Kuliner

Ajinomoto (Monosodium Glutamat), Sumber Rasa Umami Yang Sehat, Aman dan Halal

Ajinomoto Blogger Gathering 
Akhir-akhir ini, pasti sering dengar tentang generasi “micin” kan? Istilah ini sedang trend loh dikalangan generasi muda. Anak jaman now disebut sebagai generasi micin karena hampir semua makanan yang mereka nikmati mengandung monosodium glutamat (MSG) atau micin. Saking akrabnya MSG dengan hampir semua masakan dan makanan yang ada di Indonesia, keamanan pangan (food safety) yang berkaitan dengan penggunaan MSG telah menjadi perbincangan sekaligus perdebatan. Berbagai pro-kontra muncul untuk menentang penggunaan MSG ini. Micin digadang-gadang sebagai penyebab timbulnya penyakit kanker dan menurunnya tingkat kecerdasan alias bego. Padahal belum terbukti kebenarannya.
Pro-kontra ini muncul karena adanya laporan dari orang-orang yang mengaku mengalami reaksi setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG meskipun laporan tersebut tidak secara tegas menyebutkan bahwa MSG-lah penyebabnya. Keamanan pangan yang berkaitan dengan penggunaan MSG inilah yang menjadi wacana penting dikalangan produsen, konsumen, pengolah, pengecer bahkan pemerintah. Kontroversi mengenai penggunaan MSG sebagai penyedap rasa ini telah terjadi sepanjang 40 tahun terakhir. Dan mamaklah salah satu korban dari kontroversi penggunaan MSG wkwkwk.
Dalam kehidupan sehari-hari, MSG paling banyak digunakan untuk konsumsi rumah tangga. Penggunaan MSG bukan hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi diberbagai negara seperti China, Jepang, Korea dan beberapa negara lainnya. 
MSG merupakan salah satu bahan penguat rasa yang telah digunakan lebih dari satu abad untuk memberikan rasa gurih atau umami yang lezat dalam makanan. Komponen utama MSG disusun oleh protein yang disebut asam glutamat.

Asam glutamat alami terdapat pada bahan makanan seperti daging, tomat, asparagus, unggas dan susu. Belum banyak yang tahu jika tubuh manusia juga menghasilkan glutamat secara alami dalam jumlah yang besar. Glutamat terdiri atas dua bentuk yaitu yang terikat (terdapat dalam bahan makanan) dan glutamat bebas (ini terdapat dalam glutamat olahan seperti Ajinomoto). Dan hanya glutamat bebas yang efektif menguatkan rasa dalam makanan. Inilah sebabnya mengapa rasa masakan dengan umami alami seperti kaldu daging, masih terasa kurang kuat rasanya atau kurang lezat. Dibandingkan dengan masakan yang menggunakan umami hasil produksi seperti penyedap rasa Ajinomoto.

Ngomongin MSG atau micin atau umami, mamak termasuk salah satu orang yang beranggapan bahwa mengonsumsi micin atau MSG itu adalah perbuatan dosa wkwkwk. Karena semenjak kecil, mamak sudah dijejali anggapan bahwa micin atau MSG bikin bodoh, kanker dan meracuni tubuh. Dan ternyata semua anggapan tersebut adalah HOAX saudara-saudara. *Duh malu deh (nutup muka).
MSG merupakan unsur pembentuk dari umami (rasa gurih). Umami adalah cita rasa kelima selain rasa asam, manis, pahit dan asin. Dan di Indonesia, umami lebih dikenal sebagai MSG (monosodium glutamat) yang mendulang banyak kontroversi.

5 rasa dasar (website Ajinomoto.dok)

Selama ini, mamak enggak pernah kepikiran kalau MSG adalah umami (rasa gurih) yang merupakan cita rasa dasar kelima dan memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Pikiran mamak terhadap MSG ini benar-benar di-“buka” saat mamak mengikuti Ajinomoto Blogger Gathering dengan tema, “Eat Well, Live Well With Umami” di Restoran Kapulaga Indonesian Bistro Bandung pada tanggal 12 Oktober yang lalu.

Prof. Purwiyatno Hariyadi

Professor Purwiyatno Hariyadi sebagai narasumber dalam acara Ajinomoto Blogger Gathering tersebut menjelaskan secara detil mengenai apa itu umami dan monosodium glutamat.


