Pengalaman Pertama Rapat Bersama Presiden
Entah apa yang terlintas dalam pikiran kalian saat membaca judul tulisan ini. Bisa saja kalian akan heran atau bahkan bisa jadi kalian akan berdecak kagum saat baca judul tulisan ini. Mungkin yang ada dalam benak kalian wiih keren banget mamak yang satu ini bisa rapat dengan presiden hahahaha. Dan pastinya kalian pasti bertanya-tanya kenapa tiba-tiba saya ikut rapat bersama presiden. Ini hanya sebuah kejutan kecil dari Tuhan sekaligus pembelajaran supaya saya tahu seperti apakah tugas para bupati atau walikota dalam memimpin daerahnya. Termasuk tugas dan tanggung jawab anggota DPRD. Saya datang dan ikut rapat sebagai undangan dari Sekretariat Kabinet RI.
Saya bersyukur karena mendapatkan kesempatan yang belum tentu bisa diulang kembali kecuali jadi pejabat benaran bukan kw alias palsu seperti saat menghadiri Rapat Kerja Pemerintah di JIExpo Kemayoran. Rapat Kerja Pemerintah (RKP) ini dihadiri oleh seluruh kepala pemerintahan tingkat kabupaten atau kotamadya dan anggota DPRD se-Indonesia. Saya sempat melihat beberapa wajah beken, salah satunya adalah Bu Risma.
Peserta RKP (doc.Antara) |
Panjang dan bertele-telenya birokrasi dan peraturan seringkali membuat para investor menjadi malas untuk berinvestasi di daerah. Terutama menyangkut perizinan. Padahal ketertarikan para investor untuk melakukan investasi di daerah cukup tinggi. Pemerintah pusat telah memberlakukan aturan yang memudahkan investor untuk melakukan investasi tapi sayangnya ketika investor datang dan mengurus perizinan setempat, para investor merasa peraturan dan birokrasi daerah menyulitkan dan memperlambat mereka. Mereka merasa jauh lebih mudah mengurus perizinan di pusat daripada di daerah. Menyikapi fenomena ini, pemerintah mulai memberlakukan peraturan satu pintu guna membantu percepatan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh pelosok Indonesia.
RKP dibuka oleh Wakil Presiden RI Bapak Jusuf Kalla. Pak Kalla mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat tersebut, pemerintah terus menambah infrastruktur. Infrastruktur dibangun bukan hanya di kota-kota besar saja tapi juga dipelosok tanah air. Pertumbuhan ekonomi bangsa kita, cukup membahagiakan. Hal ini terbukti dengan adanya lembaga pemeringkat internasional yang menyatakan Indonesia adalah negara layak investasi.
Dok.Tempo |
Lebih lanjut lagi, Wapres Jusuf Kalla menegaskan bahwa RKP diadakan dengan tujuan untuk membahas bagaimana mempermudah proses investasi di daerah masing-masing. Daerah membutuhkan imvestasi untuk pertumbuhan ekonomi. Perubahan yang terjadi di daerah tergantung pada pemimpin daerah tersebut.
Pernyataan tersebut senada dengan apa yang dikatakan oleh Pak De Jokowi yang meminta kepala daerah dan DPRD untuk berani melakukan reformasi besar-besaran terkait perizinan berusaha. Perubahan di daerah tergantung pada kepala daerah dan DPRD, mau atau tidak mau, niat atau tidak niat untuk melakukan perubahan tersebut. Saat ini terdapat sekitar 42 ribu peraturan baik itu peraturan presiden, undang-undang, peraturan menteri, pergub, perda, perwali yang menghambat laju investasi. Pemerintah daerah dan DPRD harus mampu memangkas peraturan-peraturan dan undang-undang yang membuat ribet perizinan berusaha di daerah.
