Kesehatan

Healthies Run 2019 Kemenkes RI, Seruan Agar Jangan Mager

Start Healthies Run 2019
Ikutan lari marathon 5K? Aje gileee..itulah yang pertamakali ada dalam pikiran saya. Jangankan lari 5 km, lari 5 meter saja sudah bikin kaki saya serasa mau copot wekekek. Sejak mengalami kecelakaan yang cukup fatal di tahun 97 silam yang mengakibatkan hancurnya tempurung lutut saya dan patahnya tulang bahu saya, otomatis aktivitas fisik saya mengalami penurunan yang cukup signifikan. 
Sebelum kecelakaan itu terjadi, saya termasuk orang yang seringkali keluar masuk hutan, naik turun gunung dan panjat tebing. Namun semua aktivitas tersebut benar-benar saya hentikan setelah kecelakaan tersebut terjadi. Hampir 6 bulan diatas tempat tidur dan harus benar-benar berusaha untuk bisa jalan lagi, menimbulkan trauma cukup dalam sekaligus kehati-hatian yang berlebih pada diri saya untuk menghindari menggunakan kaki dan tangan untuk aktivitas fisik yang berat. Boro-boro melakukan aktivitas fisik yang berat seperti sebelum kecelakaan itu terjadi, naik turun tangga saja, jadi pe-er banget untuk saya. 
Rasa nyeri yang hebat disekitar lutut dan kaki kanan masih menghantui aktivitas saya hinggi kini. Karena itu, sama sekali gak pernah terlintas untuk nekat ikutan ajang lari 5K. Gile aja lah pokoknya kalau saya sampai memutuskan untuk ikutan ajang lari marathon 5K.
Taraaa dan saya melakukan kegilaan tersebut. Minggu tanggal 5 Oktober 2019 yang baru saja lewat, secara tiba-tiba saya memutuskan mengikuti ajang lari 5K yang digelar oleh Kementerian Kesehatan RI. Healthies Run 2019, ajang lari yang dihelat oleh Kemenkes RI dalam rangka mengajak masyarakat untuk #janganmager.
Awalnya saya hanya ingin ikutan meramaikan Healthies Run 2019 saja, hanya sekedar datang dan ikut menyebarkan keseruannya lewat akun sosial media saja. Tapi entah dari mana keinginan itu muncul, diwaktu-waktu terakhir ajang Healthies Run mau dimulai, saya ingin banget ikutan. Kebetulan ada teman yang tadinya sudah mendaftar untuk ikutan lari 5K, mendadak tidak bisa hadir karena sakit. Ya sudah saya pakai saja nomer racenya wkwkwk. 
Sempat khawatir dan ragu sendiri, bener gak nih saya kuat untuk ikutan lari marathon sejauh 5 kilometer? Saya tepis keraguan dan kekhawatiran tersebut. Apalagi cukup banyak peserta yang mengatakan pada saya untuk mencobanya dulu lagipula enggak harus terus-terusan lari. Boleh diselingi jalan. Ya sudah saya ikutan deh. Walau memang benar sih, pada prakteknya lebih banyak jalannya daripada larinya hahahaha. Tapi ga pa pa lah ya, berhasil menyelesaikan rute sepanjang 5 km, sudah menjadi prestasi tersendiri bagi saya.

Healthies Run 5K Kementerian RI Seruan Agar #JanganMager

Kementerian RI menggelar ajang lari marathon Healthies Run 5K dengan tujuan mengajak masyarakat untuk #janganmager dan membudayakan rutin berolahraga minimal melakukan aktivitas fisik secara rutin setiap hari minimal 30 menit.
Kemenkes RI melalui program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) berupaya untuk menurunkan dan mengendalikan penyakit tidak menular melalui CERDIK. Sudah tau kan apa itu CERDIK. Okay untuk yang belum mudeng apa itu CERDIK, saya jelasin sedikit ya. CERDIK merupakan singkatan dari 6 langkah yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular.

