Kesehatan

Cegah dan Atasi Obesitas Melalui GERMAS

Obesitas atau gendut merupakan salah satu masalah yang cukup banyak dialami oleh masyarakat negeri ini. Duh itu mah Saya banget (tutup muka). Saya merupakan salah satu penderita obesitas. Bahkan beberapa tahun lalu, Saya sempat mengalami stress karena obesitas ini. Saya mengalami masalah dengan berat badan. Saya merasa tertekan dengan label “gemuk/gendut” yang diberikan oleh beberapa orang terhadap Saya. Bahkan Saya sering mengalami bullying karena berat badan Saya ini. Beberapa cara menurunkan berat badan sudah pernah Saya lakukan tapi tetap saja hasilnya tidak memuaskan. Sampai akhirnya Saya berada dititik cuek dan bodo amat yang penting Saya sehat dan tidak merugikan orang lain.

Menjadi obes memang kurang menyenangkan. Sulit mencari ukuran pakaian, enggak bisa pakai pakaian sesuai mode yang sedang trend. Sering dituduh sebagai pembersih makanan dan tukang makan. Padahal tidak selamanya seperti itu loh. Saya sendiri bukanlah tipe orang yang suka makan dan ngemil. Bahkan porsi makan Saya pun sedikit. Tadinya Saya merasa terganggu dengan berat badan yang tidak ideal yang Saya alami hingga pada akhirnya Saya putuskan untuk menerima apa pun bentuk dan berat badan Saya. Saya putuskan untuk menjadi pribadi yang bahagia tanpa syarat.
Ternyata Saya bukanlah satu-satunya penderita obesitas di negeri tercinta ini. Indonesia menempati peringkat kesepuluh, negara dengan penderita obesitas terbanyak di dunia. Obesitas selalu berkaitan erat dengan PTM (Penyakit Tidak Menular) dan menjadi penyebab kematian cukup banyak di negeri ini. Haduh sedih yak. Penderita obesitas memiliki resiko terkena penyakit jantung, diabetes bahkan kanker.

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama

Obesitas diartikan secara singkat sebagai kelebihan lemak yang disimpan oleh tubuh. Apa yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang dengan apa yang dikeluarkan tubuh. Obesitas dapat terjadi pada siapa saja, tak peduli itu tua, muda bahkan balita. Dan penderita obesitas memang lebih banyak wanita. Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetik (keturunan) tapi ini kecil sekali kemungkinannya, faktor lingkungan, obat-obatan, kebiasaan, sociokultural, metabolik, physiological, psykological dan hormonal. Nah yang terakhir inilah yang menjadi penyebab obesitas yang Saya alami.

Saya pernah melakukan suntik hormon atau terapi hormon untuk memperoleh anak. Bukan cuma sekali tapi dua kali. Dan menurut dokter kandungan Saya, kenaikan berat badan yang Saya alami setelah melakukan terapi hormon tersebut dapat dikatakan lebih baik dibandingkan dengan orang lain yang melakukan terapi hormon juga. Bahkan ada yang mengalami kenaikan berat badan tiga kali dari berat awal sebelum melakukan terapi hormon. Wuiiih 

Tanggal 7 November kemarin, Saya mengikuti Seminar Hari Obesitas Se-Dunia, “Cegah Obesitas Melalui GERMAS” di Hotel Harris Kelapa Gading. Hadir pada seminar tersebut Bu Lily dari KeMenKes, dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K), Dr.(C) Rita Ramayulis,DCN,M.Kes dan Dr. Michael Triangto, SpKO. Dalam seminar tersebut, dr. Ida menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia menggemari makanan berlemak dan manis serta kurang menyukai sayuran dan buah. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab utama terus meningkatnya penderita obesitas di Indonesia.

Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan upaya serius yang inovatif untuk menahan laju peningkatan angka Obesitas di Indonesia. Obesitas sangat erat kaitannya dengan PTM karena itu pengendalian obesitas dapat berjalan secara optimal jika kebijakan umum penanggulangan PTM didasari pada partisipasi  dan pemberdayaan masyarakat . Pemerintah berupaya untuk mengendalikan dan mengatasi obesitas melalui GERMAS.

Obesitas merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat bila tidak segera diatasi karena obesitas merupakan faktor resiko terjadinya berbagai penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, DM, kanker,osteoartritis dan penyakit tidak menular lainnya. Karena itu obesitas harus segera mungkin diatasi melalui GERMAS.

