FilmReview

99 Nama Cinta, Film Terbaru Deva Mahenra

Poster 99 Nama Cinta

“Tuhan punya cara sendiri “berkehendak” pada hidup kita. Dan biarkan Tuhan bekerja dengan caranya tersebut”

Kalimat tersebutlah yang langsung menancap dalam hati saya ketika menyaksikan salah satu film baru yang akan rilis pada tanggal 14 November 2019 mendatang. Saya memperoleh kesempatan untuk menonton filmnya lebih dahulu pada saat gala premier film yang merupakan film terbaru Deva Mahenra ini. 
Kalian yang mengikuti tingkah polah saya di akun media sosial pribadi saya, pasti akan tau kalau saya adalah salah satu penikmat akting Deva Mahenra garis keras, ya tentu saja selain akting Oka Antara dan Chicco Jericho. Intinya, setiap ada film ketiga aktor keren bin beken tersebut, saya pasti langsung ngacir untuk menontonnya. 
Deva Mahenra
Film terbaru Deva Mahenra ini berjudul 99 Nama Cinta. Sejujurnya, saat pertamakali mendengar bahwa akan release film 99 Nama Cinta pada bulan November nanti, yang dibintangi oleh Deva Mahenra sebagai pemeran utama prianya, langsung pula muncul nama Acha Septriasa dalam benak saya. 
Padahal saat itu saya tidak tau siapa saja artis atau aktor yang terlibat didalamnya, kecuali ada Deva Mahenra. Yang saya tau hanya film ini ceritanya ditulis oleh Garin Nugroho dan Deva sebagai pemeran utamanya. Hanya itu saja. Dan saya adalah salah seorang penggemar karya karya Garin Nugroho. 
Dalam pikiran saya, Acha identik dengan film yang memiliki judul 99 di depannya. Yups, Acha pernah bermain dalam film dengan judul 99 di depannya beberapa tahun lalu, yaitu film 99 Cahaya Di Langit Eropa. Film yang diangkat dari buku dengan judul yang sama. Karena alasan inilah, kenapa langsung nama Acha yang melintas dalam pikiran saya. Alasan klise memang ya wkwkwk.
Film 99 Nama Cinta, awalnya saya kira adalah sebuah film religi Islam. Yah mirip-miriplah dengan film Acha terdahulu yang menggunakan 99 sebagai judulnya, ternyata saya keliru. Memang betul 99 Nama Cinta menceritakan kisah kehidupan seorang ustad namun unsur-unsur religinya hanya sekian persen saja. Film ini justru didominasi cerita mengenai kisah kehidupan seorang pembawa berita infotainment yang bertemu dengan seorang ustad.
99 Nama Cinta mungkin memiliki kesan yang kental sebagai film religi karena penggunaan kata 99 pada judulnya. Namun secara keseluruhan film ini tidak mengisahkan mengenai konsep-konsep keagamaan salah satu agama, Islam maksudnya secara spesifik dan kental. Film besutan rumah produksi MNCP ini, memang menghadirkan pesantren sebagai salah satu latar ceritanya namun tidak membahas secara detil mengenai kehidupan di pesantren. Hanya menampilkan pesantren sebagai salah satu latar ceritanya saja.
Bisa dikatakan jika film garapan sutradara Danial Rifky ini adalah film bergenre drama yang bernuansa Islam namun bukanlah sebuah film religi yang pure mengisahkan tentang nilai-nilai religi ke-Islaman secara kental dan detil. Saya sendiri tertarik untuk melihat seperti apa sih filmnya, selain karena nama Garin Nugroho, juga karena ada nama Deva Mahenra, Dzawin dan Chikita Fawzi sebagai pemainnya. 
Sebagai fans garis kerasnya Deva Mahenra, saya seringkali kepo dengan berita seputar Deva. Karena itu, ketika beberapa saat lalu saya dengar akan ada film terbaru Deva Mahenra, saya pun langsung browsing dan mencari tau, Deva akan bermain dalam film apa dalam waktu dekat. Dan Acha adalah pemeran utama wanita yang akan dipasangkan oleh Deva dalam film 99 Nama Cinta.
