Minyak goreng menjadi salah satu bahan pokok yang penting dalam memasak. Menumis, menggoreng bahkan memanggang memerlukan minyak goreng. Sebagai seorang ibu, tentu saja saya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga termasuk dalam hal minyak goreng. Banyak sekali merk minyak goreng yang ada di pasaran namun tidak semuanya memiliki kualitas yang baik. Harus cermat dan teliti dalam memilih minyak goreng. Dan minyak goreng FILMA menjadi pilihan saya.
Kenapa saya memilih minyak goreng FILMA diantara banyaknya merk minyak goreng yang ada di pasaran? Ada 3 alasan kenapa akhirnya saya memilih menggunakan FILMA sebagai minyak goreng andalan saya. Saya yakin minyak goreng merk lain memiliki kualitas yang baik tapi #cumaFILMAyangAman. Saya sudah lama memakai minyak goreng FILMA karena hasil masakannya terasa lebih renyah dan lezat.
Menggoreng dengan menggunakan FILMA membuat hasil gorengannya malah cenderung lebih garing. Menggoreng dengan menggunakan minyak goreng berkualitas rendah atau sudah rusak akan membuat hasil masakan berbau tengik. Minyak goreng FILMA tidak mengubah aroma masakan. FILMA merupakan minyak goreng premium yang telah lama menjadi andalan dapur ibu-ibu di Indonesia.
Contents
3 Alasan Kenapa Memilih Minyak Goreng FILMA Sebagai Andalan di Dapur
Saya memilih minyak goreng FILMA sebagai bahan pokok andalan di dapur, bukan tanpa alasan. Ada 3 alasan kenapa saya memilih menggunakan minyak goreng FILMA, yaitu:
1. Minyak goreng Filma terbuat dari buah sawit segar pilihan yang langsung diproses kurang dari 24 jam untuk menjamin kemurnian nutrisinya. Kunci dari kualitas FILMA yang terjamin baik, ada pada buah sawit segar pilihan. Minyak goreng ini dibuat dengan proses penyulingan yang canggih dan inovasi terkini sehingga menghasilkan minyak goreng dengan kualitas terbaik;
2. Minyak goreng andalan saya ini memiliki warna yang jernih, tidak berbau, tidak berasa dan FILMA sudah membuktikan bahwa minyak goreng FILMA stabil disuhu panas jadi tidak mudah rusak. Minyak goreng FILMA stabil di suhu panas karena melalui proses ekstraksi dengan teknologi tercanggih dan menggunakan biji sawit segar pilihan yang terjamin kualitas dan kesegarannya;
3. FILMA telah membuktikan melalui uji demonstrasi tes TPC (Total Polar Compound) dengan menggunakan TPC meter. Pengukuran yang telah dilakukan oleh tim FILMA menunjukkan kadar nilai TPC pada minyak FILMA rendah, dibawah nilai batas limit TPC. Hal ini membuktikan FILMA aman digunakan berulang, sesuai dengan kebiasaan ibu dirumah.
TPC adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat degradasi minyak goreng. Minyak goreng yang aman memiliki kadar nilai TPC yang rendah. Negara-negara Eropa telah menetapkan batas limit kadar nilai TPC maksimal 25%. Minyak goreng yang memiliki kadar TPC diatas 25% tidak aman dikonsumsi dan mengalami kerusakan. Tim FILMA telah mengukur kadar nilai TPC pada minyak goreng FILMA yang telah dipakai secara berulang. Hasil pengukuran dengan menggunakan TPC meter menunjukkan kadar nilai TPC dibawah batas limit maksimal.
Ke-3 alasan tersebutlah yang membuat saya selalu mengandalkan minyak goreng FILMA untuk membuat hasil gorengan dan tumisan saya tetap terjaga kelezatannya. Hasil masakan pun terasa lebih lezat dan renyah karena menggunakan minyak goreng yang berkualitas baik.
Press Conference Minyak Goreng FILMA , #CumaFILMAyangAman
Salah satu cara memastikan keamanan minyak goreng adalah dengan mengukur kadar Total Polar Compound (TPC) menggunakan TPC meter. Melalui Press Conference FILMA Cooking Oil dan Tes Demonstrasi TPC menggunakan TPC meter, minyak goreng FILMA telah terbukti aman digunakan berulang karena memiliki nilai TPC yang rendah.
Minyak goreng yang aman adalah minyak goreng yang memiliki kadar nilai TPC yang rendah setelah digunakan berulang. Pada acara Press Conference FILMA Cooking Oil di Veranda Hotel, dilakukan juga tes demonstrasi pengukuran TPC menggunakan TPC meter pada minyak goreng yang telah digunakan menggoreng masakan oleh Chef Devina dan hasilnya menunjukkan nilai TPC sebesar 12,5%.
Pada acara tersebut, Chef Devina memasak 3 jenis masakan. Satu jenis masakan dimasak bersama dengan Nagita Slavina yaitu Crunchy Banana Nugget. Dua masakan Chef Devina lainnya adalah Menchi Katsu dan Butterfly Ebi Furai. Setiap Chef Devina selesai memasak dengan menggunakan FILMA, minyak goreng sisa menggoreng langsung diukur nilai TPC dengan menggunakan TPC meter. Hasilnya menunjukkan 12,5% kadar nilai TPC dan ini dibawah limit batas maksimal nilai TPC yaitu 25%.
Menurut Ibu Anastasia Sheila, minyak goreng berkualitas bagus memiliki warna yang jernih, tidak berbau dan tidak berasa. FILMA stabil di suhu panas sehingga tidak mudah rusak. Jernih saja tidak cukup karena itu penting untuk diketahui kadar nilai TPC dengan menggunakan TPC meter setelah minyak goreng dipakai berulang.
Minyak goreng yang aman digunakan adalah minyak goreng yang memiliki kadar nilai TPC yang rendah. Kadar nilai TPC yang rendah menunjukkan kecilnya kadar kerusakan minyak goreng akibat digunakan secara berulang. Semakin tinggi nilai TPC maka semakin banyak senyawa polar yang terbentuk dalam minyak goreng yang mempengaruhi rasa, bau dan kualitas minyak goreng. Umumnya nilai TPC minyak goreng akan terus meningkat seiring dengan penggunaan minyak goreng secara berulang.
Setelah mengetahui tentang minyak goreng yang aman dan berkualitas, saya jadi semakin yakin memakai FILMA, minyak goreng andalan. Saya juga jadi semakin paham bahwa kurang baik dan tidak dianjurkan untuk menggunakan minyak goreng lebih dari 3 kali pemakaian. Saya tidak ragu untuk menyajikan masakan yang digoreng dengan menggunakan FILMA. Seperti Telur dan Tempe goreng balado buatan saya ini.