Uncategorized

Meraup Untung dari Social Media? Bisa Banget!

“Duh, enak banget ya Kamu, Mbak, cuma posting foto di instagram aja bisa dapat uang. Ajarin dong Mbak gimana caranya?”, tanya seorang teman belum lama ini. Pernah juga mampir pernyataan yang hampir mirip, “Mbak, ajarin dong biar bisa jualan online seperti Mbak Dewi”. Yups, sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu sampai saat ini, saya memang menggeluti online shop alias pedagang online. Saya adalah pedagang kebab online. Dan sejak tahun 2016, saya mulai merambah dibidang blogging dan influencer. Pekerjaan yang menghasilkan benefit yang lumayan berarti ini saya lakukan dengan memanfaatkan teknologi digital. Yess, saya memanfaatkan sosial media sebagai alat untuk memperoleh keuntungan. 

Awalnya, saya tak pernah membayangkan bahwa gadget atau henpon saya bisa menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit untuk kehidupan saya. Saya memulainya dari nol, dari yang tidak tahu apa-apa tentang manfaat serta etika bersosial media sampai memperoleh sedikit kemampuan untuk memaksimalkan sosial media yang saya miliki hingga mampu mendatangkan keuntungan bagi saya. Kemampuan memanfaatkan platform sosial medial yang saya miliki, tidaklah saya dapatkan begitu saja. Saya memaksa diri saya untuk terus mencari dan menggali mengenai dunia digital termasuk bagaimana caranya memperoleh keuntungan dari sosial media melalui workshop dan seminar yang saya ikuti. Seperti workshop yang belum lama ini saya ikuti bersama Komunitas Indonesia Social Blogpreneur. Workshop yang diadakan pada tanggal 21 Juli 2018 bertempat di Nutrifood Inspiring Center, Jakarta.

Lokasi Workshop

Workshop bareng ISB itu bertajuk, “Meraup Keuntungan dari Sosial Media”. Workshop tersebut menghadirkan Mas Dany Anwar pemilik usaha sepatu etnik The Warna, Mas Imam Mahmudi seorang Digital Marketing Profesional dan Mba Kiki perwakilan dari Sophie Paris. Workshop diawali oleh perkenalan mengenai komunitas ISB yang disampaikan oleh Dama Vara. Lho kog perkenalan? bukannya ISB sudah sering ya ngadain workshop seputar blogging? Iya benar, tapi pada workshop kemarin itu banyak juga blogger yang baru pertamakali ikut acara ISB. Kalau saya sih sudah cukup sering juga ikut acara yang dihelat oleh ISB. ISB atau Komunitas Indonesia Sosial Blogpreneur didirikan oleh Teh Ani Berta (founder ISB) pada bulan April 2016.

Teh Liswanti dan Mas Dani Anwar

ISB telah banyak mengadakan acara seputar blogging termasuk mengadakan berbagai workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas blogger yang bernaung di dalamnya. Saat ini, ISB memiliki 3 orang admin yaitu Teh Liswanti, Riri Restiani dan Dama Vara.

Setelah acara perkenalan ISB, acara dilanjutkan dengan ulasan tentang The Warna oleh Mas Dany Anwar, owner The Warna.

Dama Vara, salah satu admin ISB

The Warna


Dani Anwar, Owner The Warna

The Warna pertamakali memroduksi sepatu sebagai produk utamanya pada tahun 2015 silam. Mas Dani Anwar, owner The Warna memilih kota Bogor sebagai tempat memulai usahanya. Sepatu The Warna diproduksi dengan menggunakan kain etnik nusantara sebagai bahan dasarnya. Mas Dani memulai usaha The Warna dengan modal seadanya. Sepatu The Warna didesain sendiri dan dibuat oleh pengrajin sepatu di daerah Ciapus, Bogor, Jawa Barat. The Warna memilih kain bernuansa etnik sesuai dengan kepanjangan dari The Warna yaitu Warna Nusantara. Kain etnik yang banyak diaplikasikan pada sepatu The Warna adalah kain tenun nusantara.

Contoh produk The Warna di instagram The Warna

Mas Dani memanfaatkan ibu rumah tangga sebagai resellernya. Reseller The Warna ini tidak mengirim sendiri order pesanan konsumennya tapi bersifat dropship. Yang mengirim pesanan adalah tim dari The Warna. Ibu-ibu rumah tangga tersebut dibina dan diberikan pelatihan mengenai bagaimana berjualan secara online. Mas Dani bersama tim marketing The Warna berupaya memalsimalkan pemasarannya dengan memanfaatkan instagram sebagai “tempat” menjual produk The Warna. Setiap hari tim marketing The Warna terus melakukan perekrutan karena reseller The Warna silih datang berganti. Namanya juga ibu rumah tangga, saat anak sakit atau sibuk mengurus keluarga, otomatis aktivitas menjual produk The Warna pun terkesampingkan. Karena itu harus ada ibu rumah tangga lain yang aktif menjual produk The Warna sehingga penjualan produk The Warna tetap dapat berjalan baik.

Untuk bergabung menjadi reseller The Warna tidaklah diperlukan kriteria atau syarat khusus. Yang penting memiliki akun sosial media sebagai tempat melapak dagangannya. Saat ini produk The Warna tidak hanya sepatu saja tapi sudah merembet ke tas, sepatu atau sandal anak dan dompet. The Warna pun kini telah memiliki desainer sepatu dan desainer tekstil. Harga produk The Warna berkisar dari harga 135 ribu ke atas. Untuk tahu lebih detil mengenai produk dan jenisnya, kamu bisa melihat langsung di website dan instagram The Warna.

