AsuransibisnisEkonomi

Cha-Ching Kids at Home, Upaya Memperkuat Literasi Keuangan Anak Indonesia

Pentingnya mengenal konsep pengelolaan uang sedini mungkin

Pada tanggal 22-28 Maret 2021, diadakan Global Money Week (GMW) yaitu kampanye tahunan global yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami literasi keuangan sejak dini. GMW merupakan upaya untuk memastikan anak-anak muda sejak usia dini paham mengenai literasi keuangan, dan secara bertahap mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta perilaku yang diperlukan untuk dapat membuat keputusan finansial, dan mencapai kesejahteraan serta ketahanan finansial di masa depan. Anak muda sebagai generasi penerus bangsa harus paham mengenai pengelolaan keuangan dan bijak dalam mengelola uang.

Beberapa kali saya menemukan fakta, anak muda dengan penghasilan diatas 10 juta perbulan namun tidak punya tabungan sepeser pun. Jangankan untuk investasi, uang di rekeningnya hanya sekadar “numpang lewat” saja. Begitu tanggal 15 disetiap bulannya, dia sudah mulai menjerit tidak punya uang bahkan tak sedikit yang terlibat hutang. Berkaca pada kenyataan tersebut, saya kian menyadari bahwa usaha untuk memperkuat literasi keuangan anak yang berkelanjutan dan menyeluruh sangat dibutuhkan agar mereka lebih siap dalam menjalani masa depan. Tidak salah dalam mengelola keuangan dan bijak “menghadapi” uang.


Cha-Ching Sebagai Upaya Memperkuat Literasi Keuangan Generasi Muda

Cha-Ching mengajari literasi keuangan secara menyenangkan

Pernah dengar kurikulum Cha-Ching? Cha-Ching merupakan program literasi keuangan yang diluncurkan oleh Prudence Foundation pada 2011, bekerja sama dengan Cartoon Network serta Dr. Alice Wilder, pakar edukasi dan psikologi anak ternama, dan telah diimplementasikan di 13 negara di Asia dan Afrika. Program ini mengajarkan empat konsep dasar pengelolaan uang yaitu memperoleh(Earn), menyimpan(Save), membelanjakan(Spend), dan menyumbangkan(Donate) kepada anak usia 7-12 tahun. Cha-Ching curiculum bertujuan untuk mengajarkan literasi keuangan pada anak usia sekolah dasar dengan cara yang menyenangkan melalui tayangan video dan nyanyian.

Cha-Ching sendiri adalah sebuah nama band yang ada dalam tayangan video singkat berisi seputar konsep dasar pengelolaan uang. Dengan menyaksikan tayangan video singkat berisi nyanyian edukatif yang dibawakan oleh Band Cha-Ching diharapkan anak-anak dapat lebih mudah memahami mengenai konsep dasar pengelolaan uang sehingga pada akhirnya terbentuklah literasi keuangan yang kuat.

Band Cha-Ching terdiri dari 6 karakter, yaitu:

– Prudence: karakter anak perempuan yang senang membuat rencana dengan baik dan teliti termasuk dalam membuat rencana keuangan;

– Bobby: karakter anak laki-laki yang hobinya berfoya-foya sehingga selalu kehabisan uang;

– Zul: karakter anak laki-laki yang senang menghasilkan uang untuk ditabung;

– Pepper: karakter anak perempuan yang senang sekali belanja;

– Charity: karakter anak perempuan yang senang sekali membantu sesama dan hobi menyumbangkan uang;

– Justin: karakter anak laki-laki yang pekerjaannya mencari uang.

Ke-enam karakter yang ada dalam Band Cha-Ching ini sebenarnya mewakili karakter-karakter yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Termasuk mungkin karakter diri kita sendiri.

