Kesehatan

Atasi Stunting Melalui Kampung Gizi

Atasi stunting melalui Kampung Gizi dengan pemberian makanan gizi seimbang

Belum lama ini saya sempat membaca artikel disalah satu media online ternama negeri ini mengenai fakta bahwa negeri kita termasuk negara dengan tingkat stunting yang tinggi. Keadaan ini salah satunya disebabkan karena banyak masyarakat yang tidak mampu untuk membeli dan memenuhi makanan dengan gizi seimbang sesuai dengan program pemerintah “isi piringku”. Miris ya?! Negeri yang konon katanya gemah ripah loh jenawi ini ternyata penduduknya banyak yang kesulitan untuk memenuhi makanan bergizi. Pemerintah pun terus berupaya mengatasi permasalahan ini dan mengajak berbagai pihak untuk turut mengatasi masalah stunting di Indonesia.

Indonesia hingga saat ini memang masih berkutat dengan permasalahan gizi terutama stunting dan gizi buruk. Meski berdasarkan data yang ada, prevalensi angka stunting tiap tahun terus mengalami penurunan namun masih masuk kategori tinggi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting berada pada angka 24,4% atau sekitar 5,33 juta balita. Angka yang cukup tinggi walaupun mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Stunting atau gizi buruk menurut WHO (2015) adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan berat badan dan panjang badannya dibawah standar yang seharusnya. Anak dapat mengalami gizi buruk atau stunted ( terduga stunting) dikarenakan kurangnya asupan gizi seimbang pada saat dia dalam kandungan dan pada 1000 hari pertama kehidupan. Stunting dapat dicegah dan diatasi dengan cara memperbaiki status gizi calon ibu dan anak yang terduga stunting pada masa 1000 HPK.

Stunting beririsan dengan kemiskinan. Seperti yang dilansir pada laman Kompas com, cukup banyak penduduk Indonesia yang tidak mampu membeli makanan bergizi dikarenakan berada dalam garis kemiskinan. Bisa dipahami, jangankan memikirkan asupan gizi yang dikonsumsi, sudah bisa makan saja sudah sangat bersyukur. Menyikapi masalah stunting atau gizi buruk yang terus membayangi masa depan bangsa ini, pemerintah mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam mengentaskan masalah stunting. 

Masalah stunting bukan hanya tentang ketidakmampuan untuk membeli makanan dengan gizi seimbang, namun juga berkaitan langsung dengan pemahaman akan pentingnya makan makanan dengan gizi seimbang. Bukan hanya yang enak dan mewah saja tapi gizinya harus seimbang. Indonesia hingga saat ini memang masih menghadapi permasalahan gizi yang cukup kompleks. Edukasi mengenai pentingnya mengkonsumsi makanan gizi seimbang untuk calon ibu dan anak harus terus ditingkatkan agar prevalensi stunting bisa terus ditekan.

Terkait dengan stunting atau gizi buruk, diperlukan dukungan semua pihak. Dan salah satu pihak yang menaruh perhatian pada permasalahan stunting atau gizi buruk adalah YBM PLN (Yayasan Baitul Maal PLN). YBM PLN adalah lembaga yang mengelola zakat pegawai PLN se-Indonesia. Zakat para karyawan PLN tersebut dipergunakan untuk membantu mengentaskan kemiskinan kaum dhuafa melalui berbagai program pemberdayaan. Program pemberdayaan YBM PLN bermacam-macam dan salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu Kampung Gizi YBM PLN. YBM PLN mendukung usaha pemerintah untuk atasi stunting melalui Kampung Gizi.

Kampung Gizi YBM PLN Sebuah Upaya Atasi Stunting di Indonesia

YBM PLN melalui salah satu programnya yaitu Kampung Gizi berupaya untuk mendukung usaha yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka prevalensi stunting di Indonesia. Atasi stunting melalui Kampung Gizi. Kampung Gizi yang digagas YBM PLN menyasar pada balita yang terduga stunting dan berada pada 3 lokasi yaitu Kelurahan Keramat Pela, Gandaria Utara dan Cipete Utara. Ketiga kelurahan tersebut berada dalam wilayah kecamatan Kebayoran Baru Jak-Sel.

Program Kampung Gizi YBM PLN dilaksanakan selama 90 hari dengan memberikan menu makanan bergizi seimbang yang disebut dengan catering paket makan gizi kombinasi yang diperuntukan bagi sekitar 50 balita stunted. Menu catering paket makan gizi YBM PLN disusun oleh tim kesehatan YBM PLN dan bertujuan untuk meningkatkan taraf gizi atau status gizi balita stunted. Paket makan gizi kombinasi ini diolah oleh tim YBM PLN dan distribusinya dibantu oleh para kader Posyandu yang ada di tiga kelurahan tersebut. Setiap jam 9 pagi, paket makan gizi kombinasi didistribusikan ke balita stunted. 

Program Kampung Gizi YBM PLN selama 90 hari memberikan paket makan gizi kombinasi pada balita stunted 

Melalui pembagian paket makan gizi kombinasi pada balita stunted yang menjadi sasaran utama program Kampung Gizi selama 90 hari berturut-turut diharapkan dapat memperbaiki status gizi balita stunted. Pemberian paket makan gizi kombinasi yang dibarengi dengan edukasi seputar pentingnya pemberian gizi seimbang bagi tumbuh kembang bayi dan balita terutama pada 1000 HPK. Tolak ukur keberhasilan yang ingin dicapai melalui program Kampung Gizi YBM PLN ini adalah adanya peningkatan berat dan tinggi badan balita stunted yang menjadi sasaran utamanya.

Bertepatan dengan Hari Gizi Nasional tahun ini yaitu tanggal 25 Januari 2023, program Kampung Gizi YBM PLN genap 90 hari dan dalam rangka memperingati HGN ke-63, diadakan acara Ketuk Pintu Gizi YBM PLN. Ketuk Pintu Gizi dilaksanakan di RPTRA Tunas Muda Keramat Pela Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut dilakukan pula wisuda balita sehat. Berdasarkan laporan dari Tim Program Kampung Gizi YBM PLN, ada peningkatan taraf gizi yang dialami oleh kelima puluh balita yang menjadi sasaran Kampung Gizi. Program Kampung Gizi yang dilakukan selama 90 hari terbukti mampu menurunkan prevalensi stunting di tiga kelurahan yang menjadi lokasi Kampung Gizi.

Ketuk Pintu Gizi YBM PLN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button