Film

Film Koboy Kampus, Sepenggal Kisah Lama Pidi Baiq

Koboy Kampus tayang 25 Juli 2019
Kalian pasti langsung otomatis teringat film Dilan khan saat mendengar nama Pidi Baiq? Yoi, Dilan selalu membayang-bayangi Pidi Baiq. Apalagi santer beredar kabar kalau tokoh Dilan sebenarnya adalah Pidi Baiq. Meski sampai saat inipun belum ada jawaban yang tegas dan meyakinkan dari mulut Pidi Baiq jika tokoh Dilan adalah dirinya. Tapi kali ini, saya tak ingin membahas Dilan-nya Pidi Baiq. Justru saya ingin memgupas tentang sebuah film yang memang sengaja diangkat dari perjalanan hidup seorang Pidi Baiq. Tepatnya kisah perjalanan seorang Pidi pada saat menjadi seorang mahasiswa pada sekitar tahun 1997-1998. 
Sebenarnya saya menerka saja sih tahun terjadinya cerita dalam film ini dari satu scene yang ada dalam film tentang Pidi Baiq ini. Disalah satu scene ditampilkan pidato mundurnya Pak Harto, Presiden kedua RI. Nah dari situlah saya menyimpulkan klo kisah yang dalam film ini terjadi sekitar tahun 1997-1998. Apalagi ada beberapa bagian film yang menyorot tentang aksi demo mahasiswa.
Film tentang perjalanan hidup Pidi Baiq yang diangkat kelayar kaca ini bukan tentang perjalanan asmaranya loh. Tapi mengenai kisah Pidi sebagai seorang mahasiswa seni rupa ITB dan sikapnya terhadap pemerintahan pada waktu itu. Kalian pasti membayangkan seorang Pidi Baiq ikut demo dan melakukan orasi-orasi pernyataan sikap mahasiswa yaa?! Bukan seperti itu sih kejadiannya wkwkwk
Film yang merupakan hasil sinergi antara MNCP Movie dan 69 Production ini mengupas tentang sisi lain kehidupan Pidi Baiq dan teman-temannya yang lebih banyak menghabiskan waktu di ruang studio kampusnya. Film yang disutradarai oleh Pidi Baiq dan Tubagus Deddy ini diberi judul Koboy Kampus. Eiiits, jangan membuat ekspektasi sendiri hanya dari judulnya saja. Kalian harus menyisihkan sedikit waktu untuk menyimak filmnya yang akan segera release di bioskop pada tanggal 25 Juli 2019 mendatang untuk memahami mengapa filmnya diberi judul Koboy Kampus.
Nonton duluan filmnya dong xixixi (Foto: Imawan)
Koboy Kampus bercerita tentang kisah masa mudanya saat berkuliah di Jurusan Seni Rupa ITB. Cerita tentang Pidi dan teman-teman akrabnya sepakat untuk membuat sebuah negara baru. What?? Negara baru. Yess negara baru, negara yang punya wilayah teritorial seluas ruang studio kampus. Huahahaha…konyol sekaligus mengagetkan untuk orang lain. Negara yang lahir dari sebuah kekecewaan seorang anak negeri melihat kondisi negerinya sendiri yang pada saat itu terasa carut marut. Negeri yang berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika tapi pada kenyataannya tidak seindah yang tergambar dari makna Bhinneka Tunggal Ika tersebut.
Menyaksikan film Koboy Kampus pada saat acara prescreening film ini beberapa hari lalu, membawa nostalgia tersendiri untuk saya. Saya yang notabene seorang mahasiswi salah satu universitas negeri di Bandung pada tahun yang sama, jadi ikut merasakan apa yang dituangkan Pidi Baiq dalam filmnya. Pada saat itu, kampus bergejolak dengan pergerakan mahasiswa dan kegiatan demo yang gencar dilakukan. Demo terhadap pemerintah dengan tujuan menjatuhkan rezim orde baru. Saya sendiri terpaksa harus kehilangan seorang kawan akibat demontrasi mahasiswa yang terjadi pada tahun 1998. Elang, salah satu kawan saya yang harus meregang nyawa untuk selamanya saat terjadi aksi mahasiswa di Kampus Trisakti, Jakarta.
Cuplikan trailler Koboy Kampus
Jadi tak berlebihan rasanya jika saya katakan bahwa saya sangat memahami keresahan yang dirasakan oleh Pidi Baiq. Bedanya, pada saat itu, saya enggak kepikiran sih untuk bikin negara sendiri hahahaha. Film yang disajikan dengan alunan lagu-lagu Thepanasdalam Band ini cukup menghibur dan memberikan “kesegaran baru” bagi saya dalam memahami beberapa persoalan yang telah lama saya ketahui terjadi dalam kehidupan seorang mahasiswa terutama pada waktu itu. Persoalan yang saya maksud disini, selain tentang kegelisahan hati karena kondisi negeri, juga tentang pertanyaan “kapan saya diwisuda”. 
Njiiir, pertanyaan yang bikin ngga enak makan, ngga enak tidur untuk seorang mahasiswa angkatan atas terutama yang berstatus veteran huahahaha. Apalagi jika teman-teman seangkatan sudah ada yang beres sidang skripsi sedangkan penelitian kita mandeg, dosen pembimbing rese, pacar udah nanyain aja kapan kamu lulus, kapan kamu diwisuda. Hadeeew…arrrgh langsung ngepul-lah ini kepala wekekek. Dan fenomena inilah yang diangkat oleh film Koboy Kampus.
Film musikal yang cukup menghibur dan layak mendapat apresiasi karena saya tau tak mudah untuk mengkombinasikan kapan si tokoh bernyanyi dan kapan dialog. Film ini sungguh berbeda dengan film Pidi Baiq sebelumnya yang penuh romansa bercinta. Sentuhan romansa dalam Koboy Kampus hanya sebagai pemanis dan bumbu saja. Walau pun sedikit versinya tapi cukup membuat saya tersenyum simpul sendiri. Membayangkan cukup banyak juga asmara yang terjadi antara mahasiswa Unpad dan ITB pada saat itu. Bahkan saya pun sempat pedekate dengan seorang ITB jurusan teknik pertambangan hahahaha.
Jason Ranti, pemeran Pidi Baiq (sumber foto: instagram MNCP Movie)
Overall film yang dibintangi oleh Jason Ranti, Ricky Harun, Bisma Karisma dan beberapa nama lainnya, cukup menghibur dan membawa pesan tersendiri untuk kita sebagai penduduk negara RI terutama bagi yang berstatus masih mahasiswa. Coba deh tonton filmnya dan silahkan temukan jawaban dari segala keresahan dan pertanyaan “kapan saya diwisuda?” serta “apa yang telah saya lakukan untuk negara saya?”. And enjoy the movie, gaessss!
Saat hadir diprescreening film Koboy Kampus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button