Karakter yang ada dalam Band Cha-Ching

Melalui tayangan video singkat berisi nyanyian Band Cha-Ching mengenai konsep dasar pengelolaan uang, anak-anak diajak untuk bijak dalam menggunakan uang yang dimilikinya dan tidak untuk langsung dihabiskan. Anak-anak diajari bagaimana cara menggunakan uang dengan bijak dan sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Uang yang dimiliki akan berputar, tetapi pilihan untuk menggunakan uang tersebut ada pada masing-masing orang karena tiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Sebaiknya saat mempunyai uang dipikirkan dengan matang akan digunakan untuk apa. Anak-anak juga diberikan pemahaman untuk dapat membedakan mana yang kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan tergantung pada kondisi masing-masing orang, tidak dapat disama ratakan.

Band Cha-Ching mengajari anak-anak jika uang bukanlah sesuatu yang mudah untuk didapatkan karena harus diperoleh dengan cara bekerja, karena itu harus bijak dan tepat dalam menggunakannya. Uang yang diperoleh pun, bukan hanya untuk dibelanjakan atau disimpan tetapi untuk disumbangkan juga. Pemahaman mengenai konsep dasar pengelolaan uang yang dimiliki semenjak usia dini inilah yang akan memengaruhi sikap seseorang dalam mengelola keuangannya di masa depan. Dan memperkenalkan konsep dasar pengelolaan uang pada anak usia 7 hingga 12 tahun merupakan sebuah upaya yang tepat untuk memperkuat literasi keuangan di masa yang akan datang karena pada usia inilah kebiasaan dan kepribadian anak mulai terbentuk.

Keseruan Belajar Mengenal Konsep Dasar Pengelolaan Uang Bersama Cha-Ching Kids at Home dalam Rangka GMW 2021

Cha-Ching Kids at Home

Sabtu, 27 Maret 2021 kemarin, Rayna, anak saya yang berusia 11 tahun, antusias dan senang sekali saat mengikuti program Cha-Ching Kids at Home yang diadakan oleh Prudential Indonesia dalam rangka kampanye tahunan global, Global Money Week (GMW) yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya memastikan anak-anak muda sejak usia dini paham mengenai literasi keuangan, dan secara bertahap mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta perilaku yang diperlukan untuk dapat membuat keputusan finansial, dan mencapai kesejahteraan serta ketahanan finansial di masa depan. GMW 2021 diadakan mulai dari 22 hingga 28 Maret dengan tema “Take care of yourself, take care of your money”, yang menyoroti pentingnya membangun ketahanan finansial dan tetap sehat di masa pandemi ini.

Cha-Ching Kids at Home dilakukan secara virtual melalui zoom meeting dan diawali oleh sambutan dari Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia. Beliau mengatakan bahwa anak-anak mulai membentuk kebiasaan finansial sejak usia 7 tahun, oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan pemahaman dasar mengenai keuangan sejak usia tersebut demi mengajarkan anak agar lebih bijak dalam mengambil keputusan keuangan di masa depan. Dengan sistem pembelajaran daring, yang disesuaikan dengan kondisi saat ini, serta modul pembelajaran yang menarik dan interaktif, program Cha-Ching Kids at Home diharapkan dapat mengajarkan literasi keuangan ke lebih banyak anak di Indonesia sehingga tercipta komunitas yang tangguh secara finansial dan sejahtera di masa depan. 

Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia

Mr. Jens menambahkan, program Cha-Ching Kids at Home merupakan bentuk dukungan Prudential Indonesia terhadap GMW 2021. Dan dilandasi oleh kesamaan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menanamkan pengetahuan pengelolaan keuangan dan sikap tanggung jawab pada anak sejak usia dini. Cha-Ching Kids at Home juga sejalan dengan aspirasi Prudential Indonesia untuk membantu masyarakat Indonesia menjadi lebih sejahtera.

Cha-Ching Kids at Home melalui zoom meeting

Program Cha-Ching Kids at Home 2021 juga melibatkan Eastspring Indonesia dan Prestasi Junior Indonesia (PJI). Sementara itu, Alan J. Tangkas Darmawan, CEO Eastspring Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya senang dapat menjadi bagian dari program Cha-Ching Kids at Home karena program ini sejalan dengan inisiatif #MoneyParenting yang dimiliki Eastspring yang bertujuan memberdayakan orang tua dengan kepercayaan diri dan tahu bagaimana melatih anak dalam mengelola keuangan yang sukses. Melalui inisiatif #MoneyParenting, Eastspring Indonesia membantu para orang tua memberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya nilai uang kepada anak-anak, karena kami percaya orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keyakinan dan sikap anak sehari–hari. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu anak-anak membuat keputusan finansial yang lebih baik saat mereka dewasa nanti.

