Lifestyle

Propertyexpo.id, Pameran Property Online Pertama Di Indonesia

Salah satu yang menjadi keinginan saya setelah menyelesaikan kuliah dan bekerja adalah memiliki rumah sendiri. Meskipun kecil tapi kalau sudah punya rumah tetap saja terasa lebih nyaman. Ya iyalah pasti terasa lebih nyaman, lha wong ngga lagi dipusingkan dengan “beban” mengontrak atau kegelisahan berupa pertanyaan “bisa ngga ya punya rumah sendiri? Kapan ya bisa punya rumah sendiri?”. Namun, untuk memiliki hunian pribadi, juga tak sesederhana yang kita pikirkan, saya sih ini maksudnya xixixi

Untuk memiliki rumah yang terjangkau harganya dengan kemampuan, lokasi strategis, bangunan yang kokoh, aman dan bebas banjir, dibutuhkan ketelitian dan pengetahuan yang cukup mengenai rumah yang ingin dimiliki. Hal ini bukanlah persoalan mudah. Contohnya apa yang saya dan suami alami beberapa tahun lalu ketika masih tinggal di Medan. 

Kami ingin membeli rumah tapi sayangnya kami kurang memahami apa saja yang semestinya diperhatikan dalam memilih rumah. Awalnya, saya mendapat informasi jika ada rumah yang ingin dijual dengan harga relatif murah. Tanpa pikir panjang, saya dan suami melihat rumah yang ingin dijual itu. Kondisi fisik rumah tersebut masih bagus meski terletak di dalam sebuah gang, dekat sungai dan jauh dari jalan raya. Belakang rumah masih kebun kosong dan dipenuhi semak belukar. 
Saat itu, karena terlalu bernafsu untuk memiliki rumah dan tidak paham juga harus bagaimana memilih rumah hingga kami lupa menanyakan kualitas air, bebas banjirkah dan amankah lingkungan sekitar. Saya dan suami teledor memeriksa secara detil mengenai rumah tersebut. Saya hanya fokus pada bentuk fisik rumah sedangkan suami berpikir yang penting harga rumah. Singkat cerita, kami pun akhirnya membeli rumah tersebut. Dan ternyata setelah rumah saya beli dan tempati, saya baru tahu kalau air tanah disekitar rumah tersebut, tidak bisa dipakai untuk memasak atau sebagai air minum karena berbau dan kuning warnanya. Duh saya langsung merasa “kecolongan”. PDAM tidak dapat menjangkau lokasi rumah yang baru saya beli tersebut. Alhasil, saya harus membeli air untuk keperluan mencuci, memasak dan air minum. Kebayangkan berapa besar uang yang mesti saya keluarkan secara rutin untuk membeli air bersih? 
Ternyata bukan hanya masalah air saja yang harus saya hadapi setelah membeli rumah. Saya pun baru tahu bahwa saat hujan deras datang, lingkungan sekitar rumah yang saya dan suami beli itu, pasti dihampiri banjir. Hadeeh langsung pening saya dibuatnya. Tapi mau gimana lagi? Rumah sudah saya bayar. Saya tak punya pilihan lain kecuali tetap menempati rumah yang sudah saya beli itu. Sampai sebulan kemudian terjadi peristiwa yang membuat saya dan suami nekad untuk pindah dari rumah itu.

Minggu pertama menempati rumah tersebut, saya berusaha untuk menerima kondisi air yang berbau besi dan berwarna kuning. Ngga apa apalah beli air, mungkin nanti PDAM akan dapat menjangkau rumah, hibur saya kediri sendiri. Memasuki minggu kedua, “suasana horor” mulai saya rasakan. Ternyata didalam kamar mandi rumah saya terdapat sebuah sumur yang ditutup asbes. Entah kenapa asbes penutup sumur tersebut tiba-tiba remuk menjadi beberapa bagian dan masuk kedalam sumur. Saya pun kerap dihinggapi perasaan tak tenang, seperti ada yang mengawasi. Hiiiiy.

Gangguan tak hanya sebatas “kejadian horor”. Saya mengalami peristiwa yang lebih membuat hati tak tenang. Peristiwa inilah yang semakin membuat saya dan suami nekad untuk mencari rumah kontrakan sambil menunggu rumah kami laku dijual. Peristiwa yang saya maksud adalah peristiwa masuknya maling ke dalam rumah saya dan mengambil sejumlah uang. Setelah peristiwa kemalingan tersebut, saya baru tahu ternyata kampung tempat saya tinggal terkenal sebagai “rumahnya maling”. Pemuda kampung tersebut banyak yang berprofesi sebagai tukang copet, jambret dan maling. Dan kami tidak tahu sama sekali tentang hal ini.