GERMAS adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui tindakan CERDIK. Cek rutin kesehatan secara berkala, Enyahkan rokok, Rutin melakukan aktifitas fisik, Diet makanan dengan nutrisi seimbang terutama mengonsumsi sayur dan buah, Istirahat yang cukup dan Kelola stress. Selain menerapkan GERMAS sebagai salah satu cara untuk mengatasi obesitas, pemerintah juga membuat buku panduan Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS).

Melalui GERMAS dan GENTAS, masyarakat diajak untuk mengatur pola makan. Seperti menggunakan piring makan model T yaitu jumlah sayur 2 kali lipat dari bahan makanan sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, pasta dan lain-lain), jumlah makanan sumber protein setara dengan jumlah makanan sumber karbohidrat serta konsumsi buah minimal harus sama dengan jumlaj karbohidrat atau protein. Pilihlah makanan yang disenangi namun tetap memperhatikan jumlah, jenis dan jadwal makan. Konsumsi garam, gula dan lemak harus diminimalisir serendah mungkin. Makanan sedapat mungkin diolah dengan cara ditumis dan direbus. Hindari gorengan dan minuman manis.

Selain mengatur pola makan dan menjaga asupan makanan yang masuk, obesitas dapat dicegah dan diatasi dengan aktifitas fisik. Menjadi aktif sangat penting untuk mencegah dan mengatasi obesitas serta dapat pula mencegah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung pembuluh darah, stroke , diabetes dan penyakit tidak menular lain. Prinsip utama aktifitas fisik pada obesitas adalah untuk meningkatkan pengeluaran energi dan membakar lemak. Aktifitas fisik dan latihan fisik menjadi bagian terintegrasi sebagai terapi  untuk menurunkan berat badan dan menjaga berat badan tetap ideal.

Selain melakukan aktifitas fisik, menjauhi rokok, istirahat yang cukup dan kelola stress menjadi faktor pendukung untuk mengatasi dan mencegah obesitas.  Dan semua perilaku GERMAS serta GENTAS ini dapat pula Saya terapkan untuk diri sendiri supaya Saya dapat menekan laju kenaikan berat badan dan dapat menjalani hidup dengan sehat dan bugar.

10 Comments

  1. Obesitas emang mengundang banyak penyakit. Makanya heran kalau ada yg nyuruh anak2 banyak minum susu biar gemuk, eh pas gede diminta langsing. Yg penting sih sehat2 aja meski gk ndut sat kecil dan pas gede nerapin gaya hidup sehat aamiin #berasacurcol wkwkwkwk 😛

  2. Ibu ku nih Mak, sekarang badannya melebar, padahal dulu gak begini. Jadi khawatir kalau beliau obes, soalnya udah jarang gerak, maklum juga udah lansia. Gaya hidup sehat mesti dijalanin nih biar sehat terus walau di usia senja

  3. Obesitas nggak habis-habis ya mak kalau di bahas, selalu aja ada hal yang baru di ketahui, semoga makin banyak yang sadar juga paham bahaya obesitas dan mulai hidup sehat..

  4. Hoalah jadi karena pengaruh terapi hormon ya Mak.. Semangaaaatt Mak Dewi, insya Allah kita selalu sehat ya.. Bagus nih kampanyenya biar masyarakat (dan aku juga) lebih banyak juga yang konsumsi sayur dan buah.. 🙂

  5. Aku nih senang banget makan nasi jadi terlalu berlebihan konsumsi nasi. Kurang olahraga pula. Jadi sadar bahwa gaya hidup ini tak boleh dibiarkan ya. Jadi langsung ah mau jaga pola hidup

  6. Aku juga mulai obesitas dan semangat nurunin BB dengan olahraga & makan sayur. Harus rutin setiap hari. Biar balance sama nasi dan mie ayam.

  7. Iih saya banget tuh, teh.. Sampai pada titik bodo amat.. Hahaha.. Memang BB saya berlebih, malah bisa dikatakan obesitas. Tapi alhamdulillah dites semua unsur2 PTM normal2 saja. Kalau kata dokter saya gemuk dari genetik. Ibaratnya makan dikit jd daging n lemak. Hahaha..

    Dokter bilang yang penting pola hidupnya dibenerin. Ke gaya hidup sehat dan berimbang. Insya Allah jauh deh dari PTM

  8. OMG! Obesitas, aku banget nih. Hiks, gaya hidup tidak sehat emang salah satu faktor utama yang bikin badan gendut. Makanya sekarang aku udah mulai ubah sedikit demi sedikit. Bertahap yang penting pasti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button