Monosodium Glutamat (MSG) Sebagai Unsur Pembentuk Umami
Professor Purwiyatno menjelaskan bahwa penelitian tentang MSG yang merupakan unsur pembentuk umami telah dimulai sejak tahun 1908. Penelitan tersebut dilakukan di Jepang oleh Professor Kikunae Ikada yang meneliti unsur-unsur yang terdapat pada kombu (rumput laut Jepang) dan menemukan bahwa rasa sedap di dalam kombu merupakan kontribusi dari ion glutamat. Asam glutamat tidak mampu larut dalam air dan tidak memiliki rasa. Garam yang terkandung dalam glutamatlah yang pada umumnya mudah larut dan memiliki rasa yang sangat berbeda. Prof. Ikeda memberi nama “umami” untuk rasa gurih yang membuat cita rasa masakan menjadi lebih lezat. Prof. Ikeda lah yang pertamakali memperkenalkan umami sebagai rasa dasar kelima.

Keterangan Sejarah Umami

Monosodium glutamat (MSG) adalah sumber rasa umami (sebagai rasa dasar kelima) yang terdapat di dalam makanan dan bekerja pada membran sel reseptor kecap seperti halnya gula, garam, cuka dan kopi (manis, asin, asam dan pahit). Rasa ini terdapat pada berbagai macam makanan dan memiliki peranan penting untuk meningkatkan rasa dan selera. Contohnya pada kaldu Jepang, dashi, dan sebagian saus ikan dari Asia Tenggara.

MSG merupakan produk dengan kadar air yang rendah hingga cukup awet disimpan dalam jangka waktu yang lama hingga mencapai tahunan. Penemuan MSG sebagai bahan penguat rasa oleh Prof. Ikeda, maka pada tahun 1909 penemuan tersebut pun dipatenkan dan mulailah diproduksi MSG sebagai penyedap rasa oleh sebuah perusahaan di Jepang.
Asam glutamat adalah asam bebas dari MSG. Asam glutamat merupakan unsur pokok dari protein yang terdapat secara alamiah pada bermacam-macam sayuran seperti kacang kedelai, tomat, jagung,  daging, unggas, seafood dan ASI.
MSG memperkuat rasa pada makanan. MSG juga menambah total intensitas rasa pada makanan. Kualitas rasa yang dibawa oleh MSG adalah beda dengan 4 rasa yang sudah ada, rasa asin, asam, manis dan pahit. MSG juga memiliki fungsi mempertinggi karakteristik rasa tertentu pada makanan dalam hal kontinuitas, pengaruh yang kuat, kelembutan dan kekentalan. MSG dapat mempertinggi rasa yang khas pada makanan jenis daging (sapi dan ayam). MSG memiliki efek rasa yang sama pada air kaldu daging meskipun dikatakan MSG tidak memberikan efek aroma. MSG diyakini dapat menambah kelezatan pada makanan.
Prof. Purwiyatno mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian dan international konsensus meeting yang telah dilakukan, menetapkan bahwa MSG aman untuk digunakan. Konsensus internasional tersebut telah dilakukan beberapakali guna membahas dan mengkaji apakah MSG sebagai unsur dari umami aman untuk digunakan. Dan hasilnya menyatakan bahwa MSG aman digunakan sesuai kebutuhan.
Beberapa kesimpulan mengenai MSG sebagai unsur utama umami, diantaranya yaitu:
1. Asam glutamat merupakan salah satu asam amino pembentuk protein dalam tubuh;
2. Monosodium glutamat (MSG) merupakan asam glutamat bebas yang berionisasi dengan natrium membentuk garam sodium L-Asam glutamat;
3. Proses produksi MSG berasal dari tetes gula yang difermentasi seperti pembuatan tempe, oncom dan tape;
4. MSG merupakan sumber rasa umami yaitu rasa dasar kelima selain asam, asin, manis dan pahit;
5. MSG banyak terdapat pada bahan makanan alami seperti tomat, asparagus, daging dan ASI;
6. MSG mempunyai peranan diotak, sekresi enzim dan hormonal disistem pencernaan, usus besar dan hati;
7. Berbagai lembaga penelitian seperti European Communities (EC) Scientific Committee for Foods pada tahun 1991 juga memperkuat pernyataan tentang keamanan MSG;
8. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BPOM RI menyatakan bahwa MSG merupakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) penguat rasa yang telah diizinkan penggunaannya;
9. Kajian keamanan MSG telah banyak dilakukan oleh berbagai lembaga internasional;
10. Berdasarkan kajian ilmiah tersebut, menyatakan bahwa MSG aman dengan nilai ADI (Acceptable Daily Intake) tidak dinyatakan;
11. MSG aman digunakan dalam batas normal (tidak berlebihan).