Saya dan suami benar-benar kapok beli rumah tanpa pertimbangan yang matang, terlalu terburu-buru dan minim informasi seputar rumah yang kami beli. Untungnya rumah kami tersebut, masih ada yang mau membelinya. Peristiwa membeli rumah di Medan menjadi pelajaran berarti bagi saya dan suami. Sejak kejadian tersebut, kami memutuskan untuk membeli rumah baru saja yang dibangun dan dipasarkan oleh pengembang yang telah teruji integritasnya. Saya dan suami ngga mau lagi kecewa untuk kedua kalinya.

Saat ini, seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan digital, terjadi perubahan pola bisnis disemua sektor usaha termasuk usaha properti. Bisnis properti yang sempat lesu kini mulai bergerak naik kembali. Selalu saja ada orang yang memerlukan hunian yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhannya. Pameran-pameran properti mulai ramai lagi. Namun animo besar masyarakat untuk membeli properti seringkali terkendala dengan kesulitan datang ke pameran-pameran properti untuk memperoleh informasi seputar hunian yang memiliki nilai investasi tinggi dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kendala mereka datang kepameran properti disebabkan oleh berbagai faktor seperti padatnya jadwal pekerjaan, lokasi pameran yang jauh dari lokasi mereka tinggal saat ini dan sulitnya akses transportasi massal ke lokasi pameran properti. Faktor-faktor inilah yang disinyalir oleh Indonesia Property Watch sebagai salah satu penyebab terhambatnya laju permintaan pembelian properti.

Pak Ali menjelaskan mengenai Propertyexpo.id

Untuk mengatasi terhambatnya laju permintaan pembelian properti  karena kurangnya informasi yang mudah didapat oleh masyarakat seputar properti, Indonesia Property Watch melakukan terobosan baru dengan menggelar Propertyexpo.id. Propertyexpo.id adalah pameran properti online berbasis teknologi  yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Siapapun yang membutuhkan informasi seputar properti dapat dengan mudah memperolehnya, cukup dengan mengaksesnya melalui Propertyexpo.id dari gawai mereka. Hanya perlu modal kuota internet dan jempol saja, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi seputar properti.

Para marketing proyek pun dapat membantu memberikan informasi dari feature whatsapp chatting yang tersedia di Propertyexpo.id. Kehadiran Propertyexpo.id juga memudahkan para marketing properti untuk memasarkan produknya tanpa harus menyediakan waktu jaga pameran secara khusus dan bisa melakukan hal-hal penting lainnya sambil berinteraksi dengan calon konsumennya. Pameran properti online ini lebih efektif dan efisien sehingga biaya yang dikeluarkan oleh para pengembang menjadi lebih rendah.

Ketika mengetahui bahwa saat ini telah ada pameran properti online, saya langsung bergumam sendiri, “Andai pameran properti online sudah ada sejak dulu. Duh ngga bakalan ada deh kejadian fatal saat beli rumah di Medan dulu”. Yah tapi kan dulu teknologi informasi dan digital belum secanggih sekarang, wajar saja sih saat itu masih susah untuk memperoleh informasi seputar properti. Ya ngga apa-apa deh baru ada pameran properti online sekarang ini, mungkin saja ada hunian yang cocok dengan kemampuan finansial saya. Kan lumayan banget untuk investasi xixixi.

Propertyexpo.id digelar dari tanggal 1-31 Mei 2018. Ada sekitar 43 proyek tergabung dalam pameran property online ini. Mereka memasarkan produk propertinya dengan lokasi hunian tersebar diberbagai wilayah seperti Jakarta, Bogor, Bekasi-Cikarang, Tangerang-Banten, Semarang, Makassar dan Batam. Ratusan tipe dan harga yang ditawarkan membuat semakin banyak pilihan sesuai dengan keinginan konsumen. Para konsumen yang membeli hunian pada pameran online ini akan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan harga lebih murah dengan melakukan klaim voucher/diskon yang variatif juga nilainya sesuai dengan harga hunian yang ingin dibeli. Vocer tersebut akan dikirim via email sesuai dengan email yang dipakai saat masuk ke website Propertyexpo.id. Satu email hanya dapat mengklaim satu voucher. Semua pengembang/perusahaan properti yang ikut serta dalam Propertyexpo.id ini telah terpercaya dan terjamin integritasnya. Jadi tak perlu khawatir akan bertemu dengan pengembang properti bodong ya. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Pak Ali selaku penyelenggara Propertyexpo.id.