Sophie Paris



Setelah ulasan Mas Dani Anwar seputar produknya, workshop dilanjutkan oleh pemaparan Mba Kiki dari Sophie Paris mengenai produk makeup dari Sophie Paris. Saat mendengar kata Sophie Paris yang terlintas pertamakali adalah tas-tas cantik dengan berbagai macam motif dan warna. Sophie Paris atau awalnya familiar dengan sebutan Sophie Martin, didirikan pada tahun 1995 oleh Bruno Hass.

Pak Bruno sendiri yang membuat tasnya. Tas Sophie mulai banyak dilirik sejak peristiwa kerusuhan 1998 terjadi. Saat itu, harga tas branded melambung tinggi sedangkan harga tas Sophie masih sangat terjangkau. Masyarakat pun banyak yang beralih ke produk Sophie. Dalam perkembangannya, Sophie juga menyesuaikan dengan pesatnya teknologi digital melalui website Sophie. Saat ini untuk berbelanja produk Sophie tak lagi harus datang ke counter Sophie. Siapapun yang ingin melihat dan berbelanja produk Sophie, dapat langsung mengunjungi website Sophie Paris. Lihat koleksinya dan setelah itu mulailah merasakan serunya berbelanja online.

Produk kosmetik Sophie

Salah satu produk Sophie yang cukup banyak memperoleh perhatian konsumen adalah produk kosmetik atau kecantikan Sophie. Sophie memiliki koleksi kosmetik yang cukup lengkap dari bedak, foundation, pensil alis, maskara dan bibir merah alias gincu atau lipstik. Mba Kiki juga mengadakan demo merias wajah dengan menggunakan produk kosmetik Sophie Paris. Produk kosmetik Sophie cocok dipakai untuk penampilan sehari-hari karena mendatangkan efek glowing dan flawless. Tidak ngejreng dan terlihat menor seperti ingin ngelenong. Produk kosmetik Sophie diproduksi di daerah Cileungsi, Ja-Bar.

Untuk menjadi penjual produk Sophie, kalian bisa terlebih dulu mendaftar untuk menjadi member Sophie dengan membayar uang 25ribu rupiah sebagai uang pendaftaran member baru. Dengan menjadi member akan banyak keuntungan yang bisa didapat salah satunya adalah memperoleh diskon atau harga khusus. Konsep bisnis Sophie adalah komunity. Sophie dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan jika dikelola dengan sungguh-sungguh dan serius.

Digital Marketing

Mas Imam Mahmudi

Ini adalah sesi terakhir yaitu membahas mengenai digital marketing bersama seorang digital marketing professional, Mas Imam Mahmudi. Beliau ini juga seorang blogger loh. Digital marketing adalah memasarkan produk atau pemasaran secara digital/online. Banyak sekali keuntungan dari dunia digital terutama di bidang marketing. Keuntungan pemasaran digital adalah lebih cepat, personal, relevan dan lebih hemat. Digital marketing sangat luas cakupannya. Video dan sosial media merupakan bagian kecil dari digital marketing.

Ada satu hal penting yang harus diperhatikan dalam memasarkan produk secara digital yaitu kita harus tahu lebih dulu, platform sosial media mana yang akan dipakai. Sampai saat ini, untuk memasarkan produk, hanya facebook dan instagramlah “tempat” yang paling tepat. Untuk dapat memaksimalkan akun sosial media yang kita miliki, pada saat memasarkan produk kita harus tahu terlebih dulu target market yang ingin kita bidik. Sehingga postingan kita tepat sasaran dan menghasilkan penjualan.

Menurut data dari Kominfo, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 82 juta orang. Sebagian besar memanfaatkan sosial media berupa facebook, twitter dan instagram. Untuk dapat berhasil dalam memasarkan produk secara digital, kita harus menggunakan keyword yang tepat sehingga ketika ada orang yang mencarinya di internet, produk kitalah yang pertamakali muncul dalam pencarian. Mas Imam menjelaskan untuk dapat berhasil di dunia digital marketing, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, yaitu:
-Awareness, menarik perhatian konsumen;
-Interest, yaitu menampilkan keunggulan produk untuk menarik minat konsumen;
-Decision, mulai ada keinginan untuk membeli;
-Action, dan akhirnya diputuskan untuk membeli.
Keempat dasar tersebut haruslah kita terapkan agar berhasil dalam digital marketing.

Sebagai pedagang online, kita juga tak boleh ragu untuk memasang iklan berbayar baik di facebook maupun instagram. Promosi berbayar ini jika dilakukan sesuai dengan target market dan memakai keyword yang tepat akan mampu mendongkrak penjualan produk secara signifikan. Dengan memakai promosi berbayar, jangkauan kita akan lebih luas lagi. Membahas digital marketing ini sepertinya tak berkesudahan ya? Hahahaha. Namun ada satu hal yang saya tanamkan dalam benak saya berkenaan dengan digital marketing dan blogging yaitu content is king and distribution is queen.

Workshop seperti inilah yang selalu saya cari kehadirannya untuk menambah wawasan saya dan meningkatkan kinerja saya sebagai blogger dan pedagang online. Terimakasih ISB, The Warna, Sophie Paris dan Mas Imam. Tengkyu.

Peserta workshop dan narasumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button