Lifestyle

Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengelolaan Dana ZISWAF

Pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan dana ZISWAF di Dompet Dhuafa dilakukan melalui portal donasi online

Lembaga filantropi Islam berkembang cukup pesat di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari jumlahnya yang terus bertambah dan pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan dana ZISWAF yang diterapkan oleh lembaga filantropi Islam tersebut. Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat di semua sektor kehidupan, mau tidak mau memaksa mereka untuk dapat beradaptasi dan harus diakui bahwa teknologi digital dibutuhkan dalam aktivitas filantropi Islam. 

Teknologi digital dibutuhkan untuk menunjang kinerja dan memudahkan lembaga filantropi Islam berkolaborasi dengan masyarakat dalam kebaikan. Digitalisasi lembaga filantropi Islam harus dilakukan agar mereka dapat optimal dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pemanfaatan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf. Oleh sebab itu, terus dikembangkan sistem berbasis digital dalam pengelolaan dana ZISWAF.

Salah satu lembaga filantropi Islam yang telah memanfaatkan teknologi digital dan saat ini tengah merambah dunia metaverse dalam pengelolaan dana ZISWAF adalah Dompet Dhuafa. Saya mengenal Dompet Dhuafa sejak tahun 2016 dan telah menjadi salah satu donatur Dompet Dhuafa. Saya merasa aman dan nyaman mempercayakan zakat, infak dan sedekah saya melalui Dompet Dhuafa karena cara berdonasinya mudah dan secara berkala saya menerima laporan penerimaan dan pengelolaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf  dari Dompet Dhuafa. Dan semuanya dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital. 

Dompet Dhuafa terus berupaya mengembangkan sistem digital bukan hanya dalam pengelolaan dana ZISWAF saja tapi juga dalam memberikan informasi seputar pemanfaatan dan pengelolaan dana ZISWAF dalam upaya pengentasan kemiskinan dan membantu daerah konflik dan bencana. Semua informasi tersebut dapat diakses melalui kanal Dompet Dhuafa . Informasi seperti ini menurut saya sebagai salah satu donatur, cukup penting karena dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Organisasi Pengelola Zakat. Saya jadi tahu kemana larinya dana ZISWAF yang diterima Dompet Dhuafa. 

Ruang Bincang Dompet Dhuafa bertajuk “Peran Lembaga dan Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengentasan Kemiskinan”

Ruang Bincang Dompet Dhuafa dengan tajuk “Peran Lembaga dan Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengentasan Kemiskinan”

Terkait dengan upaya pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan dana ZISWAF, Dompet Dhuafa pada tanggal 22 Februari 2022  menghelat Ruang Bincang bertajuk “Peran Lembaga dan Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengentasan Kemiskinan”. Acara ini dihadiri oleh Suci Nuzleni Qadarsih, Ketua Ramadan 1444H Dompet Dhuafa; Prima Hadi Putra, Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa; Haryo Mojopahit, GM Komunikasi Dompet Dhuafa; Tira Mutiara seorang peneliti IDEAS; Gaib Maruto Sigit, Pemred MNC; Ade Rukmana, penerima manfaat program Desa Tani; Pradwita Gazali, General Manajer FreakOut Indonesia dan Agung Lesmana, Head of Sharia Business Development and Product Solution Bank Jago.

Bank Jago Syariah dan Dompet Dhuafa bekerjasama dalam upaya pengelolaan dana ZIS 

Ruang Bincang ini merupakan salah satu acara yang digelar menyambut bulan Ramadan 1444H. Dompet Dhuafa menggelar diskusi publik ini dengan tujuan mendorong penguatan disektor zakat, infak, sedekah dan wakaf melalui teknologi digital berupa layanan ZISWAF berbasis digitalisasi dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Melalui digitalisasi dalam pengelolaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf, para muzaki diajak untuk merasakan pengalaman baru dalam berinteraksi dengan petugas layanan dengan berbagai kemudahan, baik itu terkait konsultasi seputar ZISWAF maupun pembayaran. Semuanya dapat dilakukan secara daring. Dan tahun ini, Dompet Dhuafa juga meluncurkan program Ramadan Dari Hati dan Berasa Sudah Ramadan. Kalian bisa banget loh ikut serta dalam kedua program tersebut. 

