Jelita Sejuba, Kisah Hati Mencintai Ksatria Negara
![]() |
Dok. Jelita Sejuba |
Pernahkah kalian memiliki keinginan untuk menikah dengan seorang ksatria negara? Seperti menjadi istri seorang tentara, misalnya. Dulu saat usia remaja, saya pernah memiliki keinginan untuk menjadi istri seorang tentara. Hal ini dikarenakan saya bersekolah dilingkungan Kopassus yang merupakan bagian dari TNI AD. Kakek saya pun seorang purnawirawan TNI AD. Dan saya sempat tinggal di lingkungan asrama TNI AD. Namun sayangnya keinginan saya tersebut pupus ditengah jalan hahaha. Sempat juga sih pacaran dengan seorang anggota Kopassus tapi kandas karena saya memilih untuk melanjutkan kuliah daripada menerima lamarannya wkwkwk.
Setelah hampir dua puluh lima tahun lebih melupakan hasrat untuk menjadi istri seorang tentara, malam ini kenangan saya tentang sosok seorang tentara menggelitik lagi. Memori dalam otak saya seperti me-rewind semua kejadian yang saya alami saat menjalin hubungan dengan seorang perwira muda meski hanya berlangsung lima bulan saja *cieeee uhuuuk*. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Saya baper lagi setelah menonton film Jelita Sejuba, Mencintai Ksatria Negara.
Jelita Sejuba adalah film yang telah release di bioskop pada tanggal 5 April kemarin. Film ini berkisah tentang cerita suka duka menjadi istri seorang tentara TNI AD di daerah perbatasan. Kisah menarik yang bikin saya berkata dalam hati, ” Duh apa kabar tentara mantan pujaan hati dulu? Apakah masih sekeren dan seksatria dulu? *woiii sadaaar, ini sudah 2018, masih belum move on ajah* huahahaha”. Menonton film yang dibintangi oleh Putri Marino dan Wafda Saifan Lubis ini sukses membuat saya baper maksimal sekaligus menjadi paham bagaimana rasanya menjadi istri seorang abdi negara yang bertugas menjaga di perbatasan negara.
Menikah dengan seorang tentara apalagi yang bertugas menjaga di perbatasan bukanlah hal kecil tanpa resiko. Kebetulan saya pernah melihat dan datang langsung ke Pos Lintas Batas Negara Entikong di Kalimantan Barat dan saya melihat sendiri bagaimana situasi di daerah perbatasan ini. Hal tak terduga penuh bahaya dapat terjadi kapan saja. PLBN Entikong dapat dikatakan cukup kondusif keamanannya tapi belum tentu dengan pos lintas batas negara di wilayah lain. Seperti yang dikisahkan dalam film Jelita Sejuba ini. Tentara yang menjaga perbatasan di daerah Natuna, Kepulauan Riau seringkali harus berhadapan dengan kelompok pengedar narkoba, penyelundup bahkan kelompok pemberontak. Hal seperti ini nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan di beberapa wilayah tanah air.
![]() |
Bersama petugas PLBN Entikong |
Syarifah yang diperankan oleh Putri Marino harus berjuang seorang diri membesarkan buah hatinya selama ditinggal tugas oleh Jaka (Wafda Saifan Lubis) untuk menjaga wilayah perbatasan di Natuna. Bahkan Syarifah harus rela melewati proses kelahiran buah hatinya tanpa didampingi oleh suaminya. Kisah kehidupan istri seorang TNI masih jarang sekali ditampilkan di layar lebar dan film ini membuka pikiran saya mengenai isi hati seorang istri tentara. Bagi saya, mereka adalah wanita luar biasa yang teruji ketangguhan hatinya.
![]() |
Dok. Jelita Sejuba |
Seorang istri tentara harus rela ditinggal tugas oleh suaminya dan tidak ada jaminan jika suaminya akan pulang dengan selamat. Duh ngeri ngeri sedap ya…wkwkwk. Saya jadi menyadari sesuatu hal yaitu sungguh tangguhnya seorang istri tentara. Bayangkan saja, dia harus mampu menjadi kepala keluarga sekaligus seorang istri dan ibu kala ditinggal pergi tugas suaminya. Dan seorang tentara yang pergi bertugas, mereka dapat pergi untuk waktu yang cukup lama. Seorang istri ksatria (negara harus mau dan ikhlas “berbagi suami” dengan negara.
Tadinya saya pikir tak ada yang istimewa dari seorang istri tentara terutama tentara yang bertugas menjaga keamanan di daerah konflik, perbatasan negara atau yang menjadi wakil PBB. Ternyata istri tentara dituntut untuk menjadi pribadi tangguh dan selalu mendukung suaminya untuk mengabdi pada negara. Dan semua itu harus dilakukan dengan sadar dan tanpa protes. Untuk menjadi istri seorang TNI atau ksatria negara lainnya, haruslah mampu memenuhi sejumlah persyaratan dan serangkaian tes. Duh sudah seperti ingin melamar kerja saja ya xixixi.
