Lifestyle

Mengenal SEO Dan Content Writter

Adakah diantara Kalian yang pernah mengalami atau pun sedang merasakan hidup penuh keajaiban? Hidup yang Kalian jalani berubah menjadi hari-hari yang sangat menyenangkan dan semua itu terjadi karena Kalian menekuni apa yang menjadi passion Kalian? Saya sedang mengalaminya. Yups, hidup Saya yang tadinya datar dan tak jauh dari area dapur, kamar dan kasur, perlahan berubah menjadi sangat bermakna dan berwarna. Semua itu Saya alami sejak Saya menekuni dunia blogging. Ya, blogging telah mengubah hidup Saya. And I love it.

Mungkin untuk sebagian orang pasti beranggapan Saya lebay dan langsung menyangsikan bagaimana mungkin hanya dengan menulis blog, hidup seseorang akan berubah menjadi lebih indah sekaligus  mampu mewujudkan mimpi-mimpinya. Namun inilah yang Saya alami. Blog telah memberi “banyak” untuk Saya. Dari mimpi jalan-jalan keliling Indonesia yang mulai tercapai satu persatu sampai bertemu dengan orang nomer satu negeri ini, semua Saya dapatkan dari blog.

Saat di Lembah Baliem, Wamena

Saya mulai menulis blog karena Saya suka menulis meski tulisan Saya siy biasa banget dan lebih kearah curcol alias curahan hati wkwkwk tapi Saya senang menulis. Saya pertamakali diajak ke acara blogger oleh seorang teman. Acara screening film Jingga lalu esoknya diajak lagi ke acara premier film Pesantren Impian. Dan diacara inilah Saya baru tahu bahwa blog dapat mendatangkan uang. Saya diwajibkan menulis mengenai film Pesantren Impian dan Saya mendapatkan fee untuk itu. Inilah pertamakalinya Saya mendapatkan fee sebagai seorang blogger.
Awal nge-blog, Saya enggak tahu apa itu blogwalking, domain authority/page authority apalagi tentang SEO. Benar-benar buta. Pelan-pelan Saya pelajari dan pahami semua itu. Apalagi saat tulisan Saya mulai  dihargai dengan materi. Saya tidak ingin menerima fee dan gudibek dari acara blogger tanpa meningkatkan kualitas blog Saya. 
Sejak saat itu, Saya mulai fokus menulis blog dan mulai sering mendatangi acara blogger termasuk workshop tentang blogging. Terkadang terselip keraguan, apakah Saya telah pantas untuk diberikan apresiasi berupa materi dari kegiatan nge-blog Saya? Karena jujur saja Saya sering merasa kalau kualitas tulisan Saya masih standar bahkan mungkin kurang berbobot. Karena itu Saya semakin bertekad untuk belajar tentang blogging. Selalu berusaha meningkatkan kualitas ngeblog Saya termasuk mencari tahu bagaimana caranya supaya tulisan Saya berada di halaman pertama pencarian google.
Ternyata tak mudah untuk membuat tulisan yang sesuai dengan mbah Google. Saya harus belajar tentang SEO jika ingin tulisan Saya berada dihalaman pertama pencarian Google. Dan belajar Search Engine Optimization (SEO) cukup membuat pening kepala Saya hahahaha. Ternyata tidak cukup sekali saja untuk belajar tentang SEO tapi harus terus dipelajari. Apalagi untuk seseorang yang agak lemot  tentang IT dan digital seperti Saya ini *tutup muka pake tembok. 
Oleh karena itu ketika beberapa hari yang lalu Komunitas Sosial Blogpreneur  dan CNI mengadakan workshop lanjutan tentang optimasi SEO dan content writter Saya langsung mendaftarkan diri. Pokoknya Saya harus ikut workshopnya. Alhamdulillah Saya terpilih menjadi pesertanya karena sebelumnya Saya telah mengikuti workshop tahap pertamanya.
Materi mengenai “Optimasi SEO dan SEM Untuk Marketing Bisnis” disampaikan oleh Mas Niko Riansyah dari CNI. Acara workshop diselenggarakan di Burger King Plaza Festival Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu tanggal 10 Desember 2017 kemarin. Saya sengaja datang lebih awal supaya dapat tempat duduk yang strategis dan paling depan. Kalau kata anak jaman Saya siy posisi menentukan prestasi hahaha. Karena Saya tahu dan sadar dengan kemampuan Saya untuk menyimak hal-hal yang berbau informasi teknologi sangat menyedihkan makanya Saya memilih duduk manis dikursi paling depan. Feeling Saya mengatakan bahwa belajar SEO akan membuat Saya ingin gigit sandal wkwkwk.

SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Marketing)

Niko Riansyah

Mas Niko menjelaskan tentang SEO dan SEM. SEO adalah perangkat penelusuran informasi dari dokumen yang tersedia. Hasil pencarian umumnya ditampilkan dalam bentuk daftar yang seringkali diurutkan menurut tingkat ukuran ataupun rasio pengunjung. Hasil pencarian muncul berdasarkan ranking website sesuai kualitas dan update konten website. Sedangkan SEM adalah iklan berbayar seperti Google adwords, Bing Ads dan sebagainya.


Perbedaan SEO dan SEM


SEO bersifat organik dan memiliki beberapa kelebihan yaitu jika sudah berada di halaman pertama, maka bisa 24 jam dalam seminggu bahkan sampai waktu yang cukup lama tetap berada dihalaman terdepan sampai ada situs lain yang lebih optimal SEO-nya. SEO gratis dan tidak perlu membayar pada Google. 


Namun SEO memerlukan teknik-teknik tertentu sehingga  website tidak bisa langsung muncul di halaman pertama. Perlu effort lebih seperti waktu dan usaha yang dilakukan untuk membuat website/konten tersebut berkualitas. Karena hasilnya lebih permanen maka persaingan lebih tinggi dibandingkan optimasi SEM.


SEM memiliki kelebihan: yaitu dapat berada di halaman terdepan di urutan teratas 1,2,3.. dan seterusnya tanpa butuh waktu lama sehingga langsung memberikan keuntungan bagi pemilik webnya. SEM berbayar  karena SEM lebih ke ads (iklan), paid-ads (iklan berbayar), PPC(pay per click). Jika anggaran iklan tersebut habis maka iklan berhenti tayang di posisi awal halaman pertama pencarian Google saat itu juga. Jadi sifatnya tidak permanen seperti SEO.


Optimasi SEO memang tak mudah tapi hasilnya lebih optimal dan efisien dibandingkan SEM. Namun SEO perlu dipelajari lebih cermat lagi dan pastinya akan menguras airmata untuk orang seperti Saya hiks. Tapi harus SEMANGAT !


Beberapa hal yang harus dilakukan agar optimasi SEO dapat maksimal, yaitu:
1.Siapkan konten yang ingin dioptimasi. Pilih platform yang mobile friendly supaya tampilan webnya muncul dengan baik saat dibuka di handphone.


2. Gunakan keyword yang tepat dan mudah dibaca Mbah Google. Jangan sampai kita mengoptimasi kata kunci tapi tidak ada pencarinya. Pilih keyword yang banyak dicari orang. Google akan memberikan alternatif kata kunci yang bisa dipilih. Tool yang telah disediakan Google untuk pencarian kata kunci ini adalah “Google Keyword Planner”
Caranya:
Masuk ke “adwords.google.com”
Login Akun Gmail
Pilih dan klik “Keyword Planner”
Pilih dan klik “Telusuri Kunci Baru” 
Ketik kata kunci yang ingin ditargetkan, halaman web dan kategori.Tampilan hasil penelusuran rata-rata dan kata kunci menurut relevansi.


3. SEO On Page
Ini adalah proses SEO yang dilakukan hanya di bagian internal situs web saja. Terdiri dari:
Title Tags/Meta Tags
Heading (H1),(H2),(H3)…dst
Struktur URL
Alt Text Gambar
Kecepatan Loading Page
Konten Situs Web
Internal Link


Sebenarnya inti dari SEO On Page ini sangat sederhana. Kita berusaha mengoptimasi website/konten Kita supaya
bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi pengunjung, paling banyak dicari pengunjung dan memudahkan pengunjung menemukan website kita serta membuat pengunjung datang lagi ke web atau konten yang dioptimasi. 
Intinya adalah bagaimana cara mendatangkan sebanyak mungkin pengunjung ke web atau konten Kita.


