Salah satu tugas yang dipunyai oleh HR adalah untuk melakukan perekrutan calon karyawan baru di perusahaan. Saat melakukan perekrutan tersebut, HR mempunyai bias yang bisa berpengaruh pada keputusannya. Hal tersebut membuat perekrutan yang dilakukan berjalan tidak secara objektif karena mempunyai bias dari HR. Oleh karena itu HR harus mengenali apa itu hiring bias dan menghindarinya.
Setelah mengenali dan mengetahui apa saja hiring bias, HR harus dapat menghindari dan tetap bersifat obyektif agar hasil perekrutan karyawan bisa berjalan dengan fair dan sesuai aturan. Hiring bias tersebut bisa dihindari dengan beberapa cara yang harus dilakukan HR. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan HR sehingga bisa menghindari hiring bias. Selain itu, masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan HR untuk menghindari hiring bias.
Cara Menghindari Hiring Bias yang Dapat Dilakukan HR
Ada beberapa langkah atau cara yang dapat dilakukan HR untuk menghindari hiring bias. Diantaranya yaitu:
~ Teknologi Response Bias Detection
Langkah pertama yang bisa digunakan sehingga proses perekrutan yang dilakukan akan lebih obyektif dan membuat kandidat menerima trait yang fair adalah dengan menggunakan teknologi response bias detection. Teknologi tersebut merupakan alat ukur yang bisa memberikan pertanyaan, pemetaan, dan juga proses lainnya dari rekruitmen yang sesuai untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai kompetensi yang dipunyai kandidat. Response bias akan memberikan keterangan mengenai kondisi yang tidak sesuai dengan sebenarnya karena ada bias yang ada di dalamnya.
Untuk mendapatkan hasil perekrutan yang baik dan hasil yang selektif, maka penting untuk melakukan perekrutan perekrutan yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Oleh karena itulah HR bisa mengadakan assessment dalam perekrutan, sehingga hasil yang didapatkan akan sesuai dengan kondisi yang dipunyai dan sebenarnya.
Assessment yang diberikan akan memberikan hasil yang bisa menjadi langkah yang mudah untuk menghindari adanya bias yang dipunyai oleh HR. Terutama ketika menggunakan assessment online yang akan memberikan hasil apa adanya tanpa adanya bias dari HR. Assessment tools dapat digunakan untuk membebaskan response bias, sehingga mendapatkan hasil rekruitmen yang terbaik. Online assessment bisa digunakan untuk membuat rekrutmen yang dilakukan memberikan hasil yang lebih sempurna tanpa adanya bias dari HR;
~ Blind Hiring
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menghindari adanya bias dari HR adalah dengan melakukan blind hiring. Dengan mengikuti pelatihan, HR akan bisa menemukan solusi yang meminimalkan bias yang dipunyai ketika melakukan proses rekruitmen, sehingga hasil dari rekruitmen tersebut bisa berdasarkan keadaan yang sebenarnya. Bias dari HR akan membuat hasilnya tidak maksimal dan kurang efektif.
Blind Hiring merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk membuat proses rekruitmen yang dilakukan akan memberikan hasil yang lebih efektif. Metode perekrutan yang dilakukan akan menghilangkan informasi mengenai nama, jenis kelamin, latar belakang, agama, dan juga lainnya yang dipunyai oleh kandidat. Di mana berbagai hal tersebut akan menciptakan bias untuk HR yang melakukan perekrutan.
Dengan menghilangkan informasi, sehingga bias juga akan tidak tercipta seperti ketika informasi tersebut bisa diketahui dengan mudah. Blind hiring bisa membuat proses perekrutan akan berdasarkan skill dan pengalaman yang dipunyai oleh kandidat, bukan dari background yang dipunyai oleh kandidat. Menggunakan metode blind hiring biasanya dilakukan saat proses screening agar tolak ukur ke proses selanjutnya tidak berdasarkan hal yang menimbulkan bias;
~ Memanfaatkan AI untuk Filtering
Cara selanjutnya yang bisa digunakan untuk menghindari bias yang dipunyai oleh HR adalah dengan menggunakan AI atau artificial intelligence. AI bisa dimanfaatkan untuk filtering yang digunakan untuk mencocokkan profile yang dipunyai oleh kandidat. AI juga bisa digunakan untuk mempelajari mengenai keterampilan yang dipunyai kandidat, memberikan posisi yang sesuai dengan kemampuan kandidat, dan juga dapat merekomendasikan lowongan pekerjaan bagi kandidat yang tepat.
Pemanfaatan AI sangat membantu untuk HR sehingga bisa menghindari bias dalam perekrutan dan juga memberikan banyak manfaat lainnya. Pelatihan HR bisa menjelaskan mengenai manfaat AI lebih lengkapnya sehingga tidak akan bermanfaat untuk membantu tugas HR yang lebih mudah dengan penggunaan AI yang bisa lebih hemat waktu dan juga memberikan keputusan yang lebih akurat;
~Melakukan Interview yang Terstruktur
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam menghindari adanya hiring bias yang dilakukan oleh HR adalah dengan menyusun interview yang terstruktur. Hiring bias akan mudah sekali ditemukan dan juga dipunyai oleh HR ketika proses interview kandidat. Interview yang tidak terstruktur karena ingin mempunyai jawaban yang santai dan juga melihat karakter yang dipunyai oleh kandidat akan membuat hiring bias yang tinggi.
Hindari hal tersebut dengan menggunakan pertanyaan dalam interview yang sudah disusun sebelumnya, sehingga jawaban yang diberikan dari pertanyaan terstruktur tersebut yang bisa menghindari adanya hiring bias yang dipunyai oleh HRD dalam rekruitmen. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menghindari hiring bias seperti di atas.
Hiring bias dapat membuat proses rekruitmen yang dilakukan memberikan hasil yang kurang maksimal karena tidak mendapatkan kandidat yang mempunyai skill yang dibutuhkan dan karakter yang sesuai dengan budaya kerja di kantor. Hindari hiring bias tersebut dengan mengikuti pelatihan HR yang ada di Prasmul-ELI. HR bisa mengikuti program pelatihan untuk HRD management dengan cukup mendaftarkan diri sekarang juga di website resmi Prasmul-ELI.