Fixed, 99 Nama Cinta langsung jadi film yang masuk daftar film yang harus saya tonton. Ditambah lagi saya penasaran dengan penampilan Dzawin dan Chikita Fawzi. Dzawin, saya kenalnya sebagai seorang komikus, saya langsung bertanya sendiri dalam hati, apakah penampilan Dzawin sebagai seorang pemain film akan sama cemerlangnya seperti penampilannya sebagai seorang komikus yang cukup terkenal di negeri ini? Peran seperti apakah yang akan dibawakan oleh seorang Dzawin? Pemikiran-pemikiran tersebutlah yang membuat saya semakin tertarik untuk melihat film 99 Nama Cinta.
Khusus Chikita Fawzi, saya punya sedikit kenangan bersama gadis cantik ini. Saya mengenal Chiki, panggilan Chikita Fawzi sebagai seorang content creator film animasi dan penyanyi. Setau saya, Chiki belum pernah bermain dalam film apapun sebelumnya. Kebetulan saya sempat bersama Chiki selama beberapa hari dalam sebuah aktivitas sosial di Lombok, NTB beberapa waktu lalu. Karena itu saya tau kalau Chiki memang aktif terlibat dalam kegiatan seni tapi saya tidak tau kalau Chiki akan terjun sebagai seorang pemain film mengikuti jejak kedua orangtuanya, Ikang Fawzi dan Marissa Haque. 
Saya ikut senang dengan langkah yang diambil oleh Chiki untuk bermain film karena saya tau Chiki memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap seni. Bagi saya pribadi, salah satu daya jual film 99 Nama Cinta ada pada nama Garin Nugroho, Deva Mahenra, Dzawin dan Chikita Fawzi. Ini untuk saya pribadi loh. Entah menurut yang lain.
Cast 99 Nama Cinta garapan MNCP
99 Nama Cinta mengangkat cerita yang cukup unik, setidaknya inilah pendapat saya. Kenapa saya katakan unik? Karena film ini mengisahkan tentang seorang pembawa berita gosip yang ambisius yang harus berhubungan dengan seorang ustad akibat wasiat yang ditinggalkan oleh almarhum ayahnya. Kebayang gak sik gimana jadinya saat seorang host acara gossip harus berurusan dengan seorang ustad dan bukan hanya itu saja, karena persaingan karir dalam industri hiburan, si host gosip ini harus pindah menggarap acara kuliah subuh. Hah? Apa? Dari host gosip ke acara kuliah subuh? Itu apa jadinya ya? Dan inilah yang dialami oleh Talita, host acara gosip, yang diperankan oleh Acha Septriasa, yang bukan hanya harus berurusan dengan Kiblat (Deva Mahenra), seorang ustad dari  salah satu pondok pesantren di Kediri, namun Talita juga harus menerima kenyataan bahwa dirinya tergeser dari posisi sebagai host acara gosip dengan rating tinggi dan menjadi produser yang menangani acara kuliah Subuh. Acara yang “berseberangan” dengan acara gosip yang selama ini membesarkan namanya.
Konflik yang disuguhkan dalam 99 Nama Cinta, bukanlah konflik yang ribet atau susah untuk dicerna, justru sebaliknya. Jalan cerita film ini, mudah sekali untuk dinikmati sebagai sajian hiburan yang ringan namun ada nilai-nilai yang ingin disampaikan. Nilai kesetiaan sebuah persahabatan dan keikhlasan dalam menjalani hidup. Saya menikmati adegan-adegan yang ditampilkan, gak bikin bosan, malah sesekali memancing tawa.
Sebagai “pemanasan” sebelum menonton filmnya yang akan tayang pada tanggal 14 November mendatang, silahkan nonton traillernya di 99 Nama Cinta . Mayan lah  kaleyan bisa intip intip sedikit, kira-kira seperti apakah kisah cerita Talita dan Kiblat. Selamat penasaran ya sampai tanggal 14 November mendatang…Sampai jumpa.
Saya dan Chikita Fawzi 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button