Tips Memilih Perguruan Tinggi Terbaik Untuk Anak SMK
Si Sulung yang kini sudah lulus SMK dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi |
“Pengajaran umumnya memerdekakan manusia dari hidup lahirnya, sedangkan pendidikan memerdekakan hidup batinnya.” – Ki Hajar Dewantara
Tahun ini anak sulung saya lulus SMK. Sejak di kelas dua SMK, anak saya sudah memiliki keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Meskipun banyak yang meragukan apa bisa dari SMK kuliah di perguruan tinggi terutama perguruan tinggi negeri. Karena biasanya lulusan SMK langsung bekerja. Namun, anak saya tetap bersikukuh untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sebagai orang tua, saya mendukung apapun keinginan anak saya selama keinginannya tersebut baik untuk dirinya dan dapat dipertanggungjawabkan. Sejak anak saya mantap untuk melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus SMK, kami sekeluarga berdiskusi mengenai perguruan tinggi mana yang akan menjadi tempat Si Sulung melanjutkan pendidikannya selepas SMK.
Anak saya memiliki minat yang tinggi dengan bahasa asing, desain komunikasi visual, ilmu perpustakaan, jurnalis dan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Anak saya memiliki keinginan untuk bisa bekerja di perusahaan startup atau mengajar bahasa asing. Karena itu, kami fokus memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan minat bakat Si Sulung.
Berbeda dengan anak SMA, supaya dapat diterima di perguruan tinggi terbaik, persiapan yang harus dilakukan oleh anak SMK menjadi dua kali lipat lebih berat daripada anak SMA. Kenapa demikian? Karena anak SMK lebih dipersiapkan untuk terjun ke dunia kerja dibanding melanjutkan kuliah. Bobot pelajaran umum yang diterima di SMK pun berbeda dan lebih sedikit dibandingkan dengan anak SMA. Salah satu contohnya, anak SMK tidak menerima pelajaran Sosiologi dan pelajaran ini diujikan di UTBK. Jadi persiapan secara materi pelajaran pun harus dipersiapkan dengan lebih matang lagi.
Si Sulung harus belajar pelajaran sekolahnya sekaligus pelajaran yang diujikan di UTBK. Karena ada beberapa mata pelajaran yang dijujikan di UTBK tapi tidak diterimanya di SMK. UTBK adalah tes masuk ke perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan oleh LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi). Selain harus belajar dua kali lebih banyak dari anak SMA, Si Sulung juga harus aktif mencari informasi seputar perguruan tinggi dan pelaksanaan UTBK.
Tips Memilih Perguruan Tinggi Terbaik Untuk Anak SMK
Si Sulung mempersiapkan diri, belajar persiapan ujian masuk perguruan tinggi |
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih perguruan tinggi terbaik untuk anak SMK, diantaranya adalah:
1. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan passion atau minat bakat. Jangan sampai salah memilih jurusan. Hal ini saya tekankan pada Si Sulung, jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari;
2. Tentukan perguruan tinggi yang akan menjadi pilihan. Sebaiknya memiliki dua pilihan perguruan tinggi, swasta dan negeri. Jadi jika tidak diterima di perguruan tinggi negeri, bisa mendaftar di perguruan tinggi swasta. Perguruan tinggi swasta yang dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan secara finansial dan tetap utamakan memilih perguruan tinggi dengan akreditasi A;
3. Sebelum memutuskan memilih perguruan tinggi mana yang akan menjadi pilihan, Si Sulung tidak lupa memeriksa fasilitas yang ada di kampus atau perguruan tinggi yang akan dipilihnya. Si Sulung mencari tahu apakah perguruan tinggi tersebut memiliki perpustakaan yang cukup lengkap dan tersedia fasilitas internet. Hal ini dapat dipahami karena di era aktivitas tanpa batas ini, internet sudah menjadi sebuah kebutuhan;
4. Saya sarankan pada Si Sulung untuk memilih perguruan tinggi yang memiliki program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Tujuannya agar Si Sulung memiliki kompetensi unggul pada saat terjun ke masyarakat selepas lulus kuliah. Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbud Ristek, Nadiem Makarim pada awal 2020. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka memberikan pengalaman pendidikan yang komprehensif kepada mahasiswa sehingga mereka mempunyai kompetensi unggul dan siap menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Si Sulung memilih Universitas Padjajaran Bandung dan Politeknik Media Jakarta karena kedua perguruan tinggi ini memiliki program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka;
5. Sebelum memutuskan untuk memilih perguruan tinggi pilihannya, Si Sulung, saya arahkan untuk mempertimbangkan apakah lokasi kampus tersebut strategis dan mudah dijangkau transportasi umum, apakah perguruan tinggi tersebut memiliki akomodasi yang dapat menunjang perkuliahannya dan jika perguruan tinggi yang dipilihnya jauh dari rumah kami dan terpaksa harus kost, saya sarankan untuk memilih yang sesuai dengan kemampuan keuangan kami termasuk biaya hidup sehari-hari;
6. Saya selalu mengingatkan Si Sulung untuk tidak ikut-ikutan teman. Jurusan dan perguruan tinggi yang dipilihnya harus yang sesuai dengan minat bakat dan kemampuannya. Karena saya meyakini apapun jika dilakukan sepenuh hati, hasilnya akan baik dan tidak mengecewakan.
Selain keenam tips diatas, untuk membantu mempersiapkan Si Sulung agar bisa lulus ujian seleksi perguruan tinggi, saya menganjurkan agar Si Sulung ikut bimbingan belajar khusus persiapan tes ujian masuk perguruan tinggi. Si Sulung memilih bimbel online agar bisa belajar lebih fleksibel. Alhamdulillah di rumah kami sudah cukup lama menggunakan IndiHome dari TelkomGroup. IndiHome dapat mengakomodir kebutuhan internet keluarga kami dengan cukup baik.
IndiHome adalah internet keluarga Indonesia dengan jaringannya yang cukup luas. Di masa pandemi korona, internet menyatukan keluarga. Membuat komunikasi tetap lancar meskipun diterapkannya pembatasan kegiatan oleh pemerintah sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus korona.
IndiHome membantu aktivitas digital keluarga saya dapat berjalan dengan baik dan tanpa kendala termasuk memenuhi kebutuhan internet selama Si Sulung mengikuti bimbingan belajar online. IndiHome, internetnya keluarga Indonesia.
IndiHome, internetnya keluarga Indonesia |