Lifestyle

Temu Netizen KriyaNusa 2019 Kementerian Komunikasi dan Informatika

Dalam acara parade Tapis Lampung
“Seberapa Indonesianya sih kamu?” Duh pertanyaan singkat tapi menohok. Langsung melongok kediri sendiri. Seberapa Indonesianya ya saya? Seberapa cintanya pada hasil karya anak bangsa? Pertanyaan ini cukup menyentil perasaan saya dan membuat jiwa “Indonesia” saya bergejolak sekaligus membuat semangat menggunakan produk karya anak bangsa bergelora kembali.
Saya termasuk orang yang lebih suka menggunakan produk lokal dan enggak bisa menahan diri bila melihat hasil kerajinan atau hasil karya bangsa sendiri. Namun sayangnya sejak beberapa bulan terakhir, saya tak punya waktu untuk berburu barang kerajinan atau etnik lagi.
Menggunakan noken, tas dari Papua
Saya merasa bangga saat menggunakan produk Indonesia. Karenanya setiap kali mendapat kesempatan untuk mengunjungi daerah-daerah di pelosok nusantara, saya selalu menyempatkan diri untuk membeli produk khas daerah setempat. Seperti saat memperoleh kesempatan untuk mengunjungi Papua, saya tak menyia-nyiakan untuk membawa pulang noken. Noken adalah tas khas Papua yang dipakainya digantung dikepala dan terbuat dari serat kayu. Saya juga sempat membawa pulang tenun Lombok yang baru saja selesai ditenun oleh perajinnya saat mengunjungi Sembalun, Lombok. Dan masih cukup banyak lagi hasil karya anak bangsa yang saya miliki.
Tenun Lombok
Kecintaan saya pada hasil karya anak bangsa didorong oleh rasa syukur saya karena dilahirkan di negeri yang luar biasa indah ini. Oh ya pertanyaan “Seberapa Indonesianya kamu”, saya terima saat menghadiri acara Temu Netizen KriyaNusa 2019 yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 

Temu Netizen KriyaNusa 2019

Temu Netizen KriyaNusa 2019
Acara ini digelar oleh Kementerian Kominfo RI dalam rangka memberikan dukungan dan ajang promosi Pameran KriyaNusa 2019 yang dihelat di Balai Kartini Jakarta pada tanggal 11 September sampai 15 September 2019 ini. Temu Netizen KriyaNusa 2019 dihadiri oleh Bapak Widodo Muktiyo (Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo), Ibu Septriana Tangkary (Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim DitJen IKP), Ibu Euis Saedah (SekJen Dewan Kerajinan Nasional/Dekranas) dan Ibu Triana Rudiantara sebagai Ketua Bidang Humas, Promosi dan Publikasi KriyaNusa 2019. 
Temu Netizen KriyaNusa 2019 ini diharapkan akan mampu menyebarkan informasi mengenai gelaran KriyaNusa 2019 sehingga masyarakat mengetahui mengenai gelaran event yang akan mempertemukan para perajin di seluruh tanah air. Bapak Widodo mengharapkan dukungan dan peran aktif dari netizen melalui akun sosial medianya untuk menyebarkan informasi seputar KriyaNusa 2019. 
Harapan Bapak Widodo terhadap para netizen untuk ikut meramaikan NusaKriya 2019 melalui cuitan dan postingan diakun sosial medianya juga dipertegas oleh pernyataan dari Ibu Septriana Tangkary. Ibu Septriana juga mengharapkan para netizen dapat menyebarkan informasi positif mengenai penyelenggaraan pameran kerajinan taraf nasional ini. Bu Septriana dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa DitJen IKP Kementerian Kominfo berkewajiban untuk mempromosikan dan mensosialisasikan event KriyaNusa 2019 ini terhadap khalayak ramai. 
Event tahunan yang mempertemukan para perajin seluruh tanah air yang berada dibawah naungan Dekranas ini merupakan salah satu upaya untuk memajukan UMKM yang merupakan produsen dari produk kerajinan tanah air yang pada akhirnya diharapkan mampu mengangkat perekonomian rakyat.
Melalui acara Temu Netizen KriyaNusa 2019 ini yang berupaya mengajak para netizen yang hadir untuk ikut menggaungkan mengenai produk kerajinan Indonesia termasuk acara KriyaNusa 2019 dengan tujuan agar informasi yang disebarkan oleh para netizen tersebut dapat menggema seantero dunia. Sehingga diharapkan dunia luar terutama negara tetangga mengetahui mengenai kekayaan produk kerajinan Indonesia dan kemudian tertarik untuk mengunjungi Indonesia serta membeli produk kerajinan asli perajin tanah air.
Bapak Widodo mengatakan bahwa produk kerajinan Indonesia merupakan modal untuk kesuksesan di pasar internasional. Kerajinan Indonesia mampu menyita perhatian dunia dan ini terbukti dengan naiknya persentase ekspor produk kerajinan Indonesia di pasar internasional. Pada tahun 2018 ekspor produk kerajinan nasional menghasilkan 1,2 juta dollar AS devisa Indonesia.Dan berdasarkan data Kemenperin 2019, menunjukkan bahwa angka ekspor kerajinan Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. 
Sebagai gambaran, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada tahun 1999 ekspor kerajinan Indonesia berada di angka US $ 300 juta. Kemudian pada tahun 2016 meningkat menjadi US $ 747 juta dan di tahun 2017 naik sedikit menjadi US $ 776 juta. Peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar US $ 1.200 juta. 
Diharapkan angka ekspor produk kerajinan tanah air terus mengalami peningkatan pada tahun 2019 ini dan tahun-tahun kedepannya. Karena itulah diharapkan dukungan dari berbagai pihak agar kerajinan Indonesia terus mengalami peningkatan penjualan di kancah perdagangan internasional. Dan salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor kerajinan Indonesia adalah melalui ajang pameran produk-produk kerajinan seperti gelaran KriyaNusa 2019 ini.
Dalam acara Temu Netizen KriyaNusa 2019, Ibu Triana Rudiantara sebagai orang yang terlibat langsung dalam gelaran KriyaNusa 2019 menjelaskan bahwa telah dilaksanakan pembinaan dan pelatihan kriya untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan UMKM. Pemerintah melalui pihak yang terkait telah melakukan pembinaan produk melalui peningkatan kualitas, desain, produksi, penggunaan teknologi baru agar dapat meningkatkan daya saing.

