KesehatanParenting

Memiliki Anak Down Syndrome Bukan Akhir Segalanya

Persembahan untuk Ibu dengan Anak Down Syndrome
Ada banyak hal dalam hidup ini yang wajib kita syukuri setiap saat. Contoh kecilnya saja adalah kita diberi kesempatan untuk menjadi orangtua. Untuk mamak pribadi, diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk menjadi orangtua bukan hanya sebuah hal yang wajib disyukuri tapi juga sebuah anugerah yang luar biasa yang diberikan Tuhan. Anak menjadi harapan masa depan sekaligus pelipur lara kala gundah dan lelah menyapa. Lantas apakah karunia yang telah Tuhan berikan itu akan berkurang maknanya saat DIA menitipkan anak “spesial” dengan kebutuhan khusus pada kita selaku orangtua? Hal ini bukanlah hal mudah untuk menjawabnya.
Mamak sendiri belum tentu langsung ikhlas menerima jika Tuhan menitipkan anak berkebutuhan khusus seperti anak Down Syndrome misalnya. Pasti diperlukan proses dan upaya yang luar biasa untuk dapat “berdamai” dengan kenyataan tersebut. Sebagai seorang ibu sekaligus manusia biasa, mamak pasti shock dan dilanda berbagai perasaan sedih, putus asa bahkan depresi menghadapi kenyataan tersebut. Namun, hidup ini bukanlah sesuatu yang layak untuk disia-siakan dan apapun yang Tuhan berikan pasti yang terbaik yang disiapkan untuk kita. Teorinya memang seperti itu namun pada kenyataannya tak semudah yang diteorikan. Kalian pasti bingung dan heran kenapa tiba-tiba mamak menyinggung tentang anak down syndrome dan bagaimana upaya orangtua ikhlas menerima kenyataan dan dapat menghadapinya.
Tarian oleh Anak Down Syndrome 
Pemikiran tersebut berawal dari kehadiran mamak pada tanggal 9 Desember 2018 dalam acara persembahan untuk ibu hebat yang diselenggarakan Potads dan BKKBN dalam rangka menyambut hari ibu pada tanggal 22 Desember mendatang. Potads adalah perkumpulan orangtua yang memiliki anak Down Syndrome. Pertamakali mamak memasuki ruangan acara, hati mamak langsung bergetar dengan pemandangan para orangtua dengan anak Down Syndrome yang saling berinteraksi dengan penuh bahasa kasih. Pantas saja acara tersebut bertajuk persembahan untuk ibu hebat karena memang ibu-ibu dari anak Down Syndrome ini sungguh luar biasa hebatnya. Mamak saja belum tentu sanggup berdiri tegar jika berada dalam posisi mereka.
Orangtua dan anak anak Down Syndrome
Sebelum mamak panjang lebar kali tinggi ngomongin tentang anak Down Syndrome, ada baiknya tau dulu apakah yang dimaksud dengan Down Syndrome.

Down Syndrome

Down Syndrome adalah kelainan kromosom genetik 21 yang menyebabkan keterlambatan perkembangan intelektual (kecerdasan) dan ciri fisik tertentu. Down Syndrome terjadi sejak masa awal kehidupan. Down Syndrome bersifat permanen dan tak dapat diobati.
Anak anak Down Syndrome
Tanda-tanda dan Gejala down Syndrome
Gejala-gejala umum dari Down Syndrome adalah:
1. Fitur wajah yang datar;
2. Memiliki ukuran kepala dan mulut kecil, leher pendek dan lidah yang terjulur;
3. Otot kurang terbentuk dengan sempurna;
4. Ada celah antara jari kaki pertama dan kedua;
5.Telapak tangan yang lebar dengan jari-jari yang pendek dan satu lipatan pada telapak;
6. Berat dan tinggi badan rendah dibanding rata-rata anak seusianya.
Anak Down Syndrome memerlukan penanganan dan perawatan khusus agar dapat hidup sehat, berprestasi dan mandiri. Memiliki anak dengan Down Syndrom bukan berarti akhir segalanya. Mamak tau mungkin ini seperti kalimat klise tapi pada saat mamak menghadiri acara persembahan untuk ibu hebat dari Potads ini, mamak melihat bagaimana semangatnya para ibu hebat untuk memberikan kehidupan yang terbaik untuk anaknya yang mengalami kondisi Down Syndrome. 

Anak Down Syndrome Dapat Mandiri dan Berprestasi

Psikolog Tika Bisono
Psikolog Tika Bisono pun mengungkapkan hal yang sama. Anak Down Syndrome dan anak tanpa Down Syndrome sesungguhnya sama aja. Sama-sama dapat memberikan ujian/masalah dan kebahagiaan bagi orang tuanya. Anak dengan Down Syndrome dapat hidup mandiri, berprestasi dan berkarya sama dengan anak-anak tanpa Down Syndrome hanya beda cara menanganinya saja. 

Anak dengan Down Syndrome sama berharganya dengan anak-anak tanpa Down Syndrome. Jadi jangan pernah katakan bahwa anak Down Syndrome adalah anak tidak normal karena anak tanpa Down Syndrome pun bisa jadi tidak normal. Tergantung perspektif dan dalam hal apa penilaian normal dan abnormalnya.
Mba Tika Bisono lebih lanjut lagi menjelaskan bahwa anak dengan Down Syndrome dapat pula diajarkan cara bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain sama halnya dengan anak tanpa Down Syndrome. Untuk membentuk kemandirian pada anak Down Syndrome diperlukan kerjasama antara pasangan suami istri dan melibatkan saudara kandung dari anak Down Syndrome.
Zena dan PLT BKKBN
Mamak terkesima saat melihat penampilan dari seorang anak Down Syndrome yang bernama Zena. Dia dapat berkomunikasi dengan baik meski dengan kalimat terbata bata. Zena yang telah memasuki usia dewasa pun paham bagaimana bersikap dan bertindak ketika dirinya mengalami menstruasi. Bagi mamak hal ini sungguh sesuatu yg luar biasa dan membuktikan bahwa anak Down Syndrome sama saja dengan anak lainnya.
Mba Tika Bisono mengingatkan pada pasangan yang dianugerahi anak Down Syndrome agar tetap meluangkan waktu berduaan dan jangan hanya membahas tentang masalah si Down Syndrome saja. Karena dinamika kehidupan akan terus berjalan. Memiliki anak dengan Down Syndrome bukanlah sebuah beban. Namun lebih kearah peluang untuk menempa diri menjadi orangtua yang lebih ikhlas, sabar, tegar dan banyak bersyukur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button