![]() |
UMKM harus adaptif dalam menghadapi perubahan akibat pandemi COVID-19 yang serba digital |
Pandemi COVID 19 yang berlangsung sejak Maret 2020 lalu membawa banyak dampak hampir semua lini kehidupan. Dapat dikatakan, hampir semua aspek kehidupan mengalami perubahan. Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah yang diterapkan pemerintah dengan tujuan menekan angka penyebaran virus korona, memaksa kita yang tadinya gagap digital harus melek digital. Bukan sebuah perubahan yang mudah untuk diikuti terutama bagi mereka yang terbiasa dengan aktivitas langsung atau offline.
Tidak semua siap dengan perubahan dari offline ke online dengan mengandalkan teknologi digital. Belajar, bekerja dan beraktivitas dari rumah. Termasuk melakukan kegiatan usaha dan jual beli dari rumah. Perubahan yang serba digital ini juga harus diterima oleh UMKM. Cukup banyak pelaku UMKM yang kebingungan bahkan kewalahan dengan perubahan yang serba digital. Pandemi membawa dampak sekaligus beban berat bagi sebagian besar UMKM.
Saya sebagai salah satu pelaku UMKM dibidang kuliner merasakan dampak dari pandemi korona yang mengguncang dunia. Kantin-kantin sekolah tempat saya menitipkan kebab dan dimsum ditutup karena anak-anak bersekolah dari rumah. Terpaksa saya harus mengalihkan penjualan secara online dengan membuka kedai atau warung di e-commerce atau aplikasi ojek online.
![]() |
Adaptif menghadapi pandemi COVID-19 bukanlah hal mudah bagi pelaku UMKM. Beralih dari offline ke online memerlukan kecakapan digital |
Kenyataannya, berjualan online tidaklah semudah yang dibayangkan. Cukup banyak hal yang harus saya pikirkan dan lakukan. Dari memikirkan bagaimana membuat makanan tampak cantik dan menggugah selera saat difoto sampai memikirkan bagaimana caranya supaya toko saya di e-commerce dan aplikasi ojek online ramai dikunjungi pembeli. Semua itu cukup membebani saya yang terbiasa jualan offline melalui kantin-kantin sekolah.
Ternyata beban dan kesulitan yang saya rasakan, dirasakan pula oleh pelaku UMKM lainnya. Yups saya tidak sendiri menghadapi perubahan yang serba cepat karena pandemi ini. Salah satu hal yang menguatkan saya diantaranya yaitu cukup banyak pihak yang mengulurkan bantuan agar UMKM dapat adaptif dan inovatif menghadapi perubahan akibat pandemi COVID-19.
JNE merupakan salah satu pihak yang mendorong UMKM untuk adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan akibat pandemi COVID-19. Salah satu usaha yang dilakukan JNE adalah melalui kegiatan Goll..Aborasi Bisnis Online 2022 dan kota Jember menjadi salah satu kota tempat diadakannya acara tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan melalui webinar, secara online dengan tujuan memberikan edukasi pada pelaku UMKM yang berada di kota Jember dan sekitarnya agar mampu meningkatkan sekaligus memperkuat branding usaha mereka.
Goll..Aborasi Bisnis Online 2022 kota Jember dihadiri oleh dua narasumber palaku UMKM Jember serta menyampaikan harapan agar workshop tersebut mendukung pelaku UMKM untuk bangkit dari kondisi perekonomian yang dipengaruhi pandemi. Dua pelaku UMKM yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut yaitu Nesi Septiani, owner Khadijah Collection dan Fathurrohman, owner Musae Chips.
Kedua narasumber tersebut menceritakan perjalanan usahanya termasuk kiat-kiat yang dilakukan agar dapat bertahan dan berkembang di tengah badai korona yang menerjang. Mereka juga memberikan tips dan trik yang sebaiknya dilakukan bagi siapapun yang ingin membuka usaha.
Selain mengadakan webinar, JNE juga mendukung UMKM Jember untuk terus berkembang, JNE Jember memberikan berbagai jasa dan solusi bagi para UMKM setempat. Seperti yang dikatakan oleh Agung Fathur R selaku Head of Sales and Marketing JNE, JNE merupakan perusahaan yang dimiliki oleh putra bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai seperti jujur, bertanggung jawab dan visioner, yang tergambar dalam tagline “Connecting Happines” yang memiliki makna tidak hanya sekedar mengantarkan barang saja namun juga mengantarkan kebahagiaan. Dan hal ini diwujudkan dalam berbagai program CSR yang tujuannya membantu serta mendukung UMKM agar bisa adaptif dan inovatif menghadapi perubahan yang terjadi dalam bisnis sebagai akibat dari pandemi COVID-19.
Langkah yang dilakukan JNE ini layak mendapatkan apresiasi dan diikuti oleh perusahaan lain karena UMKM perlu dukungan dan bantuan agar dapat bertahan menghadapi badai pandemi korona. UMKM Indonesia sangat memerlukan sokongan dari berbagai pihak termasuk pemangku kepentingan agar bisa adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 terutama pada pasca pandemi. Dukungan berbagai pihak diperlukan supaya UMKM dapat segera bangkit dan pulih dari pandemi.
![]() |
JNE dukung UMKM adaptif dan inovatif menghadapi perubahan akibat pandemi melalui acara ini |