LifestyleParentingtekhnologi

Belajar Cara Now Di Step Up Learning Hub BSD

Pendidikan menjadi salah satu fokus utama saya sebagai orangtua. Saya meyakini bahwa ilmu yang bermanfaat dapat menjadi warisan abadi dan menolong saya serta anak-anak saya di akherat nanti. Uang atau harta dapat dengan mudah habis tapi kalau ilmu, tidak akan bisa dicuri atau habis dimakan waktu. Saya dan suami sepakat untuk membekali anak kami dengan bekal pendidikan formal, agama dan ketrampilan sesuai porsinya berdasarkan keinginan dan minat bakat anak-anak. Oleh karena itu, untuk urusan pendidikan anak, saya dan suami selalu berupaya untuk mengusahakan yang terbaik. Seperti iklan yang sempat booming, “untuk anak, nggak boleh coba-coba wkwkwk”. 

Saya dan suami mungkin termasuk orang tua yang saklek soal pendidikan. Sakleknya kami saklek jaman now hahahaha *tetep membela diri*. Anak-anak bebas mau menjadi apa saja sesuai dengan mimpi dan cita-citanya tapi pemilihan dimana anak saya sekolah tetaplah saya dan suami yang punya kuasa. Contohnya saat anak saya ngeyel ingin melanjutkan pendidikan ke pesantren setelah selesai pendidikan dasar, saya pun tak kalah ngeyel tetap menyekolahkan anak saya di salah satu SMP unggulan di sekitar daerah rumah saya. 
Perdebatan sengit penuh alasan pun terjadi antara kami, orangtuanya dan anak sulung saya. Untungnya sih ngga sampai kepengadilan *ehhhhh hahahaha*. Dan akhirnya ditempuhlah jalan damai berupa kesepakatan yaitu anak sulung saya boleh melanjutkan ke pesantren saat lulus SMP. 
Bukan hanya menentukan dimana anak saya bersekolah formal saja kesaklekan saya tapi juga merembet pada pilihan bimbingan belajar apa yang anak saya tempuh. Saya tidak main asal saja memasukkan anak saya kesebuah bimbingan belajar. Saya tetap melibatkan anak saya dalam pemilihan tempat dan bimbingan belajar yang nyaman untuk dia namun keputusan akhir dimana dia mengikuti bimbingan belajar, tetap saya dan suami yang memutuskan.
Saya dan suami sangat menyadari, kami bukanlah orangtua yang sempurna untuk anak-anak kami namun setidaknya kami berusaha untuk memberikan yang terbaik (menurut kami) untuk anak-anak kami. Saya dan suami berpendapat bahwa sampai anak berusia 17 tahun, saya dan suamilah yang bertanggungjawab penuh terhadap kehidupan anak. Kami tetap mendengarkan curahan hati dan keinginan anak-anak kami tapi keputusan tetap ada ditangan kami. 
Sebagai orangtua, saya dan suami selalu membiasakan untuk mendiskusikan semuanya tentang apapun termasuk menyangkut masa depan dan keinginan anak. Jadi anak saya pun tahu apa alasan orang tuanya memilihkan sekolah formal ataupun bimbingan belajar untuk mereka. Atau untuk hal lainnya.
Saya dan suami menyadari bahwa kami tak bisa terus-terusan menemani anak-anak kami belajar. Adakalanya kesibukan dan keegoisan kami sebagai orang dewasa dan orang tua, membuat kami terpaksa tidak dapat mendampingi anak-anak kami belajar setiap hari. Sebenarnya bukan alasan itu saja sih yang membuat saya dan suami satu suara untuk memasukan anak-anak kami kebimbingan belajar. Pelajaran anak jaman now beda banget dengan pelajaran saya dan suami waktu dulu. Bahasa jujurnya mah saya dan suami sering ngga bisa mengerjakan tugas-tugas anak kami wkwkwk *tutupmuka.
Seriusan deh ini, pelajaran anak-anak sekarang tuh susah-susah banget. Seolah-olah soal yang ada dibuku pelajaran itu dibuat untuk nyusahin anak. Dibikin supaya anak ngga bisa jawab *gemes banget soal ini. Menyikapi hal ini, saya dan suami semakin yakin dengan pilihan kami untuk mendaftarkan anak-anak kami ke bimbingan belajar.
Jangan pernah berpikir bahwa memilih tempat bimbingan belajar yang nyaman dan memahami jiwa anak itu adalah hal yang mudah. Hmmm, kalau ada yang berpikir seperti itu, saya pastikan Anda akan menyesalinya hahaha. Milih bimbingan belajar yang tepat untuk anak itu, kenyataannya loh ini, ngga semudah dan sesimpel yang dipikirin.

Ngga jarang nih kejadian seperti ini, sudah nemu nih bimbingan belajar yang sesuai kriteria eh ujung-ujungnya mahal banget biayanya atau kebalikannya. Cukup bikin puyeng kan? Namun akhirnya saya dan suami berpendapat bahwa ada harga ya ada kualitas. Jika kami ingin anak kami mengikuti bimbingan belajar yang berkualitas, kami pun harus rela putar otak untuk mengusahakan biaya tersebut.

