Kesehatan

Cegah Kanker Pada Anak Dengan Deteksi Sedini Mungkin

Salah satu penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi mamak adalah kanker. Penyakit ini telah merenggut nyawa kakak pertama mamak puluhan tahun lalu. Saat itu, penyakit kanker belum sebooming sekarang. Pada saat itu, mendengar dokter memvonis terkena kanker, yang kebayang adalah menghitung hari menebak-nebak kapan malaikat maut datang dan menjemput kakak tercinta. Terbayangkan apa yang dirasakan oleh orang tua mamak? Apalagi pengobatan kanker pada waktu itu belumlah secanggih dan semaju sekarang.

Jangankan tentang pengobatan kanker, sosialisasi mengenai penyakit kanker pun belumlah ada. Sekitar awal tahun 1990-an jika tak salah ingat. Belum ada rumah sakit khusus kanker, belum ada rumah singgah yang membantu memberikan semangat pada penderita kanker maupun keluarganya. Ketika itu, kanker adalah vonis mati. Mamak masih ingat, kakak pertama mamak harus dirawat di rumah sakit selama waktu yang cukup lama dan berakhir pada kematiannya. Mungkin jika sakitnya sekarang, bisa ditangani dengan serangkaian pengobatan. Tapi ya sudahlah, takdir telah berkata kakak mamak harus menghadap-NYA karena penyakit yang waktu itu belum ada obatnya itu.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan termasuk ilmu kedokteran, penyakit kanker dapat diatasi jika diketahui sedini mungkin dan dengan metode pengobatan yang tepat. Secara medis, maksudnya. Termasuk kanker pada anak. Penyakit kanker, baik yang terjadi pada anak mau pun dewasa, tidak dapat dicegah dengan imunisasi atau tindakan preventif lainnya. Kanker menyerang siapa saja dan umur berapa saja. Tak peduli tua atau muda.

Kanker pada anak jika diketahui gejalanya sedini mungkin, Insya Allah dapat diatasi. Kejadian yang sering berulang terjadi adalah anak terlambat untuk dideteksi mengidap kanker. Jadi saat anak dibawa berobat ke rumah sakit, kanker yang dideritanya sudah masuk stadium lanjut. Hal ini membuat pengobatan menjadi susah dan memperpendek kesempatan untuk hidup lebih lama.

Berkaitan dengan Hari Kanker Anak Internasional yang jatuh setiap tanggal 15 Februari, pada tanggal 25 Februari 2018 kemarin bertempat di Gandaria City diadakan serangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Internasional atau Childhood Cancer Day. Acara yang diberi taggar #BeraniGundul ini merupakan acara yang diusung oleh YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia) dan didukung sepenuhnya oleh Pusat Kanker Nasional.

Fakta yang ada menyatakan bahwa kanker pada anak dapat terjadi pada usia bayi, anak atau remaja dan hingga kini belum dapat diketahui penyebabnya. Penanganan kanker pada anak dan dewasa berbeda. Anak penderita kanker harus mendapatkan penanganan yang tepat dan berkualitas karena mereka berhak memperoleh kesempatan untuk melawan kanker. Kanker pada anak dapat disembuhkan asalkan terdeteksi sejak awal dan pengobatannya memerlukan dukungan dari semua pihak, orangtua dan pihak-pihak terkait.

Buku Panduan Nutrisi Untuk Anak Penderita Kanker

#BeraniGundul bertujuan untuk menyebar luaskan informasi mengenai fakta-fakta tentang kanker pada anak. Informasi seputar kanker pada anak belumlah disosialisasikan secara luas dan masih kurang. Dalam acara kemarin, dilakukan pula acara launching buku panduan nutrisi khusus untuk anak penderita kanker. Nutrisi bagi anak penderita kanker perlu dijaga dan sangat berperan dalam kehidupan tumbuh kembang mereka. Informasi mengenai kebutuhan nutrisi untuk anak penderita kanker harus segera disebar luaskan agar anak-anak penderita kanker dapat lebih sehat dan produktif lagi. Sampai hari ini ada delapan jenis kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak diantaranya kanker mata dan kanker darah.

Ibu Ira, Ketua YKAKI

Ibu Ira sebagai kepala YKAKI dan Ibu Ovi sebagai Duta YKAKI mengimbau pada masyarakat terutama untuk para ibu agar lebih aware dan tanggap terhadap semua perubahan fisik yang terjadi pada buah hatinya. Para ibu diharapkan lebih peka lagi untuk segera memeriksakan kesehatan buah hatinya jika ditemui tanda-tanda mencurigakan seputar kesehatan buah hatinya. Seperti misalnya anak yang sering mengalami demam. Sebaiknya sesegera mungkin diperiksakan ke dokter spesialis anak dan mintalah pada dokter untuk melakukan pemeriksaan laboratorium terutama pemeriksaan darah. Kanker pada anak terkadang memiliki gejala yang menyerupai gejala penyakit lainnya. Seperti gejala penyakit typhus atau demam berdarah. Karena itu sangatlah penting untuk memeriksakan anak secara tepat dan teliti.

Kanker pada anak jika terlambat diketahui akan membuat semakin susahnya menentukan metode pengobatan apa yang sebaiknya dilakukan.
Orang tua harus memperhatikan tanda-tanda atau gejala seperti dibawah ini, yaitu:
– jika terjadi pendarahan terus menerus;
– terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening;
– adanya pembengkakan pada abdomen seperti adanya kista atau benjolan pada tubuh anak dan bayi;
– anak mengalami sesak nafas yang berulang atau sesak nafas akut;
– pupil mata anak berwarna putih;
– anak mengalami sakit kepala, muntah di pagi hari, ataxia, paresis dan gangguan penglihatan;
– anak mengalami nyeri tulang, pembengkakan lengan atau kaki tanpa trauma atau infeksi.
Jika ditemukan salah satu atau bahkan beberapa tanda seperti yang telah disebutkan tadi, sesegera mungkin periksakan anak ke rumah sakit terdekat. Orangtua harus aktif dan jeli memperhatikan kondisi kesehatan buah hatinya supaya tidak terjadi penyesalan karena buah hati terlambat diketahui mengidap suatu penyakit.

Jika anak divonis menderita kanker, secepatnya bawalah anak untuk memperoleh penanganan yang tepat ke Pusat Kanker Nasional atau yang lebih familiar dengan sebutan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Anak-anak penderita kanker tetap berhak memperoleh kehidupan normal seperti yang didapatkan oleh anak-anak sehat lainnya.

Jika diantara kalian ada yang memerlukan bantuan informasi seputar kanker pada anak, silahkan menghubungi:
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia dan Rumah Kita
Jl. Percetakan Negara IX no.10A, Jakarta Pusat
Jl. Percetakan Negara XI no.129, Jakarta Pusat 
+021 42872556 atau +021 4216089


Anak penderita kanker


5 Comments

  1. makasih infonya mba Dewi, semoga makin banyak yang sadar dan terbantu utk mencegah kanjer sejak dini ya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button