Fakta Dan HOAX Seputar MSG
Banyak anggapan yang beredar dalam masyarakat jika MSG berbahaya bagi tubuh. Hal ini jelas hanya sebuah kabar bohong alias hoax. Karena sebagai sebuah garam natrium, MSG tidak mengandung zat berbahaya. Mengonsumsi MSG dalam jangka waktu lama tidak akan menyebabkan terakumulasi dalam darah karena MSG hanya mengandung sepertiga dari jumlah natrium dari garam dapur. Penggunaan MSG dapat mengurangi pemakaian garam dapur sehingga mengurangi resiko akibat mengonsumsi garam seperti hipertensi dan tetap memberikan rasa yang enak dalam masakan.
Sebagai seorang “ibu bangsa” sudah semestinya kita lebih cerdas lagi dalam menyikapi berbagai informasi yang berkembang dan tersebar dalam masyarakat. Jika selama ini yang kita dapatkan adalah pemikiran bahwa gula dan garam aman untuk tubuh sedangkan MSG tidak, pandangan tersebut ternyata keliru. Penggunaan gula dan garam secara terus menerus dan dalam kurun waktu lama, dapat menyebabkan terjadinya penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes. Ini justru lebih berbahaya darpada penggunaan MSG.
Belum ada satupun penelitian yang mampu membuktikan bahwa MSG dapat menyebabkan kanker dan menurunkan kecerdasan alias bikin bego. Cukup banyak memang pandangan keliru atau hoax seputar MSG. Kita enggak boleh langsung percaya begitu saja informasi yang berkembang mengenai MSG. Mamak sendiri merasa bahwa selama ini, mamak memiliki anggapan keliru tentang MSG. Bukan hanya beranggapan kalau MSG berbahaya untuk tubuh, bertahun-tahun mamak meyakini jika pemakaian gula dan garam dapat membuat rasa gurih pada makan. Dan hal tersebut ternyata salah. Rasa gurih pada makanan tidak bisa dibuat dari gula dan garam tapi harus dari bahan makanan yang mengandung unsur gurih seperti protein. Rasa gurih pada makanan dibentuk dari unsur glutamat. Semoga saja ulasan dari Prof. Purwiyatno dapat membuka pikiran siapapun yang masih meyakini bahwa mengonsumsi MSG adalah berbahaya.
Sekilas Tentang Ajinomoto



Ajinomoto merupakan sebuah perusahaan penyedap rasa yang berada di bawah lisensi Ajinomoto Co, Inc, Jepang. Ajinomoto Co, Inc, Jepang merupakan perusahaan pertama yang memroduksi penyedap rasa sejak tahun 1909. Di Indonesia, Ajinomoto mulai berdiri sejak tahun 1969. Salah satu produk andalan Ajinomoto adalah penyedap rasa (MSG) dengan gambar mangkok merah. Ajinomoto adalah penyedap rasa yang dibuat melalui proses fermentasi (proses yang biasa digunakan untuk membuat tempe, terasi dan kecap) dengan bahan baku utama tetes tebu pilihan.

Alur Pembuatan Ajinomoto

Ajinomoto mengandung asam glutamat, sedikit natrium dan air. Asam glutamat adalah salah satu asam amino penyusun protein yang ada di tubuh kita sendiri dan makanan sehari-hari, antara lain terdapat di susu, ayam, jamur, telur, tomat, ikan dan asparagus. Ajinomoto merupakan MSG dengan sejarah terpanjang yang diproduksi yaitu sejak tahun 1909. Ajinomoto telah mengantongi sertifikat halal dari MUI yang selalu diperbarui setiap dua tahun sekali. Bicara tentang kualitas, Ajinomoto tak perlu diragukan lagi. Karena telah mempunyai standar kualitas internasional dengan beberapa sertifikat mutu yang diakui seperti HACCP, ISO 9000. Ajinomoto juga telah dipercaya untuk melezatkan setiap masakan dilebih dari 100 negara.

