Kesehatan

Lindungi Diri dan Keluarga Tercinta Dari Diabetes

Hidup sehat dan bahagia adalah keinginan hampir semua manusia di muka bumi ini. Saya yakin enggak ada satupun manusia yang ingin jatuh sakit. Apalagi sakit serius yang menguras isi rekening untuk pengobatannya. Sakit serius yang berlangsung selama kurun waktu yang cukup lama, pastinya akan menyebabkan penderitanya mengalami penurunan produktivitas dan meningkatkan beban hidupnya.

Hidup yamg sudah penuh onak duri jadi terasa makin tidak menyenangkan bagi si sakit. Terlebih lagi jika sakit yang dideritanya tidak dapat disembuhkan secara total. Hanya bisa dikendalikan agar tidak semakin memburuk. Persis seperti yang dialami oleh ayah saya, seorang penderita diabetes, salah satu penyakit tidak menular yang tidak bisa disembuhkan secara total tapi dapat dikendalikan supaya kualitas hidup penderitanya meningkat dan jadi lebih baik.

Memiliki latar belakang keluarga dengan sejarah diabetes, membuat saya mulai membatasi konsumsi makanan yang tinggi, gula, lemak, garam dan makanan cepat saji. Terlebih lagi, lingkar perut saya yang melebihi ukuran yang semestinya, membuat saya memasukan penurunan berat badan sebagai salah satu goal saya pada tahun 2020 yang sebentar lagi akan datang.

Diabetes atau yang familiar dikenal dengan sebutan penyakit gula atau kencing manis merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyumbang terbesar kematian di Indonesia. Penyakit ini menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Dan Indonesia sendiri menempati peringkat ke-6 di dunia sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Bonus demografi yang diterima Indonesia menjadi salah satu penyebab kenapa penderita diabetes terus bertambah setiap tahunnya.

Diabetes adalah salah satu dari penyakit tidak menular yang cukup menyita biaya pemerintah. Diabetes merupakan ibu dari penyakit tidak menular karena dari penyakit diabetes ini dapat menimbulkan penyakit-penyakit tidak menular lainnya seperti kebutaan, gagal ginjal, gagal jantung dan kerusakan organ lainnya.

Bertepatan dengan Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada tanggal 14 November 2019, Kemenkes RI menyelenggarakan acara dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia 2019 dengan tema lindungi keluarga dari diabetes.

Hari Diabetes Dunia 2019, Lindungi Keluarga Dari Diabetes

Tahun ini dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia, Kemenkes RI memilih tema lindungi keluarga dari diabetes. Tema yang sangat pas untuk saya pribadi. Saya adalah anak dari seorang penderita diabetes. Ayah saya kehilangan penglihatannya akibat diabetes yang dideritanya. Fungsi ginjalnya pun telah mengalami penurunan sehingga kondisi ayah saya harus dalam pengawasan dokter.

Diabetes telah merengut masa tua ayah saya yang seharusnya bisa lebih menyenangkan bersama anak cucunya. Apa yang dialami oleh ayah saya, menyadarkan saya betapa pentingnya menjaga diri sendiri dan keluarga dari diabetes.

Gaya hidup masyarakat Indonesia yang cenderung senang menyantap berbagai jenis makanan dengan komposisi gizi yang tidak berimbang sehingga menyebabkan obesitas serta malas gerak menjadi salah dua pemicu munculnya penyakit diabetes ini.

Dengan mengurangi 10% dari kelebihan berat badan, diyakini dapat mengurangi resiko terjadinya diabetes. Penyakit ini terjadi saat tubuh tidak bisa memproses semua gula (glukosa) di dalam aliran darah sehingga menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, kebutaan, gagal ginjal dan amputasi anggota tubuh bagian bawah.

Pada tanggal 15 November 2019 yang baru saja berlalu, Kemenkes RI mengadakan acara dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang diadakan di Aula Siwabessy, Gedung Sujudi, Kemenkes RI. Acara tersebut menghadirkan narasumber sebagai berikut:
-Implentasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diabetes Miletus oleh Dr. Cut Putri Arianie selaku Direktur P2PTM Kemenkes RI;
-Diabetes Miletus Tipe 1 pada Anak oleh Prof. dr. Jose RL Batubara, PhD, SpA (K) dari Divisi Endokrinologi Anak, FKUI dan RSCM;
-Peranan Upaya Promotif dan Preventif di tingkat individu dan keluarga dalam upaya mencegah diabetes oleh dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, KEMD yang merupakan Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi;
-Gaya Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang oleh Suharyati, SKM, MKM, RD dan PERSAGI;
-Kiat dan Teknik Peningkatan Aktivitas Fisik di Tingkat Individu dan Keluarga oleh dr. Michael Triangto , SpKO.

Dr. Cut Putri, Direktur P2PTM Kemenkes RI menjelaskan bahwa dalam pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional, PTM atau penyakit tidak menular menyedot biaya yang paling besar dan diabetes masuk dalam PTM tersebut. Menurut Dr. Cut Putri, saat ini kita berada dalam masa transisi demografi dan teknologi digital yang membuat hidup kian praktis dan mudah hingga masyarakat cenderung menjadi malas gerak, malas olahraga dan obesitas pun terus meningkat jumlahnya.

Obesitas di Indonesia mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah karena penderita obesitas terus meningkat dengan pesat dan obesitas ini diindikasi sebagai salah satu pencetus diabetes. Obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh negara kita. Oleh karenanya, pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan GERMAS melalui CERDIK sehingga angka obesitas dapat ditekan dan penderita diabetes pun tidak terus bertambah.

Diabetes tidak hanya diderita oleh orang dewasa saja. Anak-anak dapat pula menderita diabetes. dr. Jose mengatakan bahwa diabetes yang diidap oleh anak-anak adalah diabetes tipe I. Gejala yang biasanya ditunjukan oleh anak yang menderita diabetes yaitu anak sering buang air kecil, sering merasa haus dan berat badan menyusut tajam. Jika ditemui tanda-tanda tersebut pada anak, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa secara detil.

Anak penderita diabetes harus sesegera mungkin mendapatkan perawatan supaya dapat hidup normal sebagaimana anak lainnya. Anak dengan diabetes akan selalu memerlukan insulin sepanjang usianya. Nutrisi yang seimbang dan sejalan dengan insulin akan mampu membuat si anak dapat hidup dan beraktivitas seperti yang lainnya. dr. Jose mengingatkan supaya anak dibiasakan untuk berolahraga secara rutin dan menerapkan pola hidup sehat.

Untuk mengendalikan dan mencegah diabetes, diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Perlu adanya upaya promotif dan preventif dari pihak keluarga penderita diabetes. Seperti yang saya lakukan setahun terakhir ini. Saya berupaya keras untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan menjaga pola makan serta menjauhi stress. Saya yakin jika jiwa dan pikiran sehat maka badan pun akan jadi sehat. Hal ini yang selalu saya tanamkan pada anak-anak dan keluarga tercinta. Dan saya menjadikan ayah saya sebagai contoh betapa pentingnya menjaga kesehatan dan betapa bahayanya diabetes untuk diri kita.

Anak-anak saya telah terbiasa menyantap makanan dengan gula dan garam rendah. Mereka juga menyadari betapa pentingnya berolahraga dan menghindari jajanan yang kurang bergizi. Kondisi sang Kakek membuat mereka tak ingin di masa tuanya nanti, mereka bernasib sama seperti kakeknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button