Kita harus mewaspadai ancaman social engineering terlebih lagi dalam era digital saat ini. Sikap waspada ini wajib kita lakukan agar terhindar dari bahaya social engineering yang bisa bikin isi rekening kering. Loh kok bisa begitu? Yups, melalui bentuk-bentuk social engineering, pelaku kejahatan siber dapat menguras habis isi rekening kita. Karena itu, wajib waspada terhadap segala macam bentuk social engineering.
Kemajuan teknologi digital yang amat pesat juga memberikan ancaman keamanan siber atau kejahatan siber yang semakin meningkat. Dan salah satu ancaman yang paling meresahkan adalah social engineering. Sudah banyak yang menjadi korban termasuk dari nasabah BRI. Ancaman siber yang satu ini memanfaatkan manipulasi psikologis untuk mengelabui korban agar memberikan informasi pribadi atau melakukan tindakan tertentu yang merugikan korban.
Social engineering ini berbahaya karena dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit seperti hilangnya isi rekening bagi nasabah bank. Seram, bukan? Sebagai seorang nasabah bank, kita harus mewaspadai apapun bentuk teknik social engineering itu. Beberapa waktu lalu saat saya ke kantor cabang BRI terdekat dari rumah untuk mengganti kartu atm saya yang rusak, saya diingatkan oleh petugas untuk tidak memberikan pin atau data pribadi apapun pada pihak manapun termasuk yang mengaku dari pihak BRI. Banyak yang mengaku-ngaku sebagai petugas atau karyawan BRI.
Bank BRI tidak pernah mengirimkan pesan pada nasabahnya yang berisi link tautan atau menelpon nasabahnya untuk meminta data pribadi. Semua proses yang berhubungan dengan input data nasabah dilakukan secara resmi di kantor cabang BRI atau melalui layanan resmi BRI. Jika ada yang mengaku sebagai karyawan BRI dan meminta data pribadi langsung #BilangAjaGak. Penting juga untuk mengetahui akun resmi BRI, kontak resmi serta websitenya supaya tidak mudah terjerat teknik social engineering.
Untuk memudahkan transaksi perbankan BRI dan menghindari segala macam bentuk penipuan yang dilakukan oleh pelaku social engineering, Bank BRI mengarahkan para nasabah untuk mendownload aplikasi mobile BRImo. Sebagai nasabah yang baik, sudah seharusnya kita juga mengetahui apa itu social engineering, bentuk atau jenis-jenisnya dan apa saja yang harus dilakukan sebagai perlindungan diri dan agar terhindar dari bahaya semua jenis teknik social engineering.
Contents
Social Engineering, Apakah Itu?
Social engineering adalah teknik manipulasi yang digunakan oleh penjahat siber untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi atau rahasia dengan cara menipu korbannya. Teknik ini tidak bergantung pada kelemahan teknologi, tetapi pada kelemahan manusia. Catat ya : tergantung pada kelemahan manusia. Penjahat siber menggunakan berbagai cara untuk memanipulasi emosi dan pikiran korban, seperti ketakutan, kepanikan, kepercayaan, atau keserakahan, agar mereka memberikan informasi yang seharusnya dirahasiakan.
Macam-macam Bentuk Social Engineering yang Wajib Diwaspadai
Ada beberapa jenis social engineering yang sering digunakan. Sebagai nasabah bank dan pengguna fasilitas online yang disediakan bank, kita wajib tau apa saja macam-macam bentuk social engineering. Ada beberapa macam bentuk atau jenis social engineering, yaitu:
- Phishing
Teknik ini melibatkan pengiriman email atau pesan teks yang tampak resmi dari institusi terpercaya seperti bank atau instansi lainnya dan meminta calon korban atau target untuk mengklik tautan dan memasukkan informasi pribadi mereka;
- Vishing (Voice Phishing)
Pelaku menelpon korban, berpura-pura menjadi perwakilan dari bank atau instansi lain, dan meminta informasi pribadi atau nomor PIN atau pasword;
- Smishing (SMS Phishing)
Sama seperti phishing, tetapi menggunakan pesan teks untuk mengelabui korban dan membuat korban memberikan data pribadi dengan atau tanpa disadari;
4. Pretexting
Pelaku menciptakan skenario palsu untuk mendapatkan informasi dari korban. Misalnya, berpura-pura sebagai petugas dari salah satu kantor atau instansi yang sedang membutuhkan verifikasi data.