KriyaNusa 2019, 11-15 September 2019 di Balai Kartini Jakarta

Pameran KriyaNusa 2019 mengusung tema “Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan Melalui Pengembangan Kreatifitas dan Kewirausahaan”. Bu Euis menjelaskan bahwa  simbol dari pameran tahun ini berasal dari ikon Sumatera Barat berupa motif Pucuk Rabuang. Pucuk Rabuang melambangkan kuncup bambu muda yang lembut, namun jika sudah dewasa akan menjadi bambu yang kuat dan kokoh. 
Simbol ini melambangkan harapan bahwa ajang pameran yang dilakukan setiap tahun ini, akan dapat terus berkembang setiap tahunnya. KriyaNusa 2019 tidak hanya menampilkan pameran produk kerajinan dari perajin seluruh Indonesia yang bernaung dibawah Dekranas, namun menghadirkan pula fashion show, berbagai workshop, pentas seni budaya Minang dan penampilan live musik.
Ada sembilan kategori produk yang ditampilkan pada KriyaNusa 2019. Kesembilan produk kerajinan yang ditampilkan pada KriyaNusa 2019 terdiri dari kategori tekstil, keramik, serat alam, batu-batuan, logam, kayu, bahan baku alam, bahan baku olahan dan lukisan. KriyaNusa 2019 diikuti oleh 246 stand. 
Stand-stand tersebut terdiri dari stand kementerian dan BUMN yang berjumlah 37 stand, stand Dekranasda terdiri dari 170 stand yang berasal dari 34 provinsi,  25 stand merupakan stand individu, 8 stand mitra dari Dekranas dan 6 stand dari asosiasi yang mendukung KriyaNusa 2019 ini.
Peserta dari kementerian berasal dari Kementerian Perdagangan sejumlah 7 stand,  Kementerian Perindustrian sebanyak 10 stand, Smesco 5 stand, Kementerian KUKM 6 stand, Bekraf 5 stand, Telkom 2 stand dan Permodalan Nasional Madani sebanyak 2 stand. 
Peserta individu yang ikut dalam gelaran KriyaNusa 2019 diantaranya adalah House of Pink, Dudung Batik Pekalongan, Batik Riana Kesuma, Songket Warna Alam dan beberapa brand kerajinan ternama lainnya. Saya sebagai pecinta kerajinan Indonesia menyambut senang dan antusias dengan gelaran pameran tahunan ini. Dan saya berharap, akan lebih banyak lagi digelar acara-acara pameran kerajinan khas Indonesia dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat luas sehingga produk kerajinan karya anak bangsa dapat menjadi tuan di negerinya sendiri.
Salah satu produk kerajinan yang ditampilkan pada KriyaNusa 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button