Hafidz Doll, Mainan Edukasi Anak Zaman Now
Memiliki dua anak yang berbeda jenis kelamin dengan jarak usia yang lumayan jauh, cukup membuat mamak sedikit ribet. Terutama dalam hal membelikan pakaian, mainan atau perlengkapan yang bersifat gender. Bukan ribet sih tepatnya tapi agak boros xixixi. Karena barang milik abangnya tidak semuanya bisa “diwariskan” untuk adiknya, si cewek kecil. Ya iyalah, ngga mungkin kan mamak memakaikan si cewek kecil baju lungsuran abangnya? Atau memberikan si cewek kecil mainan mobil-mobilan milik abangnya. Kalau mamak paksakan untuk memakaikan si cewek kecil, barang-barang milik abangnya, bisa-bisa si cewek kecil tumbuh menjadi gadis tomboy seperti mamaknya wkwkwk. Bahaya kan? Huahaha
Punya dua anak yang berbeda jenis kelamin, memberikan sedikit pe-er untuk mamak. Pe-er sekaligus tantangan agar selalu kreatif dan pintar dalam menghadapi keduanya termasuk saat mereka mengajak bermain. Mamak harus bisa memberikan mereka permainan yang dapat merangsang daya kreatifitasnya sesuai dengan usia mereka masing-masing.
Mamak ingin anak-anak mamak memiliki kenangan indah akan masa kecilnya. Saat usia bermain. Mamak tidak mau anak-anak mamak kehilangan waktu bermainnya. Bagi mamak, tahapan tumbuh kembang psikologis anak-anak mamak sangatlah penting. Mereka harus dapat menikmati “masa bermainnya” untuk menghadapi tahapan selanjutnya dalam kehidupannya. Jangan sampai saat usia bermainnya sudah lewat eh mereka malah asik bermain dan melupakan kewajibannya.
Banyak loh anak-anak yang kehilangan waktu bermainnya karena orang tua terlalu menjejali anaknya dengan serentetan tuntutan yang bersifat keegoisan orang tua. Contohnya orang tua menuntut anaknya untuk mengikuti serentetan les padahal usianya baru 3 atau 4 tahun dan lalai mengamati apakah si anak happy menjalaninya. Yang penting keinginan orang tua terlaksana. Dan mamak tak mau hal seperti ini terjadi pada anak-anak mamak.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud bermain itu?
Bermain adalah semua kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk kesenangan yang melibatkan motivasi interinsik, menimbulkan kesenangan, bebas memilih, terlibat di dalamnya dan bersifat non literal atau tidak sesuai dengan realitas (Papalia Olds & Feldman).
Bermain itu penting karena anak usia dini memerlukan pengalaman langsung dan nyata untuk memahami suatu informasi karena kapasitas berpikirnya belum siap untuk mempelajari sesuatu yang bersifat abstrak. Bermain terasa sangat menyenangkan karena dengan bermain anak dapat bebas bergerak kesana kemari. Bebas bereksplorasi tentang apa saja yang ada di lingkungan sekitarnya dengan menggunakan seluruh panca indera dan anggota tubuhnya.
Mainan Edukatif, Boneka Hafidz dan Hafidzah dari Al Qolam
Anak harus diberikan permainan yang sesuai dengan usianya supaya membantu mereka agar dapat tumbuh secara optimal. Bukan hanya baik secara fisik saja tapi juga sehat secara psikologisnya. Berkaitan dengan “bermain” untuk anak ini, tanggal 19 Februari kemarin, mamak menghadiri launching mainan edukatif boneka Hafidz dan Hafidzah Junior Dokter dan Pilot. Acara lauching boneka Hafidz dan Hafidzah Junior berlangsung ramai dan fun karena dihadiri pula oleh anak-anak yang tak kalah heboh dan antusiasnya. Mereka terlihat penasaran sekali dengan mainan edukatif tersebut.
![]() |
Mba Belinda, psikolog anak dan remaja |
Acara launching Hafidz dan Hafidzah Junior, terasa lebih seru lagi dengan adanya workshop singkat tentang pentingnya bermain untuk anak-anak yang disampaikan oleh Mba Belinda, seorang psikolog anak dan remaja. Mba Belinda menjelaskan bahwa ada beberapa tips yang harus diperhatikan orangtua seputar “bermain” anak-anaknya termasuk saat membelikan mainan untuk buah hatinya.