Dampak Social Engineering pada Nasabah BRI
Nasabah BRI harus sangat berhati-hati karena social engineering bisa menyebabkan kerugian finansial yang besar dan fatal. Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi jika lalai mewaspadai teknik social engineering, diantaranya adalah:
1.Pencurian Identitas
Informasi pribadi seperti nomor KTP, nomor rekening, atau nomor kartu kredit bisa digunakan oleh pelaku untuk melakukan transaksi ilegal dan hal ini dapat memberikan kerugian yang cukup besar bagi korban social engineering. Salah satu teman pernah menjadi korban karena begitu mudah dan percaya saja memberikan nomor kartu kreditnya pada oknum yang mengaku dari pihak bank penyedia kartu kredit yang digunakan. Alhasil, tidak lama kemudian ada notifikasi pemakaian kartu kredit sedangkan si teman ini tidak merasa melakukan transaksi tersebut. Dilaporkan pun terasa percuma karena tagihan tersebut tetap harus dibayarkan. Kejadian ini memberikan pelajaran berharga berupa pentingnya menjaga informasi pribadi dan jangan mudah percaya;
2. Bikin Isi Rekening Kering
Dengan informasi login ke internet banking atau mobile banking, pelaku kejahatan siber (social engineering) bisa dengan mudah mengakses dan menguras isi rekening nasabah hingga kering kerontang;
3. Menderita Kerugian Finansial yang Besar
Nasabah BRI yang menjadi korban social engineering, bukan hanya hilang isi rekeningnya saja tapi juga dapat terkena biaya tambahan seperti biaya bunga dan lainnya. Kerugian finansial yang dialami lebih besar lagi;
4. Mengalami Depresi dan Stress
Siapa yang tidak akan mengalami depresi dan stress berat bila secara tiba-tiba uang yang disimpan dalam rekeningnya menghilang tak tau ke mana rimbanya. Apalagi jika uang simpanannya tersebut ditabung dengan susah payah dan rencananya akan digunakan untuk mewujudkan keinginan yang sudah lama diimpikannya. Namun tiba-tiba lenyap begitu saja akibat tindakan yang mungkin tidak diketahui bahayanya. Menjadi korban social engineering atau penipuan akibat kejahatan siber bisa menyebabkan stres, ketakutan, dan kehilangan kepercayaan terhadap sistem perbankan.
Cara Menghindari Ancaman Social Engineering, Nasabah BRI Perlu Tau Ini!
Tidak sedikit nasabah BRI yang mengalami kerugian dan terkena penipuan akibat teknik social engineering. Oleh karena itu, perlu diketahui cara menghindari ancaman social engineering. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dan menghindari dari serangan social engineering, diantaranya yaitu:
1. Waspada terhadap email dan pesan teks yang diterima, kenali website resmi dan nomor kontak resmi BRI
Jangan mudah percaya dengan email atau pesan teks yang meminta informasi pribadi atau menyuruh mengklik tautan. BRI hanya menginformasikan melalui akun resmi, nomor kontak resmi dan website resminya. Biasakan untuk selalu periksa keaslian kontak pengirim. Tidak ada salahnya juga menyimak edukasi BRI melalui BRI edukasi ;
2.Verifikasi Identitas Penelepon
Jika menerima telepon yang mengaku dari bank atau institusi lain yang meminta informasi sensitif, verifikasi atau cek ulang kembali dengan menghubungi nomor resmi yang tertera di situs resmi institusi tersebut;
3.Jangan Berbagi Informasi Pribadi
Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau rahasia apapun melalui telepon, email, atau pesan teks, kecuali kita yakin dengan identitas penerimanya;
4.Gunakan Autentikasi Dua Faktor
Aktifkan fitur autentikasi dua faktor untuk akun perbankan yang kita miliki. Ini akan menambah lapisan keamanan tambahan yang sulit ditembus oleh pelaku;
5. Tingkatkan kesadaran akan bahaya social engineering
Tingkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang social engineering dan teknik-teknik yang digunakan oleh pelaku. Ikuti seminar atau pelatihan keamanan siber yang diselenggarakan oleh bank atau instansi terkait. Bisa banget untuk selalu memantau postingan BRI melalui akun resmi BRI;
6. Gunakan password yang berbeda
Jikamemiliki beberapa aplikasi terutama yang berhubungan dengan perbankan, lebih baik menggunakan password yang berbeda-beda. Hal ini untuk memastikan bahwa data pribadi kita semakin aman.
Social engineering merupakan ancaman serius yang bisa merugikan nasabah bank, termasuk nasabah BRI. Dengan memahami teknik-teknik yang digunakan oleh pelaku kejahatan siber dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, sebagai nasabah BRI, kita bisa melindungi diri dari kejahatan ini. Selalu waspada dan jangan mudah terjebak oleh manipulasi psikologis yang dilakukan oleh penjahat siber. Keamanan informasi pribadi adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itulah Bank BRI concern terhadap ancaman kejahatan siber yang satu ini dan terus berupaya mengedukasi nasabahnya agar selalu waspada akan bahaya social engineering. BRI #MemberiMaknaIndonesia.