Uncategorized

Talkshow Soklin Bright Is You, Apresiasikan Potensi Dirimu

Talkshow So Klin Bright Is You
Wanita makhluk yang lemah dan cenderung berada dalam dominasi laki-laki. Sepenggal kalimat seperti itu, sudah seringkali terdengar. Memang benar adanya jika wanita identik sebagai makhluk lemah lembut nan gemulai. Namun dibalik sikap lemah lembutnya tersebut, tak jarang tersimpan kekuatan dahsyat yang mampu tundukan dunia. 
Wanita manapun di dunia ini, pasti memiliki sesuatu yang “istimewa” yang menjadi salah satu sumber kekuatannya untuk menunjukan keberadaan dirinya di dunia ini. Sayangnya, tak semua wanita menyadari bahwa dirinya memiliki potensi yang dapat menjadi “nilai lebih” bagi dirinya sendiri. Masih banyak wanita di luar sana yang tak mengetahui “kelebihan” dirinya sendiri. Dan berpikir bahwa dirinya tak memiliki kelebihan apapun kecuali kelebihan berat badan selepas hamil dan menyusui wkwkwk. * Ini sih mamak banget hahaha *
Hampir dua puluh tahun lalu, mamak sempat merasa hidup ini terasa hampa dan sia-sia karena perasaan tak berarti dan tak berguna yang hinggap dalam jiwa mamak. Kegagalan demi kegagalan datang silih berganti. Kekecewaan sudah tak bisa dihitung lagi berapa kali menyapa. Ketika itu untuk beberapa waktu, sebagai seorang manusia biasa, mamak merasa menjadi manusia yang gagal karena tidak tahu apa yang harus mamak lakukan untuk menunjukkan kalau mamak hadir dan berguna untuk orang lain. Mamak merasa terabaikan dan tak berguna. Duh Tuhan, ini adalah masa sangat tidak menyenangkan yang pernah mamak lalui.
Untuk beberapa saat mamak sempat dilanda “krisis diri”. Berbagai pertanyaan memenuhi benak mak dan membuat mak semakin terpuruk. Apalagi kondisi keluarga mak, kakak dan adik semuanya memiliki karir gemilang, kecuali mak yang tidak tahu harus melangkah ke mana. Dilanda kebingungan dan kepedihan. 
Berbagai cobaan hidup terus datang menerpa mak dan membuat mak makin kehilangan kepercayaan diri. Hingga suatu saat, kematian sangat dekat dengan mak. Hal ini sekaligus menyadarkan mak akan satu hal bahwa hidup yang sangat singkat ini harus dibuat istimewa. Tak bisa hanya biasa biasa saja. Mak harus mampu menjadi pribadi yang tak biasa. Harus dapat membuat orang-orang terdekat mak bangga karena pernah mengenal mak dalam hidup mereka. Mak ingin dikenang secara istimewa, bukan biasa biasa saja. Mumpung masih diberi waktu. Inilah awal kebangkitan hidup seorang wanita memesona *halaaaah huahahaha* bernama Dewi Nuryanti.
Bukan hal yang gampang untuk mengetahui “kekuatan” apa yang kita miliki dan masih bersembunyi. Mak coba flasback apa saja yang sudah mamak lakukan dan lewati serta hal atau kegiatan apa sih yang benar-benar mamak senangi dan ingin terus dilakukan? Pertanyaan besar yang pada akhirnya menyeret mak pada satu fase kehidupan yang sungguh luar biasa karuniaNYA.
Mak mengetahui potensi diri mak melalui curcolan panjang bersama Si Cinta dan beberapa sahabat. Masih terekam jelas saat seorang sahabat mak bilang, “Loe itu paling jago bikin surat cinta dengan kalimat puitis. Paling bisa merangkai kalimat dengan jelas dan detil. Sampai-sampai Pak Emil saja (*dosen) sampai kagum dengan untaian kalimat makalah yang Loe bikin. Masih ingat ngga doi bilang apa? Doi bilang kalau doi selalu suka dengan kalimat yang loe buat dalam tugas-tugas loe. Nah kenapa ngga loe kembangin aja kemampuan menulis dan berkhayal loe?”…. Hedeeh kemampuan berkhayal. Ampun deh hahahaha. Dan kalimat sahabat inilah yang membuat mak meyakini kalau mak bisa berbuat sesuatu melalui tulisan. 