Tips untuk orangtua saat bermain dengan anak-anaknya,yaitu:
- Pilih permainan sesuai usia anak dan minat anak. Alangkah baiknya jika permainan diselaraskan dengan karakteristik anak;
- Orang tua sebisa mungkin memfasilitasi kegiatan bermain yang bervariasi seperti bermain di indoor vs outdoor, individual vs kelompok, unstruktured vs semi structured;
- Orangtua harus sensitif terhadap “sinyal-sinyal” yang dikirimkan oleh anak. Misalnya orang tua harus jeli melihat suasana ketika si anak membutuhkan bantuan orang tuanya saat bermain;
- Orangtua semestinya playfull dan fokus saat bermain bersama anak. Orang tua harus merasa bahagia dan gembira saat bermain bersama anak sehingga anak pun merasa nyaman dan happy bermain bersama orangtuanya. Orangtua harus menunjukkan wajah senang dan bahagia karena dapat bermain bersama anak. Ini penting dalam meningkatkan bonding antara anak dan orangtua;
- Orangtua wajib menjaga mood anak untuk tetap merasa senang saat bermain. Jika anak sudah terlihat lelah atau bosan, orangtua harus tanggap dan cepat-cepat mengambil tindakan yang sesuai. Anak dapat diajak istirahat sejenak atau pun melakukan aktivitas lain.
Orangtua sebaiknya cerdas dalam memilih permainan atau mainan yang tepat untuk anak. Seperti memilih mainan edukatif boneka Hafidz dan Hafidzah dari Al Qolam ini. Boneka ini bukan hanya sekedar boneka biasa yang dapat digunakan untuk bermain boneka-bonekaan tapi juga dapat membantu anak menghafal Al Qur’an dan doa-doa harian. Boneka Hafidz-Hafidzah ini berisi surat-surat dalam Al Qur’an seperti juz 30, cerita nabi, sahabat nabi, kisah-kisah alami dan juga doa-doa harian.
Kebetulan banget nih mamak sudah beli boneka Hafidz sejak 1,5 tahun lalu. Saat si cewek kecil berusia 6 tahun kurang. Mamak membeli seri Hafidz Talking Doll. Boneka Hafidz yang dapat menemani aktivitas bermain si cewek kecil menjadi lebih bermanfaat. Hafidz Talking Doll memiliki ukuran lebih besar dan memiliki fitur lebih lengkap dibandingkan seri terbarunya yaitu boneka Hafidz-Hafidzah Junior Dokter dan Pilot yang baru saja dilaunching tersebut.
Boneka Hafidz-Hafidzah Junior memiliki ukuran tinggi hanya 16cm sehingga mudah dan praktis dibawa kemana-kemana oleh anak balita saat bermain. Apalagi untuk anak aktif yang tak bisa duduk tenang meski cuma lima menit saja. Boneka Hafidz-Hafidzah Junior memiliki dua tipe yaitu pilot dan dokter. Boneka ini berisi fitur juz’amma dan surat Al’Fatehah, cerita tentang profesi sesuai dengan tipe boneka, berisi 6 buah lagu Islami. Harga yang ditawarkan sekitar 600-660 ribu rupiah. Hampir setengah harga dari boneka Hafidz Talking Doll yang dibandrol harga 1,2 juta lebih. Boneka Hafidz-Hafidzah Junior ini dihadirkan khusus untuk anak dibawah 7 tahun dan membantu anak-anak bermain sekaligus lebih mengenal mengenai agamanya yaitu Islam.
Anak-anak dapat mendengarkan bacaan surat-surat pendek kapan pun mereka inginkan. Boneka Hafidz-Hafidzah Junior dilengkapi dengan fiture mengulang. Kehadiran boneka Hafidz-Hafidzah Junior meramaikan keluarga Hafidz-Hafidzah bertujuan untuk memberikan alternatif permainan edukatif yang tidak hanya merangsang daya kreativitas dan motorik anak tapi juga membantu memperkenalkan agama semenjak dini. Mendengarkan ayat-ayat suci pada anak sedini mungkin, dipercaya mampu memberikan kenyamanan, ketenangan serta melatih kemampuan mengingat mereka.
Mamak yakin banyak sekali orang tua muslim yang menginginkan anaknya mampu menghafal Al Qur’an terutama Juz 30 atau Juz Amma. Dan Hafidz-Hafidzah Junior ini menjawab keinginan orang tua supaya anak mereka yang usia balita dapat mengenal bahkan mahir menghafal Al Qur’an. Hal serupa ini pula yang menjadi alasan bagi mamak kenapa membeli Hafidz-Hafidzah Talking Doll yang dijual dengan harga sekitar 1,2 jutaan. Bagi mamak asalkan membawa manfaat yang besar untuk anak mamak, harga tidaklah menjadi masalah. Yang terpenting adalah benefit yang didapat. Saat ini si cewek kecil telah berhasil hafal beberapa surat panjang yang ada di juz 30 seperti Surat An Naba, Al Bayyinah, Al Fajr, dan masih beberapa lagi. Dan mamak tak merasa menyesal membeli Hafidz Talking Doll.
Untuk mengenal lebih jelas lagi Hafidz-Hafidzah Junior, silahkan klik Hafidz-Hafidzah Junior .