Saya dan suami berpikirnya kalaupun kami memasukan anak kami ke bimbingan belajar yang “asal murah” saja kog sayang banget. Percuma gitu, murah tapi kurang ada hasilnya.

Ngomongin tentang bimbingan belajar, beberapa hari yang lalu, saya baru tahu nih kalau ada bimbingan belajar yang kekinian banget. Step Up Learning Hub namanya. Sayang banget sih, lokasinya itu di BSD. Jauhnya kebangetan dari rumah saya wkwkwk. Step Up membuat saya terpesona. Sejujurnya saya belum pernah nemuin bimbingan belajar yang tempatnya saja nyaman dan mendukung banget untuk belajar, selain di sekolah tentunya.

Pertamakali masuk ke Step Up, saya langsung merasakan aura ketenangan dan nyaman. Ruangan disetting penuh warna, apik dan elegan. Bimbingan belajar ini memiliki fasilitas belajar mengajar yang cukup lengkap. Ada ruangan praktek atau laboratorium. Ada pula ruangan yang dirancang sedemikian rupa hingga anak dapat mengerjakan tugas-tugasnya dengan fokus dan rileks tanpa gangguan. Anak dapat lebih terpacu belajar saat berada di Step Up dan akan terbawa ketika si anak berada di rumah.

Nilai lebih dari Step Up ini adalah menyesuaikan dan memahami jiwa serta kebutuhan anak jaman now. Diseluruh ruangan banyak banget colokan listrik. Kalian tahu kan kalau anak jaman now itu ngga bisa jauh-jauh dari colokan listrik? Huahahaha. Setiap kali masuk ke tempat makan atau tempat umum, anak jaman now pasti sibuk cari colokan listrik untuk mencharge gadget ataupun laptop mereka. Nah di Step Up ini colokan listrik tersebar banyak banget di seluruh ruangannya. Jadi ngga khawatir sampai rebutan colokan listrik sih hahahaha.

Step Up Learning Hub

Sekilas nih tentang Step Up. Step Up adalah pusat pembelajaran modern yang bertujuan meningkatkan kompetensi akademik anak dari SD hingga SMA agar memenuhi standar internasional. Pelajaran yang disampaikan oleh pembimbing di Step Up dilakukan secara personal, menyenangkan dan interaktif. Para pembimbing di Step Up atau lebih familiar dipanggil “Coach” yang ada di Step Up adalah para profesional yang terakreditasi dibidangnya masing-masing. Step Up menghadirkan pengalaman belajar masa kini dengan menyediakan satu atap dimana anak dapat belajar dengan nyaman, mengekspresikan kreativitas mereka secara mandiri dan saling bertukar pikiran.

Step Up adalah bagian dari Sampoerna Schools System yang mengutamakan sistem pendidikan terpadu untuk masa depan generasi muda di Indonesia. Melihat sendiri proses belajar mengajar di Step Up, langsung bikin saya mupeng untuk mendaftarkan anak saya di Step Up tapi sayang Step Up baru ada di BSD. Bahasa yang digunakan di Step Up adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Supaya anak terbiasa dengan bahasa internasional dan mampu menghadapi kerasnya hidup yang kompetitif ini.

Step Up tidak hanya memberikan bimbingan untuk pelajaran umum saja tapi juga memberikan bimbingan TOEFL dan conversation Engglish untuk anak yang memang berkeinginan untuk melanjutkan sekolah atau kuliah di luar negeri.

Oh ya hampir saja saya lupa. Step Up ini masih terbilang baru loh. Step Up hadir pada tanggal 28-4-2018 lalu. Belum genap setahun tapi saya melihat bukti-bukti kemajuan dari Step Up.

Salah satu contohnya adalah belum lama ini, Step Up meluncurkan kerjasama dengan The Princeton Review. Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena semakin meningkatnya minat pelajar Indonesia yang berencana melanjutkan kuliah di luar negeri khususnya ke Amerika Serikat. Berdasarkan Field Service Intercultural Survey menunjukan bahwa generasi Z berpikir untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri supaya memperoleh kualitas pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan daya saing dalam mendapatkan pekerjaan dimasa depan.

Kerjasama ini akan membuat anak jaman now yang berkeinginan kuliah di Amerika Serikat memperoleh persiapan atau bekal yang sesuai dan dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan di USA. Satu hal yang mesti digarisbawahi, Step Up bukanlah agen yang menggiring siswa atau anak yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri terutama di USA untuk memilih satu universitas/sekolah saja. Step Up bersifat mengarahkan dan membimbing saja tapi tidak mengharuskan anak untuk melanjutkan pendidikan di satu lembaga pendidikan saja.

Biaya bimbingan belajar di Step  Up masih sangat terjangkau sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Bahkan ngga jauh beda dengan biaya bimbingan belajar anak saya yang memiliki fasilitas tidak selengkap Step Up. Duh semakin mupeng dengan Step Up.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button