Yatim Piatu Tunanetra (Yatuna) Soeprapto Soeparno di Jalan Pusdiklat Depnaker Jakarta Timur pada tanggal 27 November. Acara ini disaksikan oleh seluruh karyawan nasional JNE melalui channel Youtube JNE. Acara puncak HUT JNE ke-32 dipandu oleh MC Rico Ceper dan Bella Aprillia Sant. JNE membagikan doorprize dan grandprize sebagai apresiasi kepada karyawan berupa puluhan sepeda motor dan hadiah utama berupa 2 unit rumah untuk karyawan yang beruntung serta ribuan hadiah menarik lainnya. Dipilih pula karyawan terbaik dari pusat dan cabang. Bertabur kebahagiaan acara puncak HUT JNE ke-32 tersebut. Tidak lupa pula acara puncak HUT JNE ke-32 dimeriahkan oleh penampilan Kangen Band sebagai bintang tamu. 

Acara puncak perayaan HUT JNE ke-32 (dokumen JNE)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button