Kesehatan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sebagai Upaya Memutus Rantai Penyebaran Virus Corona

Seminar singkat seputar upaya memutus rantai penyebaran dan pencegahan virus Corona

Seminggu terakhir ini, dunia maya diramaikan oleh berita mengenai proses evakuasi pasien Covid-19 yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Kehebohan dimulai dari beredarnya video evakuasi 68 pasien positif Coronavirus dari Puskesmas Kecamatan Ciracas menuju tempat isolasi dan perawatan pasien terinfeksi Coronavirus yang berada di DKI Jakarta. 

Ciracas menjadi buah bibir karena pada awal beredarnya video evakuasi tersebut, tersiar kabar jika ke-68 pasien positif Coronavirus tersebut berasal dari satu RT. Ternyata berita tersebut tidak benar. Ketegasan informasi seputar evakuasi pasien Coronavirus yang terjadi di Kecamatan Ciracas, saya peroleh melalui penjelasan Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Ibu Nurwirah Verliyanti, MKM. 

Ibu Nurwirah Verliyanti, MKM (KASI Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur)

Ibu Nurwirah yang hadir dalam acara seminar singkat seputar upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 melalui penggerakan masyarakat dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat,  menjelaskan perihal evakuasi yang dilakukan oleh Puskesmas Ciracas tersebut. Seminar singkat tersebut diprakarsai oleh Direktorat Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI. Seminar dilakukan di Sekretariat Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa (YBKB) yang berlokasi di Kampung Gedong, Jakarta Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Nurwirah  menjelaskan bahwa memang benar Puskesmas Kecamatan Ciracas melakukan evakuasi terhadap 68 pasien positif Coronavirus tapi bukan berasal dari satu RT seperti yang heboh beredar di dunia maya. Melainkan pasien Covid-19 yang berasal dari beberapa kelurahan yang berada di Kecamatan Ciracas. Evakuasi tersebut dilakukan karena pasien positif Coronavirus tersebut tidak dapat melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dikarenakan kondisi rumah mereka tidak mendukung untuk melakukan isolasi mandiri. Ibu Nurwirah mengatakan bahwa pasien Coronavirus yang dievakuasi dari Puskesmas Kecamatan Ciracas berasal dari klaster keluarga. 

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sebagai Upaya Memutus Rantai Penyebaran Virus Corona

Meningkatnya jumlah pasien positif di wilayah Kecamatan Ciracas menurut Ibu Nurwirah disebabkan kurangnya kedisiplinan masyarakat Ciracas dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama masa pandemi ini. Terutama sejak diberlakukannya PSBB Transisi untuk wilayah DKI Jakarta, masyarakat cenderung longgar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui tindakan 3M dalam kehidupan sehari-hari.

Saya sebagai salah satu warga Kecamatan Ciracas menyaksikan sendiri bagaimana shantuy-nya warga Ciracas dalam menghadapi serangan virus corona ini. Arisan dan kumpul keluarga mulai dilakukan kembali, cukup banyak dijumpai warga yang kurang disiplin menjalankan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin. Padahal menurut Bapak dr. Imran Agus Nurali, selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, kedisiplinan menerapkan perilaku 3M dalam kehidupan sehari-hari merupakan kunci keberhasilan memutus rantai penyebaran virus Corona.

dr. Imran Agus Nurali,Sp.Ko (Direktur Promkes Kemenkes RI)

Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui tindakan 3M merupakan keharusan yang mesti dilakukan jika ingin secepatnya “mengalahkan” virus lucknut ini. Pak Direktur yang juga hadir dalam acara seminar singkat yang mengangkat tema, “Penggerakkan Masyarakat Pencegahan Covid-19 tahun 2020”, mengutarakan bahwa hingga detik hari ini, kita masih “berperang” melawan musuh yang tak tampak batang hidungnya yaitu virus corona. Karena itulah diperlukan kerjasama yang kooperatif antara masyarat dan pemerintah dalam usaha memutus rantai penyebaran virus Covid-19. 

Penggerakan masyarakat diperlukan agar pandemi dapat lebih cepat diatasi dan angka penambahan jumlah pasien positif  Corona dan yang meninggal tidak terus bertambah banyak. Stop sampai di sini saja karena masyarakat sudah dilanda kejenuhan parah dalam menghadapi pandemi global ini. 

Pak Direktur menjelaskan lebih lanjut lagi mengenai bagaimana penularan dan penyebaran virus Covid-19 dapat terjadi. Virus Corona diam disatu tempat, manusianya yang bergerak. Virus tersebut dapat tertular atau tersebar melalui air liur pasien Covid-19 saat bersin atau batuk-batuk. Karena itulah menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak wajib dilakukan. Coronavirus ini dapat tertular karena masuk melalui tiga celah yang terdapat pada tubuh manusia. 

Tiga celah tersebut yaitu mulut, mata dan hidung. Oleh karena itu sebisa mungkin jangan menyentuh ketiga area tersebut sebelum mencuci tangan dengan sabun. Pak Direktur mengingatkan supaya jangan pernah kendor dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk dikemudian hari saat vaksin Covid-19 sudah didistribusikan pada masyarakat. Tetap harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat melalui tindakan 3M.

Penyerahan bantuan dari Kemenkes RI pada YBKB

Pada kesempatan tersebut, Pak Direktur PromKes Kemenkes RI juga menyerahkan bantuan dari Kementrian Kesehatan RI pada Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa berupa:

1. Sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

2. Sabun Cair 

3. Masker Kain 

4. Masker kain anak 

5. Masker Medis 

6. Sarung Tangan Medis 

7. Face Shield 

8. Hand Sanitizer 

9. Thermometer gun.

Salah satu bantuan dari Kemenkes RI yaitu sarana cuci tangan pakai sabun 

Bantuan tersebut sebagai bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah untuk mendukung penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara 3M supaya rantai penyebaran dan penularan virus Corona dapat segera terputus. Bantuan yang diberikan oleh Kemenkes RI tersebut diterima oleh Bapak Yuki mewakili YBKB. Bapak Yuki mengungkapkan rasa terimakasih atas dukungan dan perhatian yang diberikan oleh Kemenkes RI tersebut. Semoga saja dengan upaya yang dilakukan oleh Kemenkes RI untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus Corona melalui edukasi dan pemberian bantuan dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa virus Corona masih ada dan merupakan tanggung jawab bersama untuk dapat mengatasi serangan virus Corona ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button