![]() |
Dok.Jelita Sejuba |
Ada beberapa syarat dan tes yang harus dilalui oleh seorang calon istri tentara. Seorang calon istri tentara harus membuat surat permohonan izin menikah dan surat ini diurus oleh calon suami sebagai TNI yang ditandatangani oleh komandan kompi, membuat surat kesanggupan calon istri dan surat kesanggupan ini harus diketahui oleh aparat desa/kelurahan setempat, surat persetujuan orangtua yang ditandatangani dengan sepengetahuan aparat desa/kelurahan setempat, surat keterangan belum menikah yang dikeluarkan oleh KUA setempat, surat domisili orangtua calon istri, SKCK calon istri dan orang tua calon istri tentara, ijazah pendidikan terakhir, akte lahir. Dan tak cukup hanya dengan serangkaian syarat tersebut, seorang calon istri tentara harus mau melakukan serangkaian tes kesehatan, pembinaan mental dan satu lagi nih tes yang bikin saya nyengir mendengarnya yaitu test keperawanan. Calon istri tentara harus mau menjalani tes keperawanan yang membuktikan bahwa dia dan calon suaminya yang tentara ini tidak melakukan perbuatan asusila.
Oh ya ada satu lagi tes khusus yang harus dijalani oleh calon istri TNI yaitu harus menjalani tes penelitian khusus. Pemeriksaan penelitian khusus adalah serangkai tes pengetahuan kewarganegaraan dan bagaimana tanggapannya mengenai kesatuan negara RI dan pandangannya terhadap organisasi terlarang di Indonesia. Bukan hanya diri si calon istri TNI saja yang diselidiki dan diperiksa oleh tim dari TNI tapi juga keluarga calon istri TNI. Setelah semua persyaratan dan tes terpenuhi, calon istri tentara ini harus menghadap ke komandan kesatuan calon suaminya yang TNI tersebut guna meminta izin.
Keribetan persyaratan untuk menikahi seorang anggota TNI juga diperlihatkan dalam film Jelita Sejuba. Syarifah (Putri Marino) bahkan sempat nyaris putus asa dalam mempersiapkan syarat dan menjalani serangkaian tes untuk menjadi istri tentara. Saya sih memaknai serangkaian persyaratan dan tes tersebut sebagai salah satu cara supaya seorang istri tentara benar-benar memahami tugas dan kewajiban serta kondisi suaminya sebagai ksatria negara. Saya kagum dengan seorang wanita yang bersedia menjadi istri tentara. Wanita tersebut harus siap kehilangan belahan hatinya kapan saja dalam bertugas. Dan saya yakin tidak semua wanita memiliki kesiapan mental dan hati untuk menghadapi situasi seperti itu.
Saya sendiri ngga yakin kalau saya akan sanggup untuk menjadi istri tentara dengan segala konsekuensinya. Kalau kamu, cewek cewek masa kini, sanggupkah untuk menjadi pasangan ksatria negara?
![]() |
Dok.Jelita Sejuba |
Tes keperawanan buat istri tentara itu ya yang kadang bikin keder karena kuatir prosesnya bikin tak nyaman. Semoga cinta para tentara kepada sang istri kuat dan begitupula sebaliknya
Iya temenku yang istri tentara ribet bener pas mau nikah, dan skrg juga sering ldm gegara suaminya tugas. Duh aku tak sanggup bayanginnya.
Aku dulu dilamar tentara jg kutolak karena ga mau ditinggal2 hehehe
Harus siap ditinggalin tugas, biasanya pasti lama, mana sering ditempatkan di daerah perbatasan, pokok nya tentara keren dan istrinya hebat hehe
Sepupuku suami tentara, suami pulang terus tugas dia hamil, suami pulang lagi anak dan gede. Gitu lagi sampai anak kedua…hebat ketabahannya
Gak kebayang kalau di tinggal lama seperti itu. harus rasa kepercayaan yang begitu besar dan lapang dada
Kalau ade kebalikan, teh.. udah diwanti2 sama mama jangan punya suami tentara. Makanya ga ada dibenak punya suami dr dunia angkatan. Tapi baca sedikit sinopsismya jadi mo nonton deh
Tes keperawanan msh ada? Hmm… Jd kalo terbukti tidak perawan, ga bisa nikah?
Aku sendiri suka banget kalo liat tentara, prajurit.. Krn gagahlah, apalagi coba :D. Tapiiii kalo utk dijadiin suami, sepertinya tidak mau :p. Bukan tipe yg suka ditinggal2 kalo aku. Jd drpd stress, mndingan cukup mengagumi mereka saja :p. Bukan utk dinikahi hahahah