Banyaknya regulasi justru akan menyeret daerah itu sendiri dan menyulitkan para pengusaha untuk berinvestasi di Indonesia terutama di daerah dan ini akan membuat iklim investasi di Indonesia menjadi kurang baik. Apalagi sekarang ini dunia bergerak sangat cepat. Pak De mencontohkan, saat ini mengurus izin kemudahan ekspor impor hanya 1 jam saja yang semula 30 hari baru selesai perizinannya. Begitu pula dengan izin tempat penimbunan barang juga menjadi hanya 1 jam yang sebelumnya 10 hari baru selesai. Pemerintah pusat telah mengupayakan perbaikan pelayanan dan mereformasi peraturan guna mendukung lajunya investasi yang cepat. Pemerintah daerah pun harus berani melakukan hal yang sama. Semua perubahan tersebut semata-mata dilakukan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dan hal ini yang menjadi alasan pemerintah untuk melakukan kebijakan satu pintu mengenai perizinan berusaha.
Sejujurnya saya terkesima dengan cara Pak De memberikan semangat pada para kepala daerah dan DPRD untuk mampu berbuat yang terbaik bagi daerahnya. Kata-kata Beliau penuh rasa optimisme bahwa negeri ini akan menjadi lebih baik. Rapat Kerja Pemerintah ditutup setelah acara tanya jawab yang langsung dijawab oleh presiden. Tanya jawab yang singkat karena presiden datang terlambat ke RKP dikarenakan terkena macet sehingga Beliau tidak memiliki waktu lebih untuk melakukan tanya jawab lebih lama lagi. Namun presiden menjanjikan akan mengadakan RKP lagi di daerah karena presiden merasa masih banyak hal-hal yang mesti dibicarakan supaya percepatan pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.
Dok.Antara |
Rapat yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini cukup memberikan gambaran pada saya betapa beratnya tugas yang diemban seorang kepala daerah, DPRD dan seorang kepala negara beserta jajarannya. Saya merasa optimis bahwa Indonesia dapat menjadi negara maju dengan laju investasi tinggi dan sanggup membayar hutang-hutangnya.
Iiish keren mamak blogger hits nih.. bisa hadir di rapat kerja pemerintah. Kalau saya apalah.. hahaha
Mamaaaaake keren kali ikut rapat sama Presiden, sungguh pengalaman yang langka maaak. *lanjutkan hehehe
Huahahahaha Dustaaaa bgt ini komentar. Lah yg duduk dibelakang akoh siapa yak? Hahaha
Sebagai pengusaha berlian hrs tau juga Ntong soal perizinan hahaha e cieeeee
Cadass.Bisa jadi salahsatu yg ikut membahas nasib bangsa ke depan bersama RI 1
Saya baru bisa rapat bareng mantan2 presiden di ruang kerjanya : D
Mudah2an dengan d bangun nya bbrp infrastruktur tidak membebani rakyat, tidk sekedar ngejar rapot biru nih presiden kita
keren amat nih Mamak. Lama2 jadi anggota DPR deh.
Kadang banyak yang mikir urus negara itu gampang. Ada yang nggak ngepas aja udah protes. Padahal tak mudah loh. Dan Nona Kebba sudah merasakan ribetnya rapat ala kepala daerah, dll:)
Emak kece bingitsss sih! Bisa ikutan rapat bareng presiden. Uwoooow!
Keren ya bisa ikut rapat soal negara sm kepala negara, semoga hasil rapat ny bisa sepakat y
Keceee… Rapat bareng pakde Jokowi… Bisa jadi blogger kepresidenan ini mah… Btw, yang namanya pemimpin apapun itu pasti berat ya mak… Makanya kita yang pada dibawah juga jangan kebanyakan kritik kalo ga paham ya mak…
Jadi tau ya Mak kalau mimpin suatu rapat itu nggak gampang, apalagi mimpin suatu negara.
Semoga lah dengan kebijakan dan beberapa infrastruktur yang di bangun memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Wuih emak Kebab kece banget bisa rapat kabinet. Xixiix salut deh mak. tapi kalau soal masukan untuk pemerintah sih menurutku Harus ya. Kareena memang tugas kita sbgi rakyat memastikan pemerintah melakukan Hal yang benar. Biar ga jadi kayak negara Venezuela tuh. Bangkrut
Asyiiik ye kan Emak hits udah ikut rapat bareng org nomor 1 di Indonesia
Senangnya berkesempatan rapat langsung bersama Presiden RI. Mau juga dong di ajak mba Dewi.
Pengalaman yang tak terlupakan ya, Semoga barang produksi indonesia bisa mendunia dan menyumbang devisa negara