Caranya adalah dengan memperhatikan isi konten yang Kita buat. Buat konten yang berkualitas baik. Mudah dicerna pembaca/pengunjung dan memiliki kelebihan dibandingkan konten sejenis. Disimak dalam waktu panjang oleh pengunjung karena isi konten tersebut bermanfaat untuk pembacanya/pengunjungnya. Menggunakan keyword yang populer dan tepat sasaran dan relevan pada konten, judul, URL dan deskripsi.
Pilih judul halaman yang menarik dan mengundang klik
Cara sederhana untuk mengoptimasi judul dengan menyertakan keyword utama yang kita inginkan. Berdasarkan hasil riset menggunakan “Google keyword planner” tadi.


URL yang singkat dan deskriptif. Pakai URL yang relevan dengan isi halaman, pendek saja, jangan terlalu panjang. Sehingga saat pengunjung mengetikkan kata kunci, halaman kita akan terbaca oleh mesin pencari.
Meta description yang deskriptif dan mengundang klik.
Meta description ini adalah 1-2 kata yang akan muncul dalam hasil pencarian.
Sertakan gambar yang berkualitas tinggi. Pastikan gambar berhubungan dan menjelaskan isi konten. Gambar tidak buram apalagi blur.


Gunakan tipe ekstensi yang tepat agar ukuran file tidak membengkak dan pastikan resolusi gambar sesuai dengan yang ditampilkan.
Kompres gambar supaya optimal. Idealnya berukuran 100 kb agar tidak memakan waktu saat loading. Untuk compress image bisa pakai tinypng.com 
Tambahkan atribut alt ketika meletakkan gambar.


Masukan Outbond link yaitu referensi berupa link ke website lain. Karena link ke website yang bereputasi bagus dan relevan dengan konten akan membuat reputasi konten kita jadi lebih baik.
Gunakan pula internal link untuk memudahkan navigasi. Navigasi berkaitan dengan bounce (pengunjung yang buka halaman web dan langsung keluar). Jangan sampai bounce rate website kita tinggi (lebih dari 50 %). Hal ini dapat disebabkan oleh kualitas konten yang mengecewakan dan tidak sesuai dengan yang diharapkan pengunjung.



4. Aktifitas Off pages. Menshare konten/web kita melalui akun sosial media yang Kita miliki.

Content Writter part 2


Teh Ani Berta



Tepat seperti dugaan Saya bahwa belajar SEO cukup meruntuhkan rasa lapar Saya. Dan setelah dibuat mendadak kenyang karena belajar SEO, materi selanjutnya adalah mengenai content writter dan ini adalah materi lanjutan yang Saya nantikan. Beberapa bulan yang lalu, saat workshop pertama, Saya telah menuliskan tentang content writter ini. Untuk mengingatkan apakah content writter itu, silahkan klik Content Writter 


Materi kedua ini disampaikan oleh Teh Ani Berta. Dapat dikatakan bahwa Saya banyak belajar ilmu tentang blog dan menulis termasuk mengenai content writting dari Teh Ani Berta. Saya merasa Saya dapat menjadi seperti ini (meskipun masih banyak kurangnya), salah satunya dari ilmu yang diberikan Teh Ani. Karena itu Saya cukup rajin untuk mengikuti workshop yang Beliau buat dan sangat berterimakasih untuk sharing dan ilmu yang telah diberikan kog jadi curhat. Ngga apa apa lah ya xixixi.


Content writter adalah seseorang yang menulis konten web/artikel untuk dipublikasikan pada portal/website. Setelah mengikuti workshop content writter yang pertama, Saya mencoba (lebih tepatnya, memberanikan diri) untuk menjadi seorang content writter. Masih dalam tahap belajar. Dan menjadi content writter ternyata mengasyikkan dan penuh tantangan untuk Saya.


Masih sama seperti pada workshop pertama, Teh Ani mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang content writter terutama yang baru merintis seperti Saya ini.