Pameran Propertyexpo.id kali ini memilih tema #HunianZamanNow. Menurut penjelasan Pak Ali dari Indonesia Property Watch pada acara Blogger Gathering Propertyexpo.id di Jakarta beberapa hari lalu, pameran properti online ini sekaligus merupakan bentuk campaign untuk generasi milenial supaya “melek” properti. Generasi milenial dinilai kurang memiliki niatan untuk mempunyai hunian/rumah sendiri. Gaya hidup praktis dan cenderung boros membuat mereka sering dianggap kurang memiliki keinginan kuat untuk membeli properti.

Propertyexpo.id berupaya untuk mengajak generasi milenial untuk menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk mencicil properti. Sebenarnya penghasilan generasi milenial  cukup untuk membeli/mencicil properti tapi sayangnya mereka lebih senang menghabiskan uang/penghasilannya untuk hal-hal yang bersifat konsumeris dan kurang penting. Penghasilan mereka cenderung habis untuk membiayai gaya hidup yang sebenarnya tidak perlu.  Kehadiran Propertyexpo.id ini diharapkan mampu menyadarkan kaum milenial untuk segera membeli dan memiliki properti sesuai dengan selera dan kebutuhannya masing-masing untuk masa depan mereka sebelum harga properti semakin naik dan pada akhirnya tidak terjangkau harganya.

Wah,  cukup baik ya tujuan dari Propertyexpo.id ini. Karena memang benar sih apa yang diutarakan oleh Indonesia Property Watch mengenai generasi milenial yang cenderung cuek untuk dapat memiliki properti sendiri. Saya sendiri melihat buktinya sendiri dari sikap keponakan saya yang telah bekerja dan memiliki penghasilan diatas lima belas juta rupiah setiap bulannya tapi belum tertarik untuk memiliki properti pribadi. Padahal investasi properti cukup menguntungkan. Sepertinya keponakan saya ini harus terus didorong untuk mempunyai hunian pribadi nih. Saya mau mencoba untuk mengenalkannya dengan Propertyexpo.id ah supaya dia tertarik untuk berinvestasi property, daripada uangnya habis untuk hal-hal yang tidak penting.

Oh ya kalau kalian sudah mengunjungi Propertyexpo.id dan tertarik dengan satu hunian, tanyalah secara detil mengenai hunian tersebut. Fasilitas umum yang tersedia dan perhatikan pula lokasinya. Apakah mudah untuk dijangkau oleh transportasi massal. Jangan lupa tanyakan juga, apakah bebas banjir atau tidak dan bagaimana dengan sanitasi dan airnya. Ini penting loh supaya tidak ada penyesalan dikemudian hari. Selamat mencari properti yang diinginkan ya.

15 Comments

  1. Waahh..emak mau ngeborong properti nih. Eh tapi bener ya, kalo beli properti sekarang enak ga perlu datengin kantor pemasarannya. Tinggal klak klik aja ke websitenya terbuka deh segala pilihan. Makasih inpohnya ya mak..

  2. Kalo sampe ada peristiwa horor begitu aku juga bakalan cepet pindah maakkk… Makanya emang bener bgt beli rumah kudu bener bener teliti dulu ya Mak… Alhamdulillah udah ada pameran property online macam ini… Jadi lebih praktis ya…

  3. Bener mak.. belie rumah Harus dgn pertimbangan yg matang ya. Aku sih puas dgn rumah yg kami Punya skrg. Airnya bersih Dan melimpah. Lokasi strategis dkt rmh sakit sekolah mall pasar. Kompleknya jg asri Ada taman, kolam renang.. cuma satu masalahnya mak.. bkn di Jakarta hahaahah.. makanya ini mau intip2 property online.. siapa tahu Ada yg sesuai dgn minat

  4. Aku sih belum punya rumah Mak,, hehehe pengen punya tapi belum ada money … Cuma rekomendasi deh nih properti yang Mak simpulkan dalam artikel ini.

  5. Kepingin tambah rumah InsyaAlah kemarin mlm liat webnya property.id trus ciba chat sm agent bner tahu smua infonya jd bikin mudah

  6. Serem y kok bisa kelewat ya tentang rumah itu , untung skrng ada yg mudah ya bisa cari dengan lebih detail kondisi lingkungan dan air yg penting

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button