AsuransiLifestyle

Pentingnya Mempersiapkan Dana Pensiun Untuk Pekerja Lepas

Pentingnya mempersiapkan dana pensiun untuk pekerja lepas (foto diambil dari iStockphoto)

Menjadi tua adalah sesuatu hal yang pasti dalam hidup ini, dengan catatan jika diberi umur panjang oleh Tuhan YME. Setiap kali mendengar kata “tua” pikiran saya langsung menerawang. “Bagaimanakah kehidupan saya jika tua nanti? Apakah saya menikmati masa tua saya dengan santai, nyaman dan tanpa beban? Apakah saya bisa tetap mandiri dan tidak menyusahkan anak cucu secara finansial? Sedangkan saya hanyalah seorang pekerja lepas dengan pendapatan tak menentu dan tanpa ada jaminan uang pensiun”. Pertanyaan-pertanyaan tersebut semakin menjadi saat usia saya menginjak 38 tahun. Hingga saya menyadari bahwa penting sekali mempersiapkan dana pensiun untuk pekerja lepas seperti saya ini.

Kesadaran akan pentingnya mempersiapkan dana pensiun untuk pekerja lepas seperti saya ini semakin saya rasakan pada masa pandemi dan berkaca pada kehidupan kedua orangtua saya saat ini, di usia senja mereka. Secara finansial, orangtua saya memiliki kemandirian yang cukup karena mereka memiliki tabungan dan investasi berupa tanah dan kebun yang telah mereka siapkan untuk biaya hidup saat mereka tidak lagi produktif dan berada di masa pensiun. Bahkan ayah saya telah menyiapkan sejumlah uang untuk biaya saat mereka dipanggil Sang Pemilik Hidup satu hari nanti.

Sebagian tanah dan kebun itu, rencananya akan mereka jual untuk biaya hidup mereka jika tabungan yang mereka miliki telah menipis. Mereka sadar mereka hanya seorang pedagang dengan penghasilan tidak pasti dan bukan pegawai negeri sipil yang memiliki uang pensiun tiap bulannya. Kondisi ini yang membuat mereka disiplin menyisihkan uangnya untuk tabungan di masa tuanya nanti dan saat ada kelebihan dana, mereka membeli tanah dan kebun. Mereka melakukan semua itu karena tidak ingin menyusahkan anak-anaknya secara finansial di usia senja mereka.

Kedua orangtua saya yang menjadi role model dalam mempersiapkan dana pensiun

Saya ingin seperti kedua orangtua saya, yang tidak pernah meminta sepeser uang pun pada anak-anaknya atau membebani hidup anak-anaknya dengan biaya ini itu. Dikasih ya diterima, ngga diberi ya diam saja karena mampu untuk membiayai hidup mereka sendiri meski tidak lagi produktif. Bukan hanya orangtua saja yang menjadi cambuk saya untuk mempersiapkan dana pensiun sedari dini. Seorang kakak sepupu yang kini berusia 57 tahun dan baru saja pensiun tahun ini, seringkali mengeluh perihal beratnya biaya hidup dari hari ke hari.

Sejak pensiun sebagai karyawan sebuah perusahaan swasta, kakak sepupu saya ini merasa mengalami kesusahan finansial. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, kakak sepupu ini mengandalkan uang tanda jasa dari perusahaannya dan uang pencairan BPJS Ketenagakerjaan. Karena digunakan terus dan tidak ada pemasukan, uangnya pun semakin menipis. Padahal kakak sepupu ini masih memiliki tanggungan yaitu seorang istri dan tiga orang anak yang masih kuliah dan bersekolah. Boro-boro dapat menikmati masa pensiunnya, kakak sepupu saya malah harus berpikir keras bagaimana caranya agar memiliki pemasukan meski sudah tidak berada dalam usia produktif.

Kedua kenyataan tersebut kian membuka mata saya akan pentingnya mempersiapkan dana pensiun terlebih lagi untuk pekerja lepas yang penghasilannya tidak menentu. Terkadang dapat banyak, tapi tak jarang pula, tidak ada pemasukan sama sekali untuk beberapa waktu. Terlebih di masa pandemi seperti ini. Karena itu penting sekali untuk mempersiapkan dana pensiun terutama bagi pekerja lepas seperti saya. 