Tak perlu ragu dan takut lagi untuk mengonsumsi Ajinomoto atau penyedap rasa yang mengandung MSG karena telah terbukti keamanannya. Ajinomoto tidak menyebabkan penyakit berbahaya seperti penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini disebabkan karena Ajinomoto telah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia dan Departemen Kesehatan RI sebagai bumbu masak yang aman karena tidak punya efek samping dalam penggunaannya.
Ajinomoto aman dikonsumsi oleh anak-anak karena komponen utamanya adalah asam glutamat yang ada dalam makanan sehari-hari dan ASI (50% kandungan protein ASI adalah asam glutamat). Ajinomoto pun aman dikonsumsi oleh ibu hamil, menyusui dan manula. Penggunaan Ajinomoto pada ibu hamil, menyusui dan manula diperbolehkan karena penambahan bumbu masak dapat menambah kelezatan berbagai masakan bergizi sehingga asupan gizi ibu hamil, manula dan menyusui pun menjadi lebih baik. Satu hal penting yang harus diingat adalah Ajinomoto tidak berpengaruh buruk pada bayi. Karena Ajinomoto terbuat dari tetes tebu pilihan yang diproduksi secara higienis dan halal.

Oh ya produk Ajiomoto ini tak hanya penyedap rasa cap mangkok merah saja tapi juga bumbu masak lainnya seperti Sajiku, Mayonaise Mayumi dan Masako.

Ajinomoto, Penyedap Rasa Si Mangkok Merah

Produk Ajinomoto

13 Comments

  1. Heran ya, orang2 pada anti MSG dan nyari bahan lain yg katanya non MSG, tapi ternyata MSG juga, bedanya cuma di bahan dasar aja. Dan setahuku ajinomoto ini bahannya dr fermentasi tetes tebu, aku pake di rumah sih, asal ga kebanyakan aja.

  2. bumbu itu sanagat menggoda dan gak ada salahnya jika menggunakan bumbu penyedap, kalau dilihat sejarahnya kan tidak berbahaya jika kadar pemakaiannya juga wajar. hidup juga penuh bumbu kan yah hahahaha

  3. iya ya aku juga tahunya hanya asam manis pahit asin. Maklum ibu juga nggak pakai micin sih kalau masak jadi ya ikutin ampe sekarang. thx infonya mak

  4. Aku gak anti MSG cuma emang kalau bisa jangan berlebihan.
    Ajinomoto ini alhamdulillah udah halal ya dan kandungannya jelas, jd insyaAllah aman dikonsumsi. Tapi ya itu td tetep jgn berlebihan 😀

  5. Dulu memang ada kasus dimana umami bisa menyebabkan kanker, tapi memang blm bisa dibuktikan secara detail. Intinya pakai ajinomoto gak masalah, boleh2 saja asal jangan berlebihan.. gitu kan kak?

  6. Aku gak anti sama MSG, dan dosenku bilang gak apa apa asal pakainya pun gak berlebihan, dan justru ini bikin gurih plus tambah nafsu makan, apalagi produk Ajinomoto udah gak asing, sering pakai termasuk orangtua.

  7. Saya kalau masak ga pake Ajinomoto rasanya malah gimana gitu. Dari dulu pecinta micin soalnya. Asal pemakaian secukupnya dan ga berlebihan sah² aja kan ya….

  8. Aku juga bukan trmasuk yg anti MSG selama ga berlebihan, ya karena apapun kalau udah berlebihan pasti akan ada efek sampingnya. Infonya membuka mata yg anti MSG banget ini mak, kalau ternyata belum ada fakta ttg bahaya nya MSG ya mak…

  9. Menurutku, apapun kalau yang berlebihan memang tak bagus. Tapi kalau penggunaan ajinomoto ini masih dalam taraf wajar ya memang tak berbahaya bagi tubuh. Aku suka produknya yang mayonaise. Enak buat olahan makanan. Btw, merk Ajinomoto memang udah terkenal dan bagus banget ya

  10. Sejujurnya aku anti MSG, tapi baca postingan ini jadi sedikity tercerahkan. Mungkin memang diperbolehkan ya pemakaian MSG, asal jangan kebanyakan yaaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button