Setelah sesi sambutan, tibalah sesi Break Room yang diperuntukkan bagi Rayna dan kurang lebih 30 anak lainnya yang sudah hadir dalam zoom meeting Program Cha-Ching Kids at Home. Break Room merupakan sesi pembelajaran mengenai konsep dasar pengelolaan uang. Dalam sesi ini, anak-anak dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang dipandu oleh Kakak Mentoring dan Tutor. Dalam sesi ini anak-anak diperkenalkan mengenai empat konsep dasar pengelolaan uang dan Band Cha-Ching.

Empat konsep dasar pengelolaan uang,yaitu:

1. Mendapatkan (Earn)

2. Menabung/Menyimpan (Save)

3. Membelanjakan (Spend)

4. Menyumbangkan (Donate)

Empat konsep dasar pengelolaan keuangan ini diperkenalkan pada anak-anak melalui tayangan video yang berisi nyanyian oleh Band Cha-Ching. Cha-Ching adalah sebuah band musik yang mengenalkan mengenai cara pengelolaan keuangan untuk anak-anak melalui lagu-lagu yang dinyanyikan.

4 konsep dasar pengelolaan uang

Anak-anak juga diajarkan untuk membedakan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dimiliki untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya pakaian, minuman saat haus dan makanan supaya tidak kelaparan serta rumah sebagai tempat berlindung. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang ingin dimiliki tapi tidak harus saat itu juga. Keinginan seperti camilan dan mainan. Jika anak-anak memiliki pemahaman dan dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan, di masa depannya, anak-anak bisa lebih bijak dalam menggunakan uang dan tidak menghamburkannya.

Membedakan kebutuhan dan keinginan

Melalui tayangan video singkat yang menampilkan Band Cha-Ching, anak-anak diajari untuk belajar membuat tujuan finansial jangka panjang dan jangka pendek serta tidak mudah tergoda untuk menggunakan uangnya. Harus bisa mengatur uang yang diperoleh, mengurangi belanja dan hanya membeli barang yang dibutuhkan agar tujuan finansial jangka pendek dan jangka panjangnya dapat tercapai. Anak-anak jadi tau bahwa uang yang diperoleh sebagai hasil usaha/bekerja dipergunakan untuk membeli barang belanjaan, makanan, transportasi, biaya sekolah dan untuk membeli semua benda yang ada di rumah. Selain untuk dibelanjakan, uang juga untuk ditabung. Menabung sebaiknya dilakukan setelah uang diperoleh dan sebelum dibelanjakan. Sisihkan dulu untuk ditabung baru setelah itu untuk memenuhi kebutuhan dan menyumbang.

Menabung adalah menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk disimpan dan kemudian digunakan untuk mencapai keinginan atau untuk memenuhi kebutuhan. Uang yang ditabung juga bisa digunakan untuk keperluan yang tidak terduga. Uang yang dimiliki juga harus digunakan untuk membantu orang lain. Band Cha-Ching juga mengajari anak-anak mengenai konsep “donate” atau menyumbang. Menyumbang bukan hanya uang saja tetapi bisa juga menyumbang tenaga, pikiran dan barang yang dimiliki.

Setelah mengikuti program Cha-Ching Kids at Home, Rayna semakin memahami mengenai konsep dasar pengelolaan uang dan jadi tau klo untuk memperoleh sesuatu harus ada effort/usaha yang dilakukan. Dan uang yang dia miliki harus dapat dikelola dengan baik agar dapat membawa kesejahteraan dan kenyamanan untuk dirinya sendiri. Uang bukan untuk dihabiskan tapi harus dikelola dengan sebaik mungkin.

Rayna belajar mengelola uang bersama Cha-Ching Kids at Home

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button