Kesehatan

Ayo Imunisasi, Bersatu Sehatkan Negeri

Ayo Imunisasi,Bersatu Sehatkan Negeri

Di setiap akhir pekan pada bulan April tiap tahunnya diperingati sebagai Pekan Imunisasi Dunia (PID). PID 2021 ini masih dalam suasana pandemi. Beberapa persoalan seputar imunisasi muncul di era pandemi ini. Salah satu masalah yang muncul seputar imunisasi selama pandemi ini adalah kegalauan orangtua untuk membawa bayi dan anaknya ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi, mengingat fasilitas kesehatan bisa saja menjadi tempat penularan virus Covid-19.

Pandemi global ini tak dipungkiri membawa ketakutan yang besar untuk mendatangi fasilitas kesehatan. Akibatnya cukup banyak orangtua yang menunda imunisasi untuk buah hatinya padahal imunisasi penting untuk melindungi kesehatan bayi dan anak terutama di masa pandemi seperti ini.

Temu Blogger Kemenkes dalam Rangka Pekan Imunisasi Dunia 2021

Pekan Imunisasi Dunia 2021

Dalam rangka memeringati Pekan Imunisasi Dunia 2021, Kemenkes RI menggelar acara Temu Blogger. Temu Blogger tersebut membahas tema “Ayo Imunisasi, Bersatu Sehatkan Negeri”, dan menghadirkan Prof. Cissy Kartasasmita,dr,MSc,PhD,SpA(K), Prof. DR. Hinky Hindra Irawan Satari, dr,SpA(K),M.Trop.Paed dan Olivia Silalahi. Prof. Cissy dan Prof. Hinky memaparkan betapa pentingnya imunisasi pada anak terutama pada saat pandemi seperti ini. Orangtua tidak perlu merasa galau untuk membawa anaknya imunisasi ke fasilitas kesehatan karena sudah ada prosedur tata cara imunisasi yang diterapkan oleh fasilitas kesehatan.

Tata cara membawa anak imunisasi ke fasilitas kesehatan

Berbicara mengenai kekhawatiran perihal apakah vaksin aman atau tidak untuk anak-anak, Prof. Hink menjelaskan bahwa vaksin yang dipakai di Indonesia adalah vaksin yang aman dan berkualitas sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Prof. Hink dan Prof. Cissy menjelaskan mengenai istilah-istilah imunisasi yang sering dianggap sama artinya oleh masyarakat awam. Istilah imunisasi tersebut, adalah:

~ Vaksin : Produk biologis yang dapat menghasilkan imunitas spesifik untuk penyakit tertentu;

~ Vaksinasi : Pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk menghasilkan imunitas spesifik terhadap penyakit tertentu;

~ Imunisasi : Proses yang menyebabkan seseorang menjadi imun sehingga tercegah dari penyakit melalui vaksinasi.

Sekarang sudah tau kan apa itu vaksin, vaksinasi dan imunisasi. Jangan sampai ketuker lagi yah.

Imunisasi harus dan penting

Setiap bayi dan balita berhak untuk memperoleh hak kesehatan berupa imunisasi. WHO sebagai badan kesehatan internasional pun telah menyatakan jika imunisasi penting dan harus dilakukan. Mengapa imunisasi penting? Karena dengan imunisasi dapat mencegah penyakit infeksi. Contohnya polio, DPT, Measles, Hepatitis B, DBD dan penyakit infeksi lainnya. Imunisasi juga dapat mencegah penyebaran suatu penyakit. Jika masyarakat telah diimunisasi maka penyebaran penyakit tersebut akan terhambat dan masyarakat akan terbentuk “herd immunity” atau kekebalan komunitas. 

Pada saat masyarakat telah mempunyai kekebalan, maka secara tidak langsung dapat mencegah sebagian masyarakat yang tidak diimunisasi seperti bayi muda dan orang yang menderita defisiensi imun terpapar penyakit tersebut. Hal inilah yang sedang diupayakan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19. Membentuk “herd immunity” dengan jalan pemberian vaksin secara massal. Kembali lagi pada pentingnya vaksinasi pada anak, berdasarkan data WHO, vaksinasi yang telah diberikan pada bayi dan anak, terbukti dapat menurunkan angka kejadian penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Seperti penyakit pertusis pada anak yang turun hingga 94%, difteri yang turun 93%, Tetanus yang turun sekitar 85-89%, Rubella yang turun 96% serta Polio yang turun hingga 99%. 

Prof. Cissy mengatakan pandemi global yang saat ini kita alami telah menyebabkan terjadinya disrupsi layanan kesehatan, disrupsi layanan imunisasi sehingga anak tidak memperoleh imunisasi yang menyebabkan anak rentan sakit PD3I. Akibatnya terjadilah kejadian luar biasa PD3I yang pada akhirnya akan membentuk generasi yang rentan terhadap penyakit. Meskipun pandemi, anak-anak harus tetap diimunisasi secara lengkap sesuai dengan usianya agar terlindungi dari penyakit dan dapat tumbuh optimal.