Content writer harus memperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
– Tulislah konten web minimal 500 kata dan maksimal 1000 kata. Jangan menulis terlalu sedikit tapi jangan pula terlalu banyak. Ini terasa cukup menyulitkan bagi Saya yang terbiasa bercerita di blog dan pada saat harus menjadi seorang content writter untuk konten web pihak lain.
– Seorang content writer harus mampu menyesuaikan gaya penulisannya dengan ciri khas website/portal yang ingin ditulisnya. Menjadi content writer berarti sejenak meninggalkan dirinya sendiri dan menyesuaikan dengan website/portal tersebut. Sebagai content writter, Saya masih terbilang sangat baru dan sampai saat ini sering dipaksa “membayangkan” dulu tulisan seperti apa yang harus Saya buat untuk konten portal/majalah yang Saya tulis. Semuanya memang perlu proses.
– Tulisan atau reportase harus tetap merujuk pada 5 w (who, what, where, when dan why) +H (how). Ini wajib banget loh harus diperhatikan.
– Harus mengikuti kaidah jurnalis dan tidak memasukkan unsur opini dan perasaan kecuali untuk tulisan feature story. Bagian ini nih yang cukup menyulitkan juga bagi Saya sebagai content writter. Karena itu Saya berusaha berhati-hati supaya tidak ada unsur opini pribadi dalam tulisan yang Saya buat.
– Atur jadwal update sesuai kesepakatan. Usahakan selalu sesuai dengan jadwal. Harus banget supaya kerjasamanya long lasting. Dan Alhamdulillah Saya berusaha untuk tepat waktu meski sempat mepet waktunya.
– Isilah kanal website sesuai kategori yang dikuasai. Oh ya Saya sempat nih punya pengalaman berkaitan dengan hal ini. Saya pernah sekali diminta untuk menulis portal kecantikan, hadeeeh. Saya saja ngga pernah memakai make up. Memang beberapa kali di blog pribadi Saya, Saya mengikuti event kecantikan tapi kan bukan berarti Saya menguasai tentang kecantikan ini. Ya sudah akhirnya Saya tolak tawaran tersebut. Saya ngga mau jadi content writter yang asal jadi saja.
– Masukkan key words yang tepat.
– Setelah menulis draft, baca kembali tulisan dengan teliti. Jangan sampai ada salah ketik apalagi salah menulis nama nara sumber. Cek dan ricek sebelum tulisan dipublish.
– Gunakan foto high resolution. Pilihlah foto terbaik sesuai tema konten web. Hindari memakai foto blur atau foto milik orang lain. Usahakan untuk memakai foto milik pribadi.

Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang content writer diantaranya adalah:
-Copy paste. Hal ini haram banget untuk dilakukan oleh siapapun. Mau itu blogger maupun content writter. Harus memuat tulisan karya sendiri dan original.
-Memasukkan unsur personal. Menjadi content writer berarti menjadi orang lain, persis seperti yang telah Saya jelaskan dibagian sebelumnya.
-Memasukkan opini pribadi dalam tulisan web karena Kita menulis bukan untuk tulisan personal/pribadi Kita sendiri.
-Tulisan mendiskreditkan orang lain. Tulisan yang dibuat untuk menjatuhkan martabat orang lain. Atau tulisan yang berisi nyinyiran terhadap pihak lain.
-Menggunakan bahasa alay atau singkatan. Ini tuh ngga boleh banget dilakukan untuk sebuah tulisan portal.
-Memasukkan kepentingan pribadi.
-Keluar dari idealisme penulisan.
-Menulis tidak sesuai fakta atau kenyataan yang ada. Menulis berita bohong atau hoax. Ini bahaya karena dapat menyesatkan siapapun yang membaca tulisan tersebut.
-Brand ditulis secara hard selling.

Alat yang diperlukan untuk mendukung seorang content writter, sama seperti yang diperlukan seorang blogger yaitu alat perekam, kamera, alat tulis, buku catatan/note dan smartphone.
Seorang content writter dapat menggunakan tools pendukung seperti canva.com, membuat desain sendiri, gambar properti berbayar, gambar properti gratisan seperti pixabay com,freephotobank dan lain-lain, dapat menggunakan fitur untuk posting terjadwal seperti hootsuite, sprout sosial, posteron, dan lain-lain, gunakan shorten link bit ly supaya link menjadi ringkas.