Mulailah mak membuat blog dan ikut komunitas yang anggotanya perempuan semua. Sengaja sih memilihnya komunitas perempuan supaya lebih mengenal diri sendiri saja. Anggota dari komunitas perempuan inj memiliki kemampuan yang berbeda-beda namun memiliki keinginan yang sama. Sama sama ingin melangkah maju.
Komunitas Emak Pintar Jakartalah yang menjadi awal dari langkah mak untuk menggali potensi yang bersembunyi dalam diri. Perlahan mak mulai menyusun rencana apa saja yang harus dibuat supaya tujuan hidup mak dapat tercapai melalui kegiatan yang mak sukai. Mak belajar mengapresiasikan diri sebagai wujud menyayangi dan menghargai diri sendiri. 
Apresiasi diri bagi wanita merupakan hal yang cukup penting karena dengan mengapresiasikan apa yang dimiliki dalam diri, akan lebih mudah untuk mengapresiasikan orang lain. Setidaknya itulah yang mak rasakan. Mak berpikir bahwa jika mak ingin anak dan keluarga mak bahagia maka mak dululah yang harus bahagia. Mak dulu yang harus menuntaskan semua masalah yang berkecamuk dalam jiwa mak, setelah urusan personal beres, barulah mak bisa “berbuat” lebih untuk orang lain. Karena itulah mak tidak ingin berlama lama berada dalam keterpurukan dan menyia-nyiakan hidup. Mak yakin semua manusia memiliki “kelebihan” masing-masing, tinggal bagaimana mengetahui kemampuan yang dimiliki saja. Dan semua itu tergantung pada kemampuan untuk mengeksplore potensi diri yang dimiliki.
Hampir serupa dengan apa yang mak ceritakan bahwa setiap wanita pasti memiliki potensi dan pernah mengalami “masa kelam”, Indy Barends, Medina Kamil dan Mba Nana (owner Okainku) juga memiliki cerita yang tak kalah serunya tentang bagaimana  mereka mencapai kesuksesan yang diraihnya saat ini dan proses mereka melewati titik terendah dalam hidup mereka. Ketiga wanita hebat ini hadir dalam acara talkshow “So Klin Bright Is You Pop Market” yang diadakan di Exhibition Hall Grand Indonesia, Jakarta.
Indy Barend mengisahkan bahwa dia adalah seorang lulusan marketing. Tidak memiliki dasar sebagai seorang presenter atau penyiar radio. Dia melamar sebagai tenaga marketing pada sebuah stasiun radio namun siapa sangka dia malah menjadi penyiar di radio tersebut. Bakat “pandai bicara” yang ia miliki, baru tergali saat ia mulai bekerja. Sejak jadi penyiar terbukalah kesempatan berkarier di dunia entertainment. Kesuksesan yang diraihnya saat ini bukanlah hal yang ia dapatkan dengan mudah. Indy pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya saat anak pertamanya mengalami luka bakar yang cukup serius. Saat itulah dilema dan kegalauan muncul. Apakah ia akan melanjutkan karirnya sebagai seorang presenter atau berhenti dan fulltime menjaga anaknya agar tidak terjadi lagi kecelakaan yang menimpa buah hatinya. Kegalauan Indy Barends menemui jawabannya ketika buah hatinya berkata bahwa ia ingin Indy tetap menjadi penyiar dan memandu acara televisi. Perkataan anaknya inilah yang menjadi semangat baru bagi Indy Barends untuk tetap berkarya dan terus bersinar.
Medina Kamil dan Mba Nana pun memiliki cerita yang tak kalah serunya dari kisah Indy Barends. Mereka juga mengalami proses pencarian dan pendewasaan diri melalui peristiwa kelam yang mereka alami. Mereka bertiga berhasil mengapresiasikan diri dan mengembangkan potensi yang mereka miliki meski mengalami berbagai rintangan.
Ketiga narasumber talkshow

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button