Mengapa Pekerja Lepas Harus Mempersiapkan Dana Pensiun?

Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020, hanya sekitar 16% dari total tenaga kerja disektor formal dan informal yang memiliki program jaminan pensiun dan jaminan hari tua. Sementara itu, berdasarkan hasil dari beberapa survei lembaga keuangan, 9 dari 10 orang Indonesia tidak siap menghadapi situasi finansial saat pensiun kelak dan berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan, sekitar 65% orang yang berada dalam usia pensiun atau non produktif, lebih memilih untuk menggantungkan hidup pada anak-anaknya. Dan saya tidak mau hal tersebut terjadi pada saya.

Sebagai pekerja lepas, saya harus mempersiapkan dana pensiun sedari dini

Memiliki pendapatan yang tidak pasti membuat saya harus cermat dan cerdas dalam membuat perencanaan keuangan termasuk mempersiapkan dana pensiun. Saya harus mempersiapkan dana pensiun sedari dini pada saat masih produktif. Saya dan orangtua memiliki kesamaan yaitu memiliki penghasilan yang tidak pasti hingga membuat kami harus memiliki inisiatif untuk mempersiapkan dana pensiun untuk diri kami sendiri. Tujuannya agar tetap bisa mandiri secara keuangan di masa tua dan tidak menjadi beban hidup siapapun. Termasuk anak cucu.

Sebagai seorang pekerja lepas atau freelancer, saya harus memiliki dana darurat tiga kali dari pendapatan, sekaligus harus mempersiapkan dana pensiun sendiri dengan cara mengikuti program dana pensiun mandiri jika ingin hidup nyaman secara finansial. Terdengar agak berat ya bund?! Iya memang cukup berat karena di usia lanjut nanti, kita memerlukan biaya yang besar hingga harus dipersiapkan dari sekarang.

Mengapa sebagai seorang pekerja lepas atau freelancer, saya harus mempersiapkan dana pensiun? Karena pekerja lepas tidak memiliki perusahaan yang menjamin adanya dana pensiun. Berbeda dengan karyawan yang memiliki tunjangan uang pensiun dari perusahaannya, seorang pekerja lepas tidak mempunyai keuntungan seperti itu. Jadi harus dipersiapkan sendiri.

Pekerja lepas harus mempersiapkan dana pensiun karena ada beberapa resiko yang mungkin saja dialami saat berada di usia lansia nanti, diantaranya yaitu:

1. Terserang penyakit kritis karena usia lansia rentan sekali dengan penyakit dan biaya berobat itu mahal. Lansia mudah sekali terkena penyakit karena daya tahan tubuhnya yang lemah seiring dengan bertambahnya usia. Karena itu saya harus memiliki dana pensiun agar dapat membayar biaya pengobatan atau membayar iuran keanggotaan BPJS Kesehatan sendiri tanpa merepotkan anak;

2. Lansia juga memiliki kebutuhan sendiri yang memerlukan biaya. Contohnya kebutuhan rumah sehari-hari, biaya sosialisasi bersama teman-teman seumuran. Suatu hari nanti anak-anak dewasa dan memiliki kehidupan sendiri hingga pada akhirnya memilih hidup terpisah dari orangtuanya hingga saya memerlukan bantuan suster atau asisten rumah tangga untuk membantu mengurus keperluan sehari-hari saya karena itu saya harus bisa membayar gaji ART atau suster tersebut;

Tetap santai menikmati hidup di masa tua (foto dari Google)

3. Saat lansia nanti, saya tidak ingin ada yang berubah dari gaya hidup saya. Ada kecenderungan saat lansia, kita memerlukan biaya hidup yang lebih tinggi daripada saat ini. Terlebih lagi jika Tuhan menggariskan saya berumur panjang melebihi angka harapan hidup. Sekarang ini menurut BPS, angka harapan hidup orang Indonesia adalah 71,5 tahun. Dan saya tidak ingin menyusahkan anak-anak saya saat saya berusia melebihi angka harapan hidup dan menjadi renta.

Ketiga hal tersebut yang menjadi alasan saya kenapa sebagai pekerja lepas harus mempersiapkan dana pensiun di kala masih produktif. Selain itu saya meyakini bahwa dana pensiun akan sangat dibutuhkan pada masa tua nanti saat tidak bisa lagi bekerja dengan baik.