Content writter harus membuat penjadwalan seperti berikut ini:

Content writter harus membuat content plan dan dapat menggunakan worksheet excell, hitung sesuai kapasitas karakter (twitter 280 karakter), jika memakai artikel orang lain atau media mainstream, gunakan artikel yang terverifikasi dan terpercaya, membuat content plan dapat harian, mingguan atau bulanan sesuai dengan kebutuhan.

Bahan-bahan untuk menulis sebuah konten dapat diambil dari buku terverifikasi, kejadian langsung, event/acara, workshop, talkshow, wawancara nara sumber dan diskusi forum secara live. Banyak cara yang dapat Kita tempuh untuk mendapatkan tulisan berkualitas dan sesuai fakta. Sebagai content writter dituntut untuk jeli melihat peristiwa yang terjadi di sekitar Kita, untuk dijadikan bahan tulisan jika sesuai dengan website/portal yang Kita isi.
Saya pun berusaha mengasah insting Saya untuk merekam dalam memori dan kamera handphone Saya apapun yang Saya pikir dapat  Saya jadikan bahan tulisan untuk web/portal yang Saya isi.

Banyak loh benefit yang didapatkan serta peluang sebagai content writter. Benefitnya sebagai berikut, ini :

Menurut pemikiran Saya(ini menurut Saya), profesi content writter ini cocok dilakukan oleh ibu rumah tangga yang masih memiliki anak usia balita. Daripada menjadi fulltime blogger  mending seriusin untuk menjadi content writter. Jadi Si Ibu tidak perlu ke luar rumah, kelayapan sampai malam karena menghadiri acara blogger. Cukup duduk manis di rumah sambil main jempol saja.

Bolehlah sesekali ke luar rumah untuk bertemu teman-teman dan menghadiri sebuah acara blogger. Biar bagaimanapun juga, ibu rumah tangga perlu hiburan dan me time juga Cynt. Tapi ini menurut Saya loh karena kondisi masing-masing orang kan beda-beda. Jadi, tak dapat disamaratakan begitu saja. Kalau Saya sih yess menjadi blogger sekaligus content writter *Ya ampun semuanya yess hahahaha. Bagaimana dengan Kalian?

Peserta Workshop ISB-CNI




16 Comments

  1. Mudah"an melalui tulisan emak, saya jadi lebih memahami SEO dan SEM. Ternyata, blogger mengikuti kaidah jurnalis juga ya emak. Nuhun

  2. Emak…dirimu keren banget sih. Menemukan passion itu ga kenal usia dan ga ada kata terlambat. Buktinya sekarang Emak melejittt jadi blogger dan content writer. Semoga makin sukses!

  3. Tulisan yang ngasih tularan semangat untuk terus belajar dan nggak pantang menyerah dalam mengasah kemampuan menulis. Terima kasih banyak atas tulisannya, Emak.

  4. tjakepppp mbak, inspiratif banget nih artikelnya
    saya juga pengen lebih dalam belajar jadi content writter
    kalo seo mah nyerah deh, bukan bidangnya heheheh

  5. Mak Dew, makin keren deh tulisannya. Semoga lancar jaya ya mak menjalani profesi barunya sebagai content writer. Terima kasih banyak sudah bagi-bagi ilmu, Mak.

  6. Buat aku yang ga pinter pinter banget ini, belajar SEO emang agak berat mak… Tapi aku mau belajar pelan pelan ah… Insya Allah pasti bisa… Karena jadi blogger tuh ga bisa berhenti di nulus aja… Ada banyak hal baru yang harus dipelajari…

  7. Bagus banget informasinya mak..tuk yang masih awam soal SEO SEM sedikit banyak jadi lebih mengerti. Makasih ya sharing infonya.

  8. Sebagai penulis kita memang harus memperhatikan SEO blog supaya tulisan kita dikenal oleh google dan bahagia banget kalau jadi top 1 search google.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button