KesehatanParenting

Susu Curcuma Plus Dengan Temulawak Membantu Mengatasi Masalah Makan Pada Anak Balita

Susu Curcuma Plus Dengan Temulawak
Memiliki anak yang tumbuh sehat secara optimal merupakan keinginan semua ibu di dunia ini. Tapi sayangnya keinginan tersebut tak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Banyak sekali “drama” yang terjadi seputar pemberian dan proses makan pada anak terutama usia balita. Hanya sedikit saja anak yang tidak mengalami permasalahan dalam proses pemberian makan. Picky Eater, Selecktif Eater, Gerakan Tutup Mulut adalah beberapa masalah yang kerap kali menghantui proses pemberian makan pada anak usia balita.
Masalah yang paling sering dihadapi adalah picky eater pada usia balita. Menurut Jurnal Gizi Indonesia pada tahun 2018, picky eater merupakan kondisi ketika anak menunjukan preferensi yang kuat terhadap makanan tertentu, dengan kata lain anak hanya mau mengkonsumsi makanan yang ia suka. Anak yang mengalami picky eater dapat mengalami kurang gizi, karena picky eater cenderung memiliki asupan energi, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral lebih rendah dibandingkan non-picky eater. Kondisi ini menyebabkan anak dengan picky eater berisiko stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi yang diterima oleh si anak dalam kurun waktu cukup lama. Stunting dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan tumbuh dibawah ukuran normal usianya. Anak stunting memiliki ukuran tinggi badan jauh dibawah normal. Stunting merupakan masalah gizi akut. Berdasarkan data WHO, tingkat stunting di Indonesia menempati urutan keempat tertinggi di dunia. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran para orangtua akan pentingnya asupan gizi berimbang pada saat kehamilan, menyusui dan ketika si anak berada dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Penelitian yang dilakukan Rahma Hardianti dan Fillah Fithra Dieny sebagaimana dikutip dalam Jurnal Gizi Indonesia pada tahun 2018 menyatakan,  proporsi angka kejadian picky eating anak prasekolah di Indonesia mencapai 52,4%. Dalam penelitian ditemukan fakta 75% picky eater mulai menolak untuk makan pada tahun pertama kehidupan, berlanjut hingga usia dua tahun. Beberapa anak umur 3 tahun yang mengalami picky eating memiliki kebiasaan minum susu dalam volume yang besar. Konsumsi susu sangat penting untuk kalsium, tetapi kelebihan minum susu dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan asupan makanan lainnya. Konsumsi susu dianjurkan tidak lebih dari tiga gelas setiap hari. Pemberian susu pada anak sebagai pengganti makan dilakukan ibu karena takut kebutuhan gizi anak tidak tercukupi, sehingga Ibu memberi susu lebih banyak dari seharusnya . Hal ini membuat kurangnya variasi makanan yang mengakibatkan nutrisinya tidak seimbang.
Health Talk Dan Press Conference Susu Curcuma Plus Dengan Temulawak