Langkah-langkah Menyiapkan Dana Pensiun Untuk Pekerja Lepas

Langkah-langkah menyiapkan dana pensiun untuk pekerja lepas (foto diambil dari Unsplash)

Sebelum menyiapkan dana pensiun, ada beberapa langkah atau cara yang harus disiapkan, diantaranya yaitu:

1. Ketahui terlebih dulu berapa besar kebutuhan dana pensiun yang harus kita kumpulkan

Agar bisa menikmati masa tua dengan nyaman dan mandiri secara finansial, kita harus tau dulu seberapa besar dana pensiun yang dibutuhkan. Karena gaya hidup dan kebutuhan masing-masing orang berbeda-beda. Untuk bisa tau berapa besar biaya yang dibutuhkan pada masa tua nanti, tentukan dulu di usia berapa akan pensiun, perkiraan angka harapan hidup, estimasi biaya hidup yang dibutuhkan pada masa tua nanti dan berapa lama waktu yang dimiliki untuk menyiapkan dana pensiun tersebut. Setelah itu baru akan diketahui berapa besar kebutuhan dana pensiun yang kita perlukan untuk membiaya hidup di masa tua kita;

2. Persiapkan strategi untuk mengumpulkan dana pensiun

Untuk dapat mengumpulkan dana pensiun sebesar jumlah yang dibutuhkan, kita harus memiliki beberapa strategi. Pertama bisa dengan cara berinvestasi. Saya sendiri memiliki buku trading dan investing plan yang berisi target dan apa saja yang sudah saya lakukan dalam investasi untuk masa depan saya termasuk sebagai langkah mempersiapkan dana pensiun untuk biaya hidup di masa tua nanti. Strategi lain yang saya lakukan adalah mengikuti program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) secara mandiri/pribadi. Uang yang sudah saya setorkan pada DPLK dapat saya ambil pada saat usia pensiun;

Buku catatan saya untuk persiapan dana pensiun 

3. Pastikan keuangan pribadi dalam kondisi sehat

Sebelum menyiapkan dana pensiun, sebaiknya pastikan dulu kesehatan keuangan pribadi kita. Keuangan yang sehat adalah pendapatan lebih besar dari pengeluaran dan beban utang tidak lebih dari 30% dari penghasilan rutin tiap bulan serta memiliki dana darurat yang cukup. Jika penghasilan banyak tersedot oleh beban hutang dan cicilan, lebih baik selesaikan dulu semua beban hutang dan cicilan tersebut. Setelah kondisi keuangan sehat barulah mempersiapkan dana pensiun;

4. Disiplin menyisihkan dana pensiun

Diperlukan kedisiplinan keuangan untuk dapat mempersiapkan dana pensiun. Disiplin mengatur keuangan sesuai dengan rencana keuangan yang telah dibuat menjadi tantangan tersendiri untuk pekerja lepas. Hal ini dikarenakan pemasukan yang tidak pasti dan sangat variatif. Oleh sebab itu diperlukan kecermatan, disiplin dan komitmen yang tinggi dalam mempersiapkan dana pensiun.

Kiat – kiat Memilih Dana Pensiun Untuk Pekerja Lepas

Kiat memilih dana pensiun untuk pekerja lepas (foto Unsplash)

Sebagai seorang pekerja lepas, saya dapat mengikuti program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) secara mandiri/pribadi. Dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), DPLK merupakan dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa buat menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) buat perorangan. Diatur menurut UU No. 11 Tahun 1992, Dana pensiun ini berlaku buat karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja. Penyelenggara Dana Pensiun antara lain Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPKK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). 

Ada beberapa kiat yang mesti diperhatikan dalam memilih DPLK yang tepat, yaitu:

-Kumpulkan dan cari tahu informasi sebanyak-banyaknya mengenai DPLK yang ada di negeri ini;

-Setelah itu, periksa reputasi DPLK yang diinginkan untuk memastikan apakah DPLK tersebut adalah yang terbaik untuk kita dan ketahui bagaimana cara menarik dan mencairkan dana jika ingin mengklaimnya;

-Kemudian cek fleksibilitas dalam menentukan jumlah investasi untuk DPLK. Jangan lupa untuk memeriksa terlebih dulu kemampuan keuangan kita sehingga dapat mengukur berapa besaran yang mampu disisihkan untuk dana pensiun.