Seperti dikemukakan oleh WHO, Indonesia termasuk salah satu negara dengan angka penderita penyakit tidak menular yang cukup tinggi di dunia terutama untuk diabetes, kanker dan cardiovaskular. Nah untuk mengatasi semakin tidak terkendalinya penyakit tidak menular, Kemenkes mengeluarkan himbauan serta ajakan pada masyarakat untuk melakukan CERDIK dalam kehidupan sehari-hari. 
CERDIK meliputi:
1. Cek rutin kesehatan secara berkala, minimal 6 bulan sekali. Supaya kesehatan diri kita selalu terpantau;
2. Enyahkan rokok. Rokok menjadi salah satu isu kesehatan yang cukup serius. Asap rokok bukan hanya membahayakan bagi si perokok saja tapi juga untuk orang-orang yang terpapar asap rokok. Bahkan diiklan rokok pun, ditulis bahaya merokok tapi entah mengapa masih banyak saja orang yang merokok;
3. Rutin melakukan aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit setiap harinya;
4. Diet sehat dengan mengonsumsi  makanan dengan asupan gizi seimbang;
5. Istirahat yang cukup;
6. Kelola stress. Duuh ini nih yang sering banget diderita oleh sebagian besar orang termasuk saya. Setiap hari berhadapan dengan kemacetan yang luar biasa sampai susah dilukiskan dengan kata kata. Belum lagi ditambah dengan tuntutan hidup yang kian tinggi, lengkaplah beban hidup yang ujung-ujungnya berakhir dengan stress dan depresi kemudian datanglah berbagai penyakit tidak menular yang membahayakan jiwa.
Salah satu bentuk dari rutin melakukan aktivitas fisik salah satunya adalah dengan rajin berolahraga dan lari merupakan olahraga yang relatif murah dan banyak diminati khalayak umum. Kondisi inilah yang kemudian coba dimanfaatkan oleh Kemenkes untuk memberikan seruan pada masyarakat agar jangan mager alias malas gerak melalui ajang Healthies Run 2019.
Hampir sebagian besar masyarakat terutama yang tinggal di kota-kota besar, saat ini dihinggapi keengganan untuk bergerak alias mager (malas gerak). Berbagai kemudahan yang saat ini tersedia seperti kehadiran berbagai macam layanan online dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, menambah tingkat ke-mager-an kian tinggi. 
Gimana gak makin mager? Sekarang mau makan, tinggal pesan melalui gadget, lalu makanan pun sampai ke tempat pemesan. Bukan hanya itu, teknologi digital yang kian mempermudah kehidupan masyarakat sekaligus menyita perhatian masyarakat membuat “dunia seakan akan berada dalam genggaman”. Mau melakukan apapun sekarang bisa tanpa beranjak dari tempat duduk. Ya melalui gawai atau smartphone. 
Menyikapi fenomena inilah, Kemenkes berupaya untuk melakukan seruan pada masyarakat untuk #janganmager melalui ajang lari Healthies Run 2019 yang dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2019 di pelataran Gedung Sujudi Kemenkes RI. Start dan finish diawali dan berakhir di pelataran Gedung Sujudi, Kuningan Jakarta Selatan.
Ajang lari ini dihadiri pula oleh Ibu Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K), Menteri Kesehatan RI dan beberapa pejabat eselon lainnya. Kurang lebih seribu pelari memadati pelataran Gedung Sujudi Kemenkes RI. Healthies Run 2019 tidak hanya diikuti oleh peserta milenial saja tapi juga diikuti oleh peserta dengan usia matang dan anak-anak.
Pemenang Healthies Run 2019
Ada empat kategori pemenang Healthies Run 2019, yaitu: pemenang 1,2,3 laki laki dan perempuan, pemenang kategori peserta usia tertua, pemenang kategori usia termuda dan pemenang kategori kostum terunik.
Healthies Run diakhiri dengan penyerahan hadiah pada pemenang masing-masing kategori oleh Bu Menkes RI, Bu Nila. Healthies Run 2019 merupakan cara yang menyenangkan dan cukup efektif untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar hidup sehat melalui GERMAS dan CERDIK. Sampai bertemu pada Healthies Run selanjutnya.
Medali pertama saya dari ajang lari 5K

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button