KesehatanSosial

YBM PLN Menjejak Manfaat di Daerah Terpencil Melalui Program Bidan Cahaya

YBM PLN menjejak manfaat di daerah terpencil melalui program Bidan Cahaya

Seorang teman baru saja kembali dari tempat suaminya bertugas di salah satu daerah terpencil republik ini. Dia bercerita betapa sulit dijangkau daerah tempat suaminya bertugas. Bukan hanya melintasi angkasa saja tapi juga membelah lautan. Waktu tempuh yang harus dilalui pun bikin senyum kecut. 2 jam naik pesawat, 16 jam melalui jalan darat dan 5 jam menggunakan speedboat. 

Mendengar ceritanya saja jadi ikutan lelah. Terbayangkan seperti apa daerah tempat suaminya teman tersebut bertugas? Tempatnya saja sulit dijangkau, lantas bagaimana dengan akses kesehatan dan pendidikannya? Apakah ada rumah sakit, klinik ataupun sekolah? Bagaimana jika ada yang sakit serius atau ada warganya yang akan melahirkan? Saya sibuk sendiri memikirkannya wkwkwk.

Daerah terpencil sekaligus sulit dijangkau, dapat dipastikan memiliki akses terbatas termasuk dalam segi kesehatan. Bisa saja untuk mencapai fasilitas kesehatan terdekat, masyarakat desa terpencil harus menempuh perjalanan jauh. Kondisi ini pernah dialami oleh masyarakat desa Rantau Panjang yang terletak di daerah pesisir. Desa Rantau Panjang berada diujung kecamatan Enok, kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Desa yang letaknya jauh dari mana-mana.

Rumah Bidan Cahaya di Rantau Panjang, Riau

Masyarakat desa Rantau Panjang merasa tertolong dengan keberadaan program Bidan Cahaya di desanya. Sebelum ada Bidan Cahaya YBM PLN, masyarakat desa Rantau Panjang harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam dengan speedboat untuk dapat berobat dan melakukan persalinan ke fasilitas kesehatan terdekat. Desa Rantau Panjang jauh kemana-mana dan sulit dijangkau, mau ke kecamatan pun jauh dan akses transportasi hanya bisa melalui sungai.

Sekarang ini, masyarakat desa Rantau Panjang sudah tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh bila ingin berobat ataupun melakukan persalinan. Sudah beberapa tahun terakhir, ada Bidan Cahaya YBM PLN yang melayani kebutuhan kesehatan masyarakat Rantau Panjang. Bidan Cahaya merupakan salah satu program unggulan pilar kesehatan yang diusung Yayasan Baitul Maal PLN. 

YBM PLN menjejak manfaat di daerah terpencil melalui program Bidan Cahaya. Bidan Cahaya merupakan program peduli kesehatan YBM PLN dengan menugaskan seorang bidan di daerah yang memiliki akses dan fasilitas kesehatan terbatas. Desa Rantau Panjang hanyalah satu dari sekian desa yang menerima manfaat dari program unggulan pilar kesehatan YBM PLN.

Bidan Cahaya, Komitmen YBM PLN untuk Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat di Daerah Terpencil dan Susah Dijangkau

Program Bidan Cahaya merupakan salah satu bentuk komitmen YBM PLN dalam upaya membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di pelosok negeri. Terutama yang berada di daerah terpencil dan sulit terjangkau akses kesehatan. YBM PLN berupaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di desa terpencil melalui peningkatan kualitas kesehatan. 

Melalui Bidan Cahaya, YBM PLN menempatkan seorang bidan yang memiliki peran sebagai agen kesehatan untuk masyarakat. Bidan Cahaya diberikan fasilitas transportasi berupa motor, rumah bidan yang representatif untuk melayani kesehatan masyarakat desa, bantuan obat-obatan dan perlengkapan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar yang mempunyai akses kesehatan terbatas.

Bidan Cahaya YBM PLN menjejak manfaat di desa terpencil

Bidan Cahaya merupakan program penugasan seorang tenaga bidan untuk menjadi pejuang kesehatan dan penggerak masyarakat di daerah terbatas akses kesehatannya. Hingga saat ini terdapat 17 bidan cahaya di 7 provinsi. Ketujuh provinsi tersebut adalah Papua, Maluku, Kalimantan Barat, Banten, Jawa Barat, Aceh dan Riau. Ketujuhbelas bidan cahaya tersebut berada di daerah dengan akses kesehatan yang terbatas.

Bidan Cahaya memiliki tugas dan tanggung jawab, diantaranya yaitu:

1. Memberikan layanan kesehatan untuk ibu hamil, anak dan ibu-ibu yang ingin melakukan KB;

2. Menjadi penggerak bagi masyarakat supaya dapat menerapkan perilaku hidup sehat;

3. Memberikan penyuluhan dan pengarahan seputar kesehatan untuk masyarakat;

4. Berupaya memberdayakan masyarakat agar bisa memanfaatkan sumber daya alam juga sumber daya manusia untuk peningkatan kualitas kesehatan;

5. Menjalankan tugas pengentasan stunting pada anak.

Ada beberapa leveling Bidan Cahaya, yaitu:

– Level 1, modelnya penugasan dan memiliki jangka waktu selama setahun. Kriterianya, bidan ditugaskan di daerah yang memiliki mayoritas masyarakatnya dhuafa, desa tidak punya bidan lokal dan bidan harus memiliki STR;

– Level 2, modelnya kemitraan. Untuk level 2 ini, tidak dibatasi jamgka waktunya. Adapun kriterianya adalah desa harus mayoritas masyarakatnya dhuafa, desa memiliki bidan lokal baik itu honorer atau tenaga suka rela) dan bidan memiliki STR;

-;Level 3, modelnya mandiri (bidan praktik mandiri), tidak ada jangka waktu yang ditentukan, mayoritas masyarakatnya dhuafa, desa memiliki bidan lokal (honorer atau tenaga suka rela) dan bidan harus memiliki STR dan SIPB.

Bidan Cahaya memiliki tanggungjawab yang cukup besar terhadap kesehatan ibu dan anak di desa tempatnya mengabdi. Tantangan yang mesti dihadapi oleh Bidan Cahaya tidak bisa dianggap enteng. Hal ini terlontar dari cerita salah seorang Bidan Cahaya pada acara webinar yang dihelat YBM PLM dalam rangka memperingati Hari Bidan Nasional pada tanggal 27 Juni 2023 secara online. Bidan Salma Safitri Rumasukun menjejak manfaat di Kampung Fior, Distrik Kokas, kabupaten Fakfak, Papua. Bidan Salma menceritakan berbagai tantangan yang harus dihadapinya saat melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat Kampung Fior. Berbagai macam kendala harus dihadapinya termasuk pada saat memberikan edukasi seputar pembiasaan hidup sehat.

Bukan hanya Bidan Cahaya Bidan Salma yang harus menghadapi berbagai tantangan, tantangan yang tidak kalah beratnya juga harus dihadapi oleh Bidan Siti Rofikoh yang menjejak manfaat di Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Meski berbagai kendala harus dihadapi, Bidan Cahaya memberikan secercah harapan bagi masyarakat dhuafa di desa terpencil untuk dapat memperoleh layanan kesehatan dan persalinan dengan baik dan tidak perlu lagi jauh-jauh pergi ke  luar kampungnya.

Bidan Cahaya Bidan Salma Safitri Rumasukun menjejak manfaat di Kampung Fior, Distrik Kokas, Kab. Fak-Fak, Papua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button