Narasumber Health Talk And Presscon Susu Curcuma Plus Temulawak
Menurut Prof. Dr.dr. Rini Sekartini, SpA(K) dalam acara Health Talk And Pressconference Curcuma Plus pada tanggal 19 Oktober 2018 di Pelataran Menteng, Jakarta, banyak orangtua yang salah kaprah menyiasati masalah picky eater pada anak khususnya pada usia balita. Para orangtua ini beranggapan bahwa dengan memberikan susu yang banyak pada anaknya maka asupan gizi si anak akan tercukupi. Padahal anggapan seperti ini keliru. Susu hanya sebagai pelengkap saja. Untuk tumbuh optimal, anak tetap butuh makan makanan dengan gizi seimbang.
Susu merupakan salah satu asupan makanan untuk anak pada masa bayi, terutama 6 bulan pertama ASI (Air Susu Ibu) yang merupakan makanan utama bayi. Setelah 6 bulan, anak harus diberi MPASI  (Makanan Pendamping ASI) sebagai pelengkap karena kebutuhan gizi dan nutrisi anak meningkat sesuai usianya. Setelah 1 tahun anak dapat diberikan makanan keluarga, berupa nasi lauk pauk, sayur dan buah dan dilengkapi susu sebagai pelengkapnya.
Perlu diketahui bahwa susu memang kaya gizi, tapi kandungan zat besi di dalamnya biasanya kurang optimal. Dalam 1000 cc susu hanya mengandung 0,5-2 mg zat besi. Sedangkan bayi 1 tahun saja butuh 6 g zat besi setiap hari. Itulah mengapa sebaiknya orang tua tetap berupaya untuk memberikan makanan dengan gizi seimbang untuk anak terutama pada fase 1000 hari awal kehidupan. Orang tua tidak boleh hanya mengandalkan susu untuk memenuhi kecukupan gizi anaknya tetapi harus memberikan makanan seimbang yang kaya nutrisi, termasuk kecukupan zat besi di setiap usia. 
Prof. Rini melanjutkan, biasanya kondisi picky eater disebabkan kurangnya variasi makanan anak.  Orangtua cenderung memaksakan keinginannya sendiri pada anak padahal anak terkadang memiliki selera makan dan keinginan sendiri. Orangtua seringkali lupa bahwa anak mempunyai keinginannya sendiri yang seharusnya didengar. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak menjadi picky eater atau bisa juga menjadi selektif eater yaitu anak tidak boleh memilih makanan yang disukai, suasana di rumah tidak menyenangkan, kurang perhatian orangtua, atau contoh makan yang kurang baik dari orangtua. Maksudnya, orangtua memaksa si anak untuk makan sayur dan buah eh si orangtua sendiri khususnya ibu sebagai orang terdekat si anak, tidak suka mengonsumsi sayur dan buah. Piye tho? Gimana si anak mau suka sayur dan buah?? Banyak orang tua yang lupa bahwa anak adalah seorang peniru ulung dan orang tua merupakan role model untuk anaknya.
Mba Tari, Psikolog Anak
Sependapat dengan Prof. Rini, Psikolog anak, Tari Sanjojo, Psi dalam acara yang sama, menyarankan orangtua untuk tidak panik menghadapi gejala picky eater, namun juga tidak boleh menganggap sepele gejala picky eater. Picky eater bila tidak diatasi dengan tepat dapat menyebabkan anak menjadi malas makan dan pada kelanjutannya menyebabkan anak menjadi cepat lesu, tidak bersemangat, kurang konsentrasi, bahkan sakit. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas fisik anak. Seharusnya anak bersemangat mengeksplorasi banyak hal agar tumbuh sehat dan cerdas. Picky eater juga bisa menyebabkan anak terasingkan dari pergaulannya karena ia pilih-pilih makan atau bahkan menghindari makan. Bahaya terburuk dari picky eater adalah anak mengalami malnutrisi atau gizi buruk yang pada akhirnya mengakibatkan anak mengalami stunting.
Membicarakan masalah pemberian makan pada anak, otomatis juga membicarakan mengenai selera makan anak. Banyak orangtua yang kurang memperhatikan mengenai jadwal makan anak dan makanan atau minuman apa saja yang telah diberikan pada anak. Bisa saja si anak menjadi kurang nafsu makan atau merasa kenyang karena si anak telah mengonsumsi makanan atau minuman sesaat sebelum tiba waktu makan. 
Sylvia A. Rizal, Vice President Marketing SOHO Global Health mengungkapkan bahwa kondisi picky eater pada anak bisa disiasati dengan merangsang nafsu makan anak menggunakan temulawak atau Curcuma xanthorrhiza. temulawak merupakan herbal asli Indonesia yang telah digunakan turun temurun dan juga memiliki manfaat kesehatan yang sangat luas. Secara tradisional temulawak dikenal dapat meningkatkan nafsu makan, untuk mengobati diare, malaria dan cacingan. 
Temulawak
SOHO Global Health telah melakukan uji Epigenetic (Gene Expression) untuk melihat dan menggali potensi-potensi dari temulawak. Hasil penelitian Epigenetic yang SOHO lakukan tersebut mendukung berbagai khasiat kesehatan dari temulawak tersebut, mulai dari kesehatan pencernaan, anti-inflamasi, sampai dengan anti-kanker. Hal tersebut dilakukan oleh SOHO Global Health sebagai pionir produk herbal dengan memanfaatkan kebaikan dari temulawak dalam bentuk dan cara penyajian yang inovatif sehingga lebih enak, dan disukai oleh anak-anak. Inovasi terbaru yang SOHO lakukan adalah dengan menghadirkan Susu Curcuma Plus, dimana ekstrak temulawak dikombinasikan dengan nutrisi pada susu. Temulawak yang merupakan herbal asli Indonesia ini dikembangkan oleh SOHO di kebun milik sendiri dan menggunakan temulawak organik.
Produk Susu Curcuma Plus ini merupakan wujud kepedulian SOHO untuk menjadikan Anak Indonesia lebih sehat. Soho Global Health memiliki pengalaman panjang membantu para ibu untuk mengatasi masalah picky eater dengan produk Curcuma Plus Vitamin yang menjadi market leader di Segment Multivitamin Anak.  SOHO melihat kebutuhan para Ibu untuk dapat mengatasi masalah picky eater dengan format susu yang lebih mudah diterima karena menjadi konsumsi anak sehari hari. 
Soho meluncurkan inovasi produk Susu Curcuma Plus dengan mengkombinasikan Susu New Zealand yang berkualitas dan temulawak organik serta diperkaya dengan minyak ikan, 11 vitamin & 3 mineral dengan rasa yang disukai anak. Susu Curcuma Plus membantu menjaga napsu makan anak sehingga makannya jadi  lahap dan bergizi sehingga tumbuh kembangnya optimal.  
Susu Curcuma Plus dengan ekstrak temulawak ini, menggandeng Nagita Slavina sebagai Brand Ambassador dan Alfamart sebagai top retail di Indonesia. Mba Sylvia lebih lanjut lagi menjelaskan bahwa SOHO berharap dapat membangun kesadaran ibu mengenai pentingnya  “Makan Lahap Gizi Seimbang” pada anak balita. Pihak SOHO juga bersinergi dengan Alfamart supaya distribusi susu Curcuma Plus dapat dengan lebih cepat dan lebih mudah diperoleh secara luas di outlet-outlet seluruh Indonesia.
Nagita Slavina sebagai Brand Ambassador Susu Curcuma Plus telah merasakan sendiri manfaat dari produk terbaru SOHO ini. Rafathar anaknya, sempat mengalami kondisi tidak mau makan dan memilih milih makanan. Nagita mencoba memberikan susu curcuma plus dengan ekstrak temulawak ini. Dan ternyata Rafathar suka dengan rasa susunya. Nafsu makan Rafathar pun meningkat. Dan sekarang Rafathar sudah mulai memiliki keinginan untuk menyicipi aneka jenis makanan termasuk sayur.
Temulawak yang terdapat pada Susu Curcuma Plus diyakini mampu merangsang selera makan anak. Susu Curcuma Plus terdiri dari empat varian rasa yaitu strawberry, coklat, vanila dan madu. Susu Curcuma plus dengan ekstrak temulawak ini dapat menjadi solusi untuk ibu yang menghadapi masalah makan pada anaknya. Kesulitan makan pada anak dapat disiasati dengan pemberian Susu Curcuma Plus dengan ekstrak temulawak. 
Mba Sylvia menegaskan bahwa tak perlu khawatir dengan rasa dari susu Curcuma Plus ini. Meski menggandung ekstrak temulawak, susu ini memiliki rasa yang enak. Ibu-ibu dapat mencoba memberikan susu Curcuma Plus dengan ektrak temulawak ini untuk mengatasi masalah pemberian makan pada anaknya. Harga yang ditawarkan susu Curcuma Plus masih terjangkau kog dan mudah lagi untuk membelinya. Tinggal melangkah ke Alfamart terdekat saja. Tak ada salahnya loh untuk mencoba memberikan susu Curcuma Plus Temulawak ini. Mungkin saja dapat menjadi solusi dari semua kegundahan yang dialami ibu karena si anak memilih milih makanan.  