DPLK Manulife Indonesia, Rahasia Pensiun Bahagia

Blogger Gathering Manulife, Rahasia Hidup Bahagia

Sebagai seorang pekerja lepas, salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan dana pensiun agar bisa menikmati masa tua dengan bahagia dan nyaman adalah dengan cara mengikuti program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) secara mandiri atau pribadi. Di Indonesia, salah satu perusahaan penyelenggara program DPLK yang telah terbukti reputasinya adalah DPLK Manulife Indonesia yang dapat membantu mempersiapkan dana pensiun pekerja lepas. DPLK Manulife Indonesia, rahasia pensiun bahagia.

Beberapa hari lalu saya berkesempatan mengikuti Blogger Gathering DPLK Manulife. Dalam acara tersebut cukup banyak insight yang saya peroleh terutama tentang pentingnya mempersiapkan dan memiliki dana pensiun. Selaras dengan apa yang sedang saya lakukan sekarang yaitu mempersiapkan dana pensiun agar dapat menikmati masa tua dengan nyaman, bahagia dan mandiri meski saya seorang pekerja lepas.

Pembicara Blogger Gathering Manulife

Blogger Gathering Rahasia Pensiun Bahagia menghadirkan pembicara Bapak Karjadi Pranoto atau yang akrab dipanggil dengan sebutan Pak Oti (Director & Chief EB and Sharia Distribution Manulife Indonesia) dan Mba Citra Anjelina (Head of Strategy and Transformation Pension Business Manulife Indonesia). Dalam kesempatan tersebut, Mba Citra menjelaskan bahwa pekerja lepas dapat mengikuti program MiGolden Retirement DPLK Manulife untuk membantu mempersiapkan dana pensiun.

MiGolden Retirement dapat membantu mempersiapkan tabungan pensiun untuk pekerja lepas. Bahkan jika ingin pensiun diusia 40 tahun sekalipun. Sayangnya usia 40 tahun sudah saya lalui tiga tahun yang lalu xixixi. Tapi saya tidak perlu khawatir karena MiGolden Retirement dapat membantu saya untuk mempersiapkan dana pensiun sesuai dengan rencana keuangan saya. Kerennya lagi dengan mengikuti program MiGolden Retirement DPLK Manulife, manfaat pensiun juga bisa diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan, jika yang tertanggung meninggal dunia. Tidak hanya memberikan manfaat untuk peserta saja tapi juga untuk keluarganya jika si peserta meninggal dunia.

Sekilas Tentang DPLK Manulife Indonesia

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia merupakan badan hukum yang didirikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun berdasarkan landasan hukum dana pensiun yaitu Undang-undang Nomor 11 tanggal 20 April 1992 serta peraturan pelaksanaannya. DPLK Manulife Indonesia telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan, No. KEP-231/KM.17/1994, tanggal 5 Agustus 1994.

Sementara itu, performa DPLK Indonesia tetap bertahan di posisi tertinggi untuk DPLK Multinasional di Indonesia dengan total aset kelolaan DPLK sebesar Rp 21 miliar dan pertumbuhan yang meningkat sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga akhir 2020, program DPLK Manulife Indonesia diikuti oleh lebih dari 570.000 peserta dan 2.300 perusahaan. Telah banyak yang terbantu dengan program DPLK Manulife Indonesia ini.

Di tengah pandemi yang tengah berlangsung sejak awal tahun 2020 kemarin, DPLK Manulife Indonesia terus berkomitmen memberikan edukasi mengenai pentingnya perencanaan dana pensiun bagi perusahaan atau pemberi kerja secara virtual. Kegiatan ini merupakan bentuk dari komitmen Manulife Indonesia untuk membantu memudahkan keluarga Indonesia dan menyediakan solusi perlindungan hari tua guna membantu keluarga Indonesia meraih hidup yang #Semakinharisemakinbaik serta memudahkan mereka dalam mengambil setiap keputusan finansial. Dan saya merasakan manfaat dari upaya edukasi yang diberikan oleh DPLK Manulife Indonesia. Terimakasih #DPLKManulife.

 

DPLK Manulife Indonesia, Rahasia Pensiun Bahagia pekerja lepas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button