Pelayanan Imunisasi harus tetap dilaksanakan selama pandemi COVID-19 dengan disiplin prokes karena imunisasi penting untuk melindungi bayi dan anak;

• Pelayanan imunisasi mengalami disrupsi karena usaha menurunkan transmisi penyakit COVID-19, akibatnya instruksi stay-at-home and shelter-in-place, pelayanan imunisasi menjadi menurun;

• Vaksinasi rutin harus tetap dijalankan atau di re-inisiasi selama pandemi COVID-19, untuk melindungi individu dan komunitas dari KLB PD3I;

• Vaksinasi rutin dapat mencegah penyakit yang dapat mengakibatkan kunjungan medis, dan perawatan di fasilitas kesehatan yang tidak perlu;

• Komunikasikan pentingnya vaksinasi kepada pasien dan orang tua/pengasuh, juga protokol dan prosedur yang aman seperti yang ada di pedoman kesehatan mengenai prosedur imunisasi di fasitas kesehatan.

Imunisasi harus tetap dilakukan walaupun masih pandemi

Jika bayi dan anak telanjur terlongkap atau terlewati tahapan imunisasinya, Prof Cissy mengatakan bayi dan anak tersebut dapat melakukan imunisasi kejar (catch-up immunization) atau imunisasi susulan dan imunisasi ganda.

IMUNISASI KEJAR (Catch-up Immunization)

• Imunisasi kejar atau imunisasi susulan, menyusulkan segera imunisasi yang tertunda;

• Idealnya rencana imunisasi kejar harus berdasarkan catatan riwayat imunisasi anak;

• Bila catatan tidak ada, dapat disesuaikan dengan usia anak;

• Setiap kunjungan vaksinasi harus dilihat status imunisasi anak, untuk mengurangi kemungkinan missed opportunities for vaccination karena itu penting sekali untuk menyimpan kartu imunisasi anak;

• Untuk mengejar dapat diberikan imunisasi ganda;

• Jadwal pemberian vaksin dapat dipersingkat;

• Pilih vaksin yang sesuai dengan kebutuhan.

Apa yang dimaksud pemberian imunisasi ganda? Pemberian imunisasi ganda, adalah:

• Pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan yang bermanfaat untuk mempercepat perlindungan kepada anak, meningkatkan efisiensi pelayanan dan orang tua tidak perlu datang ke fasilitas kesehatanbberulang kali;

• Pemberian imunisasi ganda sudah terbukti aman, efektif dan tidak meningkatkan risiko KIPI pada anak. Orangtua harus memastikan terlebih dulu jika pelayanan imunisasi di fasilitas kesehatan tersebut telah mematuhi prinsip penyuntikan aman, penyimpanan vaksin sesuai prosedur dan memperhatikan kontra indikasi imunisasi;

• Ketidaknyamanan ketika diberikan imunisasi ganda hanya akan dirasakan dalam waktu singkat;

• Pemberian imunisasi pada bulan atau waktu kunjungan yang berbeda akan memberikan ketidaknyamanan dua kali kepada bayi/anak. 

Data Ilmiah menunjukkan pemberian imunisasi ganda tidak akan menyebabkan masalah kesehatan bayi dan anak di kemudian hari. Bila diperlukan 3 suntikan intramuskular/subkutan pada bayi kurang

dari 12 bulan, diperbolehkan dan aman diberikan 2 suntikan pada satu paha atas yang sama. Dengan syarat harus terpisah jarak 2,5 cm. Sebaiknya bayi dan anak diberikan suntikan menyebabkan rasa sakit lebih dahulu baru kemudian yang tidak terasa sakit.

Prof. Cissy dan Prof. Hink menjelaskan jika vaksin tidak akan menimbulkan penyakit dan risiko reaksi simpang rendah dibandingkan risiko komplikasi oleh infeksi ilmiah. Imunisasi memicu respon sistem kekebalan tubuh dimana vaksin akan membentuk kekebalan jangka panjang yang biasanya diperoleh secara alami setelah penyembuhan penyakit infeksi. Vaksin yang diberikan aman karena telah diuji secara ilmiah dan telah memperoleh ijin WHO dan BPOM sehingga orangtua tidak perlu cemas dengan efek simpang dan efek sampingnya.

Program imunisasi harus terus diberikan dengan menerapkan aturan untuk pemutusan penyebaran pandemi COVID-19. Survailans yang tercatat baik untuk anak2 sangat dibutuhkan pada setiap daerah untuk memantau morbiditas dan mortalitas untuk tindakan segera dengan tujuan menghindarkan KLB disatu daerah. Prof. Cissy dan Prof Hink mengingatkan bila imunisasi tidak dilaksanakan kita akan menghadapi masalah baru yaitu KLB Campak, Difteri, Polio, yang akan memperberat masalah pandemi COVID-19 yang masih harus ditanggulangi yang akan memperberat biaya ekonomi yang sudah menuju resesi ini.

Hal senada juga dijelaskan oleh Mba Olivia, perwakilan dari WHO. Imunisasi harus diberikan agar anak-anak terlindungi terlebih di era pandemi seperti ini. WHO juga telah memberikan intruksi untuk melakukan imunisasi kejar agar bayi dan anak-anak tetap memperoleh imunisasi lengkap meski pandemi. Jadi tidak ada lagi alasan bayi dan anak-anak tidak diimunisasi. Ayo imunisasi, bersatu sehatkan negeri!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button