“Digitalisasi merupakan langkah pertama dalam transformasi digital. Langkah ini dilakukan dengan mengukur indeks kemampuan digital terkait proses penyaluran dan penerimaan zakat. Digitalisasi digunakan pula dalam upaya pengentasan kemiskinan mulai dari masyarakat miskin terbawah, masyarakat miskin berpotensi hingga masyarakat miskin yang mampu menggunakan sistem Artificial Intellegence of Things (AloT) sehingga 3 lapisan kemiskinan tersebut bisa ditangani sesuai kebutuhannya masing-masing” – Prima Hadi Putra (Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa)

Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik untuk para muzakinya, Dompet Dhuafa menjalin kerjasama dengan berbagai platform pembayaran termasuk bekerjasama dengan Bank Jago Syariah melalui metode pelayanan dan pembayaran online. Dompet Dhuafa dan Bank Jago Syariah bekerjasama menyediakan perhitungan zakat dan payment gateway berbasis teknologi dengan pemanfaatan barcode. Senada dengan penjelasan yang diberikan oleh Pak Agung Lesmana dari Bank Jago Syariah, pelayanan yang diberikan oleh Jago Syariah dirancang untuk mempermudah hidup nasabahnya. Bank Jago Syariah menghadirkan layanan perbankan syariah dengan teknologi terkini serta memiliki fitur secanggih perbankan konvensional.

Suasana acara Ruang Bincang Dompet Dhuafa 

Nasabah Jago Syariah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan berupa pockets dan terintegrasi dengan ekosistem digital syariah lainnya. Dalam upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dalam hal pengelolaan dana ZISWAF , Jago Syariah berperan sebagai sarana pengumpulan dana ZISWAF para muzaki yang nantinya akan disalurkan manfaatnya kepada para mustahik. Kerjasama dengan Jago Syariah dilakukan Dompet Dhuafa sebagai bentuk transformasi di era digitalisasi ini sebagai upaya pengembangan yang terus dilakukanya. Hal ini terbukti membuahkan hasil dengan meningkatnya pengumpulan zakat dan pemberdayaan mustahik di setiap tahunnya.

Dompet Dhuafa mengambil peran dalam membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan melalui konsep segitiga pemberdayaan. Menurut pemaparan dari Mas Haryo Mojopahit sebagai GM Komunikasi Dompet Dhuafa, masalah pengentasan kemiskinan dapat diatasi melalui konsep segitiga pemberdayaan. Konsep segitiga pemberdayaan yang dilakukan Dompet Dhuafa yaitu dengan menghilangkan kedaruratan, membangun akses dan memperbaiki sistem melalui program-program yang diformulasikan oleh Dompet Dhuafa dengan tujuan utamanya adalah menekan angka kemiskinan yang ada. Mengubah mustahik menjadi muzaki melalui program pemberdayaan masyarakat Dhuafa.

Salah satu contoh program pemberdayaan masyarakat dhuafa yang telah terbukti berhasil meningkatkan taraf kehidupan masyarakat adalah program Desa Tani Lembang. Program Desa Tani Lembang yang digagas Dompet Dhuafa telah berhasil mengangkat derajat petani dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tergabung dalam kelompok desa tani tersebut. Melalui program Desa Tani, Dompet Dhuafa memfasilitasi semua kebutuhan yang diperlukan oleh kelompok tani dengan profit 100% untuk kelompok tani penerima manfaat Desa Tani. Desa Tani Lembang hanyalah satu dari sekian banyak kelompok penerima manfaat Dompet Dhuafa yang telah berhasil keluar dari garis kemiskinan. 

Beberapa nara sumber Ruang Bincang Dompet Dhuafa 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button