10 Comments

  1. Walaupun ada kandungan temulawak, tapi susu curcuma plus rasanya tetap enak ya, makanya anak-anak jadi suka.

  2. Jadi Ibu itu memang ngga mudah ya, banyak banget pengetahuan yang perlu dipelajari agar anak tumbuh berkembang secara optimal, termasuk bagaimana cara mengatasi anak yang suka pilih2 makanan. Karena jika ada terlalu dibiarkan memakan makanan yang hanya menjadi kesukaan anak saja, justru tidak baik untuk kepribandian anak itu sendiri, cenderunga anak menjadi tidak mudah beradaptasi

  3. Mbak Dewii.. aku gemes banget liat Gigi dan Rafathar yg gak kayak mama-anak tapi malah kayak kakak-adek.. pasti Rafathar seneng banget ya punya mama cantik dan baik kayak Gigi.. udah gitu, sabar pula menghadapi sikap picky-eaternya Rafathar.. kagum deh 🙂

  4. Menghadapi anak ya yang picky Eater emang kudu sabar ya kak, dan seperti nya susu ini solusi yang bagus buat anak yang susah makan , nutrisinya juga lengkap.

  5. Iya mak, aku udah cobain susu Curcuma Plus ini, rasanya enak. Walaupun mengandung temulawak, yang pahitnya ampuuun, anak-